30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Prabowo Rangkul Semua Pihak

SUMUTPOS.CO – Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 hampir pasti selesai dalam satu putaran. Meski data Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum direkapitulasi, hasil quick count atau hitung cepat memperlihatkan pasangan calon nomor 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka memenangi kontestasi.

DARI sejumlah lembaga survei yang kredibel, pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu berhasil melampaui perolehan 50 persen (lihat grafis). Bagi Prabowo sendiri, ini menjadi akhir penantiannya. Seperti diketahui, Prabowo pernah tiga kali ikut Pilpres sejak 2009, 2014, serta 2019 dan selalu berakhir dengan kekalahan.

Usai unggul dalam quick count, Prabowo dan Gibran langsung menemui para pendukung di Istora Senayan, Jakarta.Dalam pidatonya, Prabowo mengaku bersyukur atas pelaksanaan Pemilu yang berlangsung damai. Secara umum, prosesnya berlangsung baik dengan tidak ada ketegangan dan kekisruhan. Oleh karenanya, dia mengapresiasi kerja penyelenggara dan petugas keamanan.

Prabowo juga bersyukur dengan hasil hitung cepat yang memenangkan dirinya. Bahkan cukup untuk satu putaran. Meskipun, dia akan menunggu hasil resmi. “Kita harus tetap tunggu hasil resmi KPU,” ujarnya.

Meski unggul dalam banyak lembaga survei, Prabowo meminta jajarannya untuk tidak boleh sombong, jumawa dan euforia berlebihan. “Kita tetap harus rendah hati,” imbuhnya.

Kemenangannya, lanjut dia, jangan hanya menjadi kemenangan koalisi. Melainkan harus menjadi kemenangan untuk seluruh rakyat indonesia. Oleh karenanya, Prabowo menegaskan akan menjadi presiden dan pemerintahan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga memberi isyarat untuk menambah kekuatan dengan membuka ruang bagi pihak luar. “Kami akan merangkul semua unsur semua kekuatan,” tegasnya.

Prabowo siap menyusun pemerintahan terdiri dari putra putri terbaik bangsa. Terakhir, Prabowo meminta publik untuk selesai saling bertengkar. Sebab kampanye telah usai. Dia berharap publik bisa kembali rukun.

Sementara, Gibran mengapresiasi kerja keras para simpatisan dan tim kemenangan. Karena kerja keras tim, dia dan Prabowo bisa menang dengan angka yang cukup tinggi. Bahkan, sempat tidak menyangka mendapat sebesar itu.

Dengan kemenangan itu, dia juga meyakini akan mengubah pandangan orang terhadapnya. Sebab, tiga bulan lalu, dia me gaku bukan siapa-siapa. “Dikatain plonga plongo, Dikatain samsul,” kata Gibran disambut antusias pendukungnya. Terakhir, Gibran mengapresiasi Prabowo yang mau menggandeng anak muda.

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan memberikan pernyataan terkait hitung cepat suara pilpres. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan tidak ingin terburu-buru menyimpulkan perhitungan suara sementara. “Kita tunggu sampai perhitungan (suara) KPU selesai, jangan buru-buru. Masih panjang, ngapain buru-buru,” ungkapnya.

Anies menyatakan dirinya tetap ingin berpikir positif. Mengenai hasil quick count yang menunjukkan perolehan suara Amin terpaut jauh dengan Prabowo-Gibran, Anies mengaku tidak ingin tergiring. Dia tetap memilih perhitungan resmi dari KPU. “Sekarang kasih waktu KPU untuk bekerja, jangan tergiring. Sekarang tunggu sampai KPU tuntas,” imbuhnya.

Terpisah, Captain Timnas Pemenangan Amin M Syaugi Alaydrus menyebut, hasil quick count masih sangat awal. Dia menegaskan, pihaknya mengajak semua pihak untuk bersabar menunggu proses penghitungan real count dari KPU. “Kami akan menunggu sampai selesai hitungan real count (KPU) tersebut,” ungkap mantan Kepala Basarnas itu.

