27.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Angka Pengangguran Cukup Tinggi, Syaiful Ramadhan Minta Anggaran di Disnaker Ditambah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Persoalan pengangguran dan ketersediaan lapangan pekerjaan di Kota Medan terus menjadi perhatian DPRD Kota Medan. Untuk itu sebagai upaya mencari jalan keluar persoalan pengangguran di kalangan anak muda Kota Medan, Pemerintah Kota diminta memberikan  fokus anggaran yang memadai.

Melihat persoalan ini, DPRD Kota Medan meminta Pemerintah Kota Medan menambah anggaran di Dinas Keternagakerjaan (Disnaker) untuk menyelesaikan persoalan ini.

“Kami meminta kepada Pemerintah Kota Medan untuk menambah anggaran guna mengatasi angka pengangguran, khususnya untuk kalangan anak muda di Kota Medan. Kita melihat banyak pengangguran di kalangan anak muda,” ucap Ketua Fraksi PKS DPRD Medan, Syaiful Ramadhan, Rabu (2/8).

Syaiful Ramadhan menilai, anggaran yang ada du Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan saat ini terbilang masih sangat kecil, sehingga tidak banyak program yang bisa dilakukan Pemko Medan untuk menanggulangi masalah angka pengangguran di kalangan muda.

“Saya melihat anggaran di Dinas Ketenagakerjaan sangatlah kecil, dari Rp17 miliar anggaran yang tersedia, saya lihat hanya Rp2 miliar saja yang bisa dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.

Anggota Badan Anggaran DPRD Medan ini juga mengusulkan agar penambahan anggaran nantinya difokuskan untuk pelatihan-pelatihan kepada anak muda, sehingga mereka terpacu untuk mengembangkan kreativitasnya.

“Saya meminta adanya penambahan anggaran untuk pelatihan-pelatihan, mengingat anak-anak muda kita sekarang kreatif-kreatif, konten kreator dan mereka bisa mandiri dengan itu,” katanya.

Dirinya juga telah menyampaikan kepada Kadis Ketenagakerjaan Kota Medan akan pentingnya penambahan anggaran tersebut, mengingat potensi anak-anak muda saat ini cenderung kreatif. Selain itu, minat anak muda akan peningkatan skill (pelatihan) juga terbilang tinggi.

“Inilah perlunya kita tambahkan anggaran untuk menambah skill anak-anak muda di Kota Medan. Apalagi nanti mungkin ada (dan) hibah, mereka diberi peralatan, ada diberi laptop, diberi handphone dan diberi paket internet. Mungkin itu sudah cukup untuk memberi akses bagi mereka bekerja di rumah,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Persoalan pengangguran dan ketersediaan lapangan pekerjaan di Kota Medan terus menjadi perhatian DPRD Kota Medan. Untuk itu sebagai upaya mencari jalan keluar persoalan pengangguran di kalangan anak muda Kota Medan, Pemerintah Kota diminta memberikan  fokus anggaran yang memadai.

Melihat persoalan ini, DPRD Kota Medan meminta Pemerintah Kota Medan menambah anggaran di Dinas Keternagakerjaan (Disnaker) untuk menyelesaikan persoalan ini.

“Kami meminta kepada Pemerintah Kota Medan untuk menambah anggaran guna mengatasi angka pengangguran, khususnya untuk kalangan anak muda di Kota Medan. Kita melihat banyak pengangguran di kalangan anak muda,” ucap Ketua Fraksi PKS DPRD Medan, Syaiful Ramadhan, Rabu (2/8).

Syaiful Ramadhan menilai, anggaran yang ada du Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan saat ini terbilang masih sangat kecil, sehingga tidak banyak program yang bisa dilakukan Pemko Medan untuk menanggulangi masalah angka pengangguran di kalangan muda.

“Saya melihat anggaran di Dinas Ketenagakerjaan sangatlah kecil, dari Rp17 miliar anggaran yang tersedia, saya lihat hanya Rp2 miliar saja yang bisa dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.

Anggota Badan Anggaran DPRD Medan ini juga mengusulkan agar penambahan anggaran nantinya difokuskan untuk pelatihan-pelatihan kepada anak muda, sehingga mereka terpacu untuk mengembangkan kreativitasnya.

“Saya meminta adanya penambahan anggaran untuk pelatihan-pelatihan, mengingat anak-anak muda kita sekarang kreatif-kreatif, konten kreator dan mereka bisa mandiri dengan itu,” katanya.

Dirinya juga telah menyampaikan kepada Kadis Ketenagakerjaan Kota Medan akan pentingnya penambahan anggaran tersebut, mengingat potensi anak-anak muda saat ini cenderung kreatif. Selain itu, minat anak muda akan peningkatan skill (pelatihan) juga terbilang tinggi.

“Inilah perlunya kita tambahkan anggaran untuk menambah skill anak-anak muda di Kota Medan. Apalagi nanti mungkin ada (dan) hibah, mereka diberi peralatan, ada diberi laptop, diberi handphone dan diberi paket internet. Mungkin itu sudah cukup untuk memberi akses bagi mereka bekerja di rumah,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/