MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi IV DPRD Medan, meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk transparan terkait rencana pembangunan tanggul Rob di sepanjang bibir pantai Belawan. Tak cuma transparan soal rencana pembangunan tanggul rob, Pemko Medan juga diminta untuk melakukan sosialisasi soal detail gambar kerja.
Sebab dengan begitu, Pemko Medan akan mampu menjawab keresahan warga yang terimbas efek pembangunan. “Sebab sampai saat ini, cukup banyak masyarakat Belawan yang mengaku resah hingga menolak pembangunan tanggul rob Belawan,” ucap Ketua Komisi IV DPRD Kota Medan, Haris Kelana Damanik, Kamis (14/7).
Dikatakan Haris, selaku wakil rakyat dari Dapil Medan Utara, dirinya terus mendapatkan pengaduan dan keluhan dari warga Belawan untuk difasilitasi ke Pemko Medan. Warga mengaku resah dan khawatir akan dirugikan dari dampak pembanguman tanggul.
Untuk itu, Haris berharap agar Pemko Medan mau mengakomodir keresahan warga dan dilakukan lagi sosialisasi kepada warga sehingga warga dapat memahami dan mendukung rencana Pemko Medan tersebut.
“Kita berharap warga dapat memahami konsep pembangunan Pemko Medan dalam membangun tanggul demi kepentingan warga secara keseluruhan, bukan sepihak. Namun kita pun sangat berkeinginan agar pembangunan tanggul jangan sampai menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat,” ujar Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Medan itu.
Dijelaskan Haris, sebagian warga mengeluhkan relokasi warga yang belum jelas dan menemui solusi terkait dampak pembangunan. Tak cuma itu, Detail Engineering Design (DED) berupa perencanaan gambar bangunan juga belum disosialisasikan.
“Untuk mempermulus pembangunan seharusnya kan dibicarakan dari awal,” katanya.
Sementara itu, salah satu warga Jalan Gulama Lingkungan 15, Kelelurahan Belawan Bahagia, Kecamatan Medan Belawan, Adli Azhari yang juga Ketua Umum Yayasan Amal Zariah Nasional (YAASIN) mengatakan, saat ini warga mengaku resah akan rencana pembangunan tanggul rob Belawan. Sebab hingga saat ini, belum ada sosialisasi terkait DED pembangunan.
Bahkan, kata Adli Azhari, terkait relokasi rumah warga yang terimbas pembangunan tanggul belum juga ada pembicaraan.”Kami mendukung pembangunan tanggul, tapi adalah sosialisasi terkait pembangunannya seperti apa. Kami sangat resah dan khawatir, nantinya berdampak rugi bagi sebagian warga,” tuturnya.
Ditambahkan Adli, pihaknya sudah menyurati Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution agar keluhan mereka dapat diakomodir.”Ribuan tandatangan warga meminta wali kota untuk mengakomodir keresahan kami. Kami berharap, ada tindaklanjut sebelum pembangunan dilakukan,” pungkasnya. (rel)