Sementara itu, usai melakukan pertemuan tertutup dengan Anies-Muhaimin, Jusuf Kalla mengatakan, pihaknya sepakat untuk menunggu hasil resmi dari KPU terkait penghitungan suara. “Baru teman-teman itu mengambil sikap,” papar JK di kediamannya di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

JK menilai, survei atau quick count yang menampilkan kemenangan Prabowo-Gibran di atas 50 persen hanya bersifat perkiraan. Menurutnya, hitungan itu belum fix. “Quick count itu adalah perhitungan sementara dengan contoh-contoh dengan dasar katakanlah 1000-2000 TPS. Tapi selanjutnya tunggu perhitungan yang benar,” ujarnya.

Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo juga merespon hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Dia meragukan perolehan suara yang diraih pasangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.

Ganjar mengatakan, pihaknya masih akan terus mengikuti pemberitaan politik di media. “Tenang semuanya. Kita akan mengikuti semua apa yang diberitakan dan tentu penghitungan akhir nanti sampai Maret,” terangnya di Posko Relawan Mahfud MD, Jalan Teuku Umar 9, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, saat ini para saksi dari partai politik pengusung sedang bekerja untuk mengumpulkan data. Mereka tetap semangat bekerja. Ganjar menegaskan, tidak ada perjuangan yang sia-sia. Ditegaskannya, semua hasil perolehan suara sedang diakumulasikan partai, khususnya PDI Perjuangan (PDIP). “Maka kita tunggu saja, nanti yang sifatnya teknis, kawan-kawan TPN yang sedang menyiapkan,” bebernya.

Saat ditanya hasil hitung cepat yang menunjukkan kemungkinan pilpres satu putaran, Ganjar balik bertanya. “Kamu percaya nggak suara saya segitu,?” ungkap mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu.

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid meminta barisan pendukung pasangan Ganjar-Mahfud, dan seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan menunggu hasil final tabulasi suara yang dilakukan secara manual oleh KPU.

Tentu, kata Arsjad, pihaknya menghargai lembaga-lembaga survei yang telah bekerja keras untuk melakukan exit poll dan juga quick count. Namun, quick count bukan hasil akhir. “Jangan lupa bahwa hasil resmi pemilu ditentukan oleh rekapitulasi manual KPU,” kata Arsjad.

Arsjad juga mengatakan, bahwa publik tentunya tidak bisa mengabaikan laporan dan bukti yang menunjukkan bahwa pasangan 03 sudah menjadi target dari berbagai bentuk kecurangan dan intimidasi.

Menurutnya, kecurangan-kecurangan itu adalah serangan terhadap proses demokrasi. Dia menyerukan agar setiap tindakan kecurangan diselidiki secara menyeluruh, karena terindikasi dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan massif.

Tim Hukum TPN, menurut Arsjad, terus melakukan investigasi dan akan melaporkan berbagai kecurangan tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Saya selalu percaya, kita berada di sisi yang sama dengan rakyat. Suara dan kehendak rakyat tidak mungkin dihentikan atau dibengkokkan oleh apa pun atau siapa pun yang mencoba untuk melakukannya,” lanjut Arsjad.

Bagi Ganjar-Mahfud, menurut Arsjad, pilpres bukanlah masalah menang atau kalah, melainkan untuk memastikan pemilu kita berlangsung secara konstitusional, jujur, dan adil.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi menyampaikan, perolehan itu jelas luar biasa. “Karena survei terakhir memang ada indikasi kenaikan suara Prabowo – Gibran tetapi banyak yang tidak mengira, termasuk saya, bahwa Prabowo bisa menang di Kandang Banteng,” ungkap Burhan dalam dialog yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube IPI, kemarin.

Keunggulan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah bahkan melebihi hasil survei terakhir yang dirilis IPI. Burhan menjelaskan, pada akhir Januari sampai awal Februari, IPI memang mendapati hasil survei pilpres di Jawa Tengah dimenangkan oleh Prabowo-Gibran. Namun gap persentase suara antara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 dengan nomor urut 03 tidak lebih dari delapan persen. “Jadi, data quick count di Jawa Tengah itu suara Pak Prabowo 53,06 persen. Kemudian disusul oleh Mas Ganjar 34,45 persen,” kata dia.

