26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Menko Airlangga : Dua Rumus Hadapi Varian Omicron yaitu Prokes dan Vaksinasi.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Guna menanggulangi pandemi Covid-19, Pemerintah terus mendorong vaksinasi di berbagai daerah. Khususnya dalam menghadapi varian omicron ini, vaksinasi dosis ketiga/booster terus digencarkan. Dengan penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia yang baik, diharapkan perekonomian Indonesia juga semakin membaik.

Dalam rangka memastikan pelaksanaan vaksinasi terselenggara dengan baik, dilakukan peninjauan ke beberapa sentra vaksinasi Pemerintah maupun sektor swasta di beberapa daerah. Kali ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi beserta rombongan meninjau penyelenggaraan vaksinasi yang dilaksanakan di area Gedung Indofood Tower, Jakarta, Kamis (10/2).

“Pemerintah terus mendorong vaksinasi booster, tentunya vaksinasi booster ini diperlukan untuk menghadapi varian Omicron. Dalam menghadapi Omicron ini tentunya salah satu yang paling berisiko adalah lansia. Oleh karena itu, lansia ini diprioritaskan,” ujar Menko Airlangga.

Seraya meninjau penyelenggaraan vaksinasi, Menko Airlangga juga menyapa para peserta vaksinasi yang sedang menunggu antrian di lokasi vaksinasi. Rencananya kegiatan ini akan diselenggarakan selama 5 hari, di mana hari ini merupakan hari ketiga. Dengan target harian 500 hingga 600 orang, untuk hari pertama dan kedua penyelenggara telah melakukan vaksinasi kepada sekitar 1000 orang.

Kegiatan vaksinasi booster yang terselenggara atas kerja sama beberapa pihak antara lain Kementerian Kesehatan, Kepolisian Negara Republik Indonesia, PROJO, Yellow Clinic, Indofood, ACA Asuransi, dan Indomaret ini diperuntukkan bukan hanya bagi karyawan yang bekerja di area Gedung Indofood Tower, namun terbuka untuk seluruh masyarakat umum dengan cara menunjukkan e-sertifikat undangan vaksinasi ketiga.

Pihak penyelenggara telah menyiapkan lebih dari 2500 dosis vaksinasi booster dengan merek Pfizer. Sehingga diharapkan masyarakat sekitar dapat memanfaatkan momen ini untuk memperoleh vaksinasi booster guna menambah imunitas tubuh melawan virus Covid-19.

Dari target 208,3 juta sasaran, capaian vaksinasi nasional sudah mencapai 90,1% atau 187,6 juta untuk dosis pertama, dan 64,1% atau 133,5 juta untuk dosis kedua. Sedangkan untuk dosis ketiga yang sudah mulai dilaksanakan sejak awal tahun ini, vaksinasi sudah dilaksanakan kepada 3,5% atau sekitar 6,3 juta akseptor dari 181,5 juta sasaran dewasa.

Jika dilihat dari vaksinasi berdasarkan faskes, DKI Jakarta merupakan provinsi dengan capaian vaksinasi tertinggi di Indonesia. Dengan target sasaran 8,4 juta di mana 7,4 juta diantaranya adalah sasaran dewasa dengan capaian dosis pertama sebesar 147,4% atau sekitar 12,4 juta dan dosis kedua mencapai 122,6% atau sebesar 10,3 juta. Untuk vaksin booster, DKI Jakarta adalah provinsi yang sudah menyuntikkan booster terbanyak, yakni mencapai 12,3% atau 900 ribu akseptor.

Kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan terkait pentingnya vaksinasi dan menjaga protokol kesehatan untuk menanggulangi penyebaran virus Covid-19. Terlebih di Provinsi DKI Jakarta di mana angka positif mulai meninggi. Oleh karena itu, Pemerintah mengharapkan adanya koordinasi yang baik dari semua stakeholder guna menanggulangi pandemi Covid-19 dan memulihkan perekonomian nasional.

