25 C
Medan
Saturday, February 1, 2025

Periksa Tiga Saksi, Polisi Kantongi Otak Pelaku

Paskabentrokan Warga Sei Mati dengan Orang Suruhan PT MML

LABUHAN-Paskabentrok antara warga dengan sekelompok pemuda yang diduga orang-orang suruhan PT Mandiri Makmur Lestari (MML), Polres Pelabuhan Belawan telah memintai keterangan tiga orang saksi. Bahkan, petugas telah mengantongi identitas para pelaku dan saat ini masih dalam pengejaran.

“Ada tiga orang saksi masih dimintai keterangan, sedangkan barang bukti yang diamankan adalah satu unit mobil yang dibakar dan alat lainnya seperti kayu dan peralatan yang digunakan untuk melakukan tindak kekerasan,” kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Hamam Wahyudi ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (13/4).

Sementara, untuk pelaku dan otak pelaku, Hamam mengaku telah mengantongi identitasnya dan kini tengah melakukan pengejaran. “Pelakunya banyak, ada dari pihak warga maupun pihak PT MML. Pastinya masih kita kembangkan,” terangnya.

Menurut, perwira menengah polisi ini pihaknya menduga pemicu terjadinya bentrokan fisik kemarin sore hingga menimbulkan korban jiwa tersebut terjadi ketika puluhan pria dari PT MML hendak melakukan pengukuran di lahan tambak warga yang menjadi obyek sengketa.

“Kejadiannya sore kemarin pihak PT MML mau melakukan pengukuran lahan, tapi tak diperbolehkan oleh warga hingga akhirnya puluhan pria melakukan pengusiran terhadap warga yang berada di lahan itu. Lalu warga berkumpul untuk kemudian balik melakukan perlawanan,” paparnya.

Pun begitu, lanjut dia, saat ini situasi di sekitar lokasi kejadian telah kembali kondusif, dan aparat kepolisian telah menjagaan termasuk disetiap akses keluar masuk menuju lokasi ini. “Personel baik dari Polres maupun Polsek saat ini sudah ditempatkan untuk melakukan pengamanan mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan,” tandasnya.

Sementara Camat Medan Labuhan Zain Noval meminta agar aparat kepolisian tetap berjaga-jaga di sekitar lokasi bentrokan agar pertikaian yang terjadi Kamis (12/4) lalu tidak terulang lagi.

Noval mengatakan, bentrokan yang dikarenakan adanya aksi penyerangan oleh puluhan pria tak dikenal itu terjadi sehari setelah petugas BPN Kota Medan turun ke lokasi untuk meninjau serta melakukan pengukuran di lahan yang menjadi obyek persengketaan dimaksud.

“Saya sangat menyayangkan kenapa penyerangan ini bisa terjadi, padahal persoalan ini masih dalam proses mediasi. Untuk proses tersebut, sebelumnya kedua belahan pihak antara warga dengan PT MML sudah setuju untuk diproses,” ungkapnya.

Sementara korban lainnya yang dikatakan kritis saat bentrokan terjadi, akhirnya tewas. Korban diketahui bernama Hermawan (36), warga Jalan Kawat II Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSU Mitra Medika, Medan Deli, Jumat (13/4) sore. Diduga, Hermawan tewas karena mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala dan perutnya.

Sedangkan enam korban luka-luka lainnya yakni Sutrisno, Indra, Topan, Agus Husein, Dedi Syahputra dan T Harahap masih di rawat inap di RSU Mitra Medika.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Hamam Wahyudi ketika dikonfirmasi Sumut Pos, membenarkan. “Benar korban akibat bentrokan bertambah, korban meninggal dunia di rumah sakit saat menjalani perawatan medis,” kata Hamam.(mag-17)

Paskabentrokan Warga Sei Mati dengan Orang Suruhan PT MML

LABUHAN-Paskabentrok antara warga dengan sekelompok pemuda yang diduga orang-orang suruhan PT Mandiri Makmur Lestari (MML), Polres Pelabuhan Belawan telah memintai keterangan tiga orang saksi. Bahkan, petugas telah mengantongi identitas para pelaku dan saat ini masih dalam pengejaran.

“Ada tiga orang saksi masih dimintai keterangan, sedangkan barang bukti yang diamankan adalah satu unit mobil yang dibakar dan alat lainnya seperti kayu dan peralatan yang digunakan untuk melakukan tindak kekerasan,” kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Hamam Wahyudi ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (13/4).

Sementara, untuk pelaku dan otak pelaku, Hamam mengaku telah mengantongi identitasnya dan kini tengah melakukan pengejaran. “Pelakunya banyak, ada dari pihak warga maupun pihak PT MML. Pastinya masih kita kembangkan,” terangnya.

Menurut, perwira menengah polisi ini pihaknya menduga pemicu terjadinya bentrokan fisik kemarin sore hingga menimbulkan korban jiwa tersebut terjadi ketika puluhan pria dari PT MML hendak melakukan pengukuran di lahan tambak warga yang menjadi obyek sengketa.

“Kejadiannya sore kemarin pihak PT MML mau melakukan pengukuran lahan, tapi tak diperbolehkan oleh warga hingga akhirnya puluhan pria melakukan pengusiran terhadap warga yang berada di lahan itu. Lalu warga berkumpul untuk kemudian balik melakukan perlawanan,” paparnya.

Pun begitu, lanjut dia, saat ini situasi di sekitar lokasi kejadian telah kembali kondusif, dan aparat kepolisian telah menjagaan termasuk disetiap akses keluar masuk menuju lokasi ini. “Personel baik dari Polres maupun Polsek saat ini sudah ditempatkan untuk melakukan pengamanan mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan,” tandasnya.

Sementara Camat Medan Labuhan Zain Noval meminta agar aparat kepolisian tetap berjaga-jaga di sekitar lokasi bentrokan agar pertikaian yang terjadi Kamis (12/4) lalu tidak terulang lagi.

Noval mengatakan, bentrokan yang dikarenakan adanya aksi penyerangan oleh puluhan pria tak dikenal itu terjadi sehari setelah petugas BPN Kota Medan turun ke lokasi untuk meninjau serta melakukan pengukuran di lahan yang menjadi obyek persengketaan dimaksud.

“Saya sangat menyayangkan kenapa penyerangan ini bisa terjadi, padahal persoalan ini masih dalam proses mediasi. Untuk proses tersebut, sebelumnya kedua belahan pihak antara warga dengan PT MML sudah setuju untuk diproses,” ungkapnya.

Sementara korban lainnya yang dikatakan kritis saat bentrokan terjadi, akhirnya tewas. Korban diketahui bernama Hermawan (36), warga Jalan Kawat II Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSU Mitra Medika, Medan Deli, Jumat (13/4) sore. Diduga, Hermawan tewas karena mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala dan perutnya.

Sedangkan enam korban luka-luka lainnya yakni Sutrisno, Indra, Topan, Agus Husein, Dedi Syahputra dan T Harahap masih di rawat inap di RSU Mitra Medika.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Hamam Wahyudi ketika dikonfirmasi Sumut Pos, membenarkan. “Benar korban akibat bentrokan bertambah, korban meninggal dunia di rumah sakit saat menjalani perawatan medis,” kata Hamam.(mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/