Itu menunjukkan, gap persentase suara di antara kedua pasangan itu cukup tebal. Keunggulan Prabowo-Gibran di Kandang Banteng, lanjut Burhan, tidak lepas dari pengaruh Presiden Jokowi. Menurut dia, secara formal yang menang di sana memang Prabowo-Gibran. Namun, secara simbolik keunggulan pasangan tersebut di Jawa Tengah menunjukkan bahwa Presiden Jokowi memang di sana. “Terlepas dari apapun sebabnya. Apakah efek bansos, efek personality, efek approval rating,” imbuhnya.

Dia menyebut, kemenangan itu juga menunjukkan ada asosiasi positif antara approval rating Jokowi dengan elektabilitas Prabowo-Gibran. Menurut Burhan, ada migrasi suara yang cukup besar dari kubu 03 ke 02. Semua itu tidak lepas dari peran Jokowi. Akibatnya, suara Ganjar-mahfud di Jateng tergerus.

Bukan hanya unggul di Jawa Tengah, hasil quick count IPI menunjukkan bahwa Prabowo – Gibran unggul di dua provinsi besar lainnya. Yakni Jawa Timur dan Jawa Barat. Keunggulan mereka di Jawa Timur bahkan cukup signifikan. Yakni 65,3 persen. “Jawa Timur saya sebut penting karena tidak ada capres yang menang secara nasional tanpa memenangkan Jawa Timur, sejak tahun 2004” imbuhnya.

Sementara di Jawa Barat, Prabowo berhasil mempertahankan suara yang selama ini mendukungnya dalam pilpres. Dalam dua kali pilpres melalui Jokowi, Prabowo selalu unggul di Jawa Barat. Tahun ini, meski pendukungnya sudah ada yang pindah haluan ke Anies – Muhaimin, Prabowo tetap unggul di Jawa Barat. “Di Jawa Barat Pak Prabowo berhasil mempertahankan provinsi yang selama ini menjadi basis tradisionalnya,” jelasnya. Raihan suara Prabowo di Jawa Barat berdasar hasil quick count juga tinggi. Yakni 58,63 persen. (far/tyo/lum/syn/jpg)

 

SUMUTPOS.CO – Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 hampir pasti selesai dalam satu putaran. Meski data Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum direkapitulasi, hasil quick count atau hitung cepat memperlihatkan pasangan calon nomor 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka memenangi kontestasi.

DARI sejumlah lembaga survei yang kredibel, pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu berhasil melampaui perolehan 50 persen (lihat grafis). Bagi Prabowo sendiri, ini menjadi akhir penantiannya. Seperti diketahui, Prabowo pernah tiga kali ikut Pilpres sejak 2009, 2014, serta 2019 dan selalu berakhir dengan kekalahan.

Usai unggul dalam quick count, Prabowo dan Gibran langsung menemui para pendukung di Istora Senayan, Jakarta.Dalam pidatonya, Prabowo mengaku bersyukur atas pelaksanaan Pemilu yang berlangsung damai. Secara umum, prosesnya berlangsung baik dengan tidak ada ketegangan dan kekisruhan. Oleh karenanya, dia mengapresiasi kerja penyelenggara dan petugas keamanan.

Prabowo juga bersyukur dengan hasil hitung cepat yang memenangkan dirinya. Bahkan cukup untuk satu putaran. Meskipun, dia akan menunggu hasil resmi. “Kita harus tetap tunggu hasil resmi KPU,” ujarnya.

Meski unggul dalam banyak lembaga survei, Prabowo meminta jajarannya untuk tidak boleh sombong, jumawa dan euforia berlebihan. “Kita tetap harus rendah hati,” imbuhnya.

Kemenangannya, lanjut dia, jangan hanya menjadi kemenangan koalisi. Melainkan harus menjadi kemenangan untuk seluruh rakyat indonesia. Oleh karenanya, Prabowo menegaskan akan menjadi presiden dan pemerintahan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