26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

David Diperas Personel yang Mengaku dari Polda Sumut sebesar Rp200 Juta

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dua pikap milik David dengan nomor polisi BK 9675 DR dan BK 8580 CW dirampas secara sepihak oleh 6 orang tak dikenal (OTK) yang mengaku petugas dari Polda Sumut di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sabtu (16/12/2023). David menjelaskan, dua pikap miliknya dirental atau disewa oleh Andre.

Antara Andre dengan David sudah kenal lama. Bahkan sepengetahuan David, Andre merental pikapnya untuk mengangkat sound sistem atau sayur mayur ke pasar tradisional di Kota Medan.

Namun kali ini tanpa sepengetahuan David, Andre diduga mengangkut balpres yang berbuntut diberhentikan oleh 6 OTK mengaku sebagai petugas Polda Sumut.

“Saya tahu kabar ini dari Andre yang mendapat kabar dari sopirnya bahwa ada 6 orang tak dikenal memberhentikan mereka. Keenam orang tak dikenal ini memberhentikan pikap saya yang dirental oleh Andre, dengan mengendarai Fortuner Hitam BK 1766 ACU,” kata David di Binjai, Rabu (20/12/2023).

Pengakuan Andre kepada David, keenam OTK yang mengaku petugas Polda Sumut langsung merampas telepon selular sopir atau anggota Andre. Setelah merampas HP, sopir dibawa masuk ke Fortuner BK 1766 ACU tersebut sembari diajak berkeliling hingga ke Jalan Abdul Haris Nasution dan Simpang Johor.

Saat di dalam mobil ini, dugaan pemerasan terjadi. Sebab, Andre kembali mendapat panggilan selular dari anggotanya atau sopir pikap seraya meminta tebusan uang tunai senilai Rp200 juta.

Bahkan, OTK yang mengaku petugas dari Polda Sumut ini langsung berujar agar David menyiapkan uang tebusan. “Mendengar itu, saya bertanya kepada Andre, siapa yang minta uang tebusan. Kemudian ditanyakan oleh sopir Andre kepada 6 OTK tersebut. Namun, OTK tersebut tidak memberi tau dan malah mengancam sopir Andre,” ujar David.

Uang Rp200 juta dimaksud sebagai bentuk perdamaian karena telah membawa barang diduga ilegal. Namun David tidak mengamininya.

Singkat cerita, kedua pikap David diduga diboyong ke Polda Sumut. Namun terjadi keanehan.

Adalah, sopir atau anggota Andre yang membawa pikap, diduga tidak turut diboyong ke Mapolda Sumut. “Sampai hari ini saya belum dapat kabar di mana sopir si Andre dan mobilnya pun gak tahu keberadaanya. Sopir si Andre tidak dapat dihubungi,” tukasnya. (ted/ram)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dua pikap milik David dengan nomor polisi BK 9675 DR dan BK 8580 CW dirampas secara sepihak oleh 6 orang tak dikenal (OTK) yang mengaku petugas dari Polda Sumut di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sabtu (16/12/2023). David menjelaskan, dua pikap miliknya dirental atau disewa oleh Andre.

Antara Andre dengan David sudah kenal lama. Bahkan sepengetahuan David, Andre merental pikapnya untuk mengangkat sound sistem atau sayur mayur ke pasar tradisional di Kota Medan.

Namun kali ini tanpa sepengetahuan David, Andre diduga mengangkut balpres yang berbuntut diberhentikan oleh 6 OTK mengaku sebagai petugas Polda Sumut.

“Saya tahu kabar ini dari Andre yang mendapat kabar dari sopirnya bahwa ada 6 orang tak dikenal memberhentikan mereka. Keenam orang tak dikenal ini memberhentikan pikap saya yang dirental oleh Andre, dengan mengendarai Fortuner Hitam BK 1766 ACU,” kata David di Binjai, Rabu (20/12/2023).

Pengakuan Andre kepada David, keenam OTK yang mengaku petugas Polda Sumut langsung merampas telepon selular sopir atau anggota Andre. Setelah merampas HP, sopir dibawa masuk ke Fortuner BK 1766 ACU tersebut sembari diajak berkeliling hingga ke Jalan Abdul Haris Nasution dan Simpang Johor.

Saat di dalam mobil ini, dugaan pemerasan terjadi. Sebab, Andre kembali mendapat panggilan selular dari anggotanya atau sopir pikap seraya meminta tebusan uang tunai senilai Rp200 juta.

Bahkan, OTK yang mengaku petugas dari Polda Sumut ini langsung berujar agar David menyiapkan uang tebusan. “Mendengar itu, saya bertanya kepada Andre, siapa yang minta uang tebusan. Kemudian ditanyakan oleh sopir Andre kepada 6 OTK tersebut. Namun, OTK tersebut tidak memberi tau dan malah mengancam sopir Andre,” ujar David.

Uang Rp200 juta dimaksud sebagai bentuk perdamaian karena telah membawa barang diduga ilegal. Namun David tidak mengamininya.

Singkat cerita, kedua pikap David diduga diboyong ke Polda Sumut. Namun terjadi keanehan.

Adalah, sopir atau anggota Andre yang membawa pikap, diduga tidak turut diboyong ke Mapolda Sumut. “Sampai hari ini saya belum dapat kabar di mana sopir si Andre dan mobilnya pun gak tahu keberadaanya. Sopir si Andre tidak dapat dihubungi,” tukasnya. (ted/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/