“Angka Omicron di Jakarta adalah yang tertinggi di Jabodetabek. Untuk menambah imunitas, maka dibutuhkan vaksinasi dosis ketiga. Arahan Bapak Presiden, rumusnya hanya dua. Yang pertama adalah prokes dan yang kedua adalah vaksinasi. Jadi itu yang harus dijalankan agar aktivitas kita tidak terhenti,” tutup Menko Airlangga (map/fsr/*)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Guna menanggulangi pandemi Covid-19, Pemerintah terus mendorong vaksinasi di berbagai daerah. Khususnya dalam menghadapi varian omicron ini, vaksinasi dosis ketiga/booster terus digencarkan. Dengan penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia yang baik, diharapkan perekonomian Indonesia juga semakin membaik.

Dalam rangka memastikan pelaksanaan vaksinasi terselenggara dengan baik, dilakukan peninjauan ke beberapa sentra vaksinasi Pemerintah maupun sektor swasta di beberapa daerah. Kali ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi beserta rombongan meninjau penyelenggaraan vaksinasi yang dilaksanakan di area Gedung Indofood Tower, Jakarta, Kamis (10/2).

“Pemerintah terus mendorong vaksinasi booster, tentunya vaksinasi booster ini diperlukan untuk menghadapi varian Omicron. Dalam menghadapi Omicron ini tentunya salah satu yang paling berisiko adalah lansia. Oleh karena itu, lansia ini diprioritaskan,” ujar Menko Airlangga.

Seraya meninjau penyelenggaraan vaksinasi, Menko Airlangga juga menyapa para peserta vaksinasi yang sedang menunggu antrian di lokasi vaksinasi. Rencananya kegiatan ini akan diselenggarakan selama 5 hari, di mana hari ini merupakan hari ketiga. Dengan target harian 500 hingga 600 orang, untuk hari pertama dan kedua penyelenggara telah melakukan vaksinasi kepada sekitar 1000 orang.

Kegiatan vaksinasi booster yang terselenggara atas kerja sama beberapa pihak antara lain Kementerian Kesehatan, Kepolisian Negara Republik Indonesia, PROJO, Yellow Clinic, Indofood, ACA Asuransi, dan Indomaret ini diperuntukkan bukan hanya bagi karyawan yang bekerja di area Gedung Indofood Tower, namun terbuka untuk seluruh masyarakat umum dengan cara menunjukkan e-sertifikat undangan vaksinasi ketiga.

Pihak penyelenggara telah menyiapkan lebih dari 2500 dosis vaksinasi booster dengan merek Pfizer. Sehingga diharapkan masyarakat sekitar dapat memanfaatkan momen ini untuk memperoleh vaksinasi booster guna menambah imunitas tubuh melawan virus Covid-19.

Dari target 208,3 juta sasaran, capaian vaksinasi nasional sudah mencapai 90,1% atau 187,6 juta untuk dosis pertama, dan 64,1% atau 133,5 juta untuk dosis kedua. Sedangkan untuk dosis ketiga yang sudah mulai dilaksanakan sejak awal tahun ini, vaksinasi sudah dilaksanakan kepada 3,5% atau sekitar 6,3 juta akseptor dari 181,5 juta sasaran dewasa.

Jika dilihat dari vaksinasi berdasarkan faskes, DKI Jakarta merupakan provinsi dengan capaian vaksinasi tertinggi di Indonesia. Dengan target sasaran 8,4 juta di mana 7,4 juta diantaranya adalah sasaran dewasa dengan capaian dosis pertama sebesar 147,4% atau sekitar 12,4 juta dan dosis kedua mencapai 122,6% atau sebesar 10,3 juta. Untuk vaksin booster, DKI Jakarta adalah provinsi yang sudah menyuntikkan booster terbanyak, yakni mencapai 12,3% atau 900 ribu akseptor.

Kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan terkait pentingnya vaksinasi dan menjaga protokol kesehatan untuk menanggulangi penyebaran virus Covid-19. Terlebih di Provinsi DKI Jakarta di mana angka positif mulai meninggi. Oleh karena itu, Pemerintah mengharapkan adanya koordinasi yang baik dari semua stakeholder guna menanggulangi pandemi Covid-19 dan memulihkan perekonomian nasional.

“Angka Omicron di Jakarta adalah yang tertinggi di Jabodetabek. Untuk menambah imunitas, maka dibutuhkan vaksinasi dosis ketiga. Arahan Bapak Presiden, rumusnya hanya dua. Yang pertama adalah prokes dan yang kedua adalah vaksinasi. Jadi itu yang harus dijalankan agar aktivitas kita tidak terhenti,” tutup Menko Airlangga (map/fsr/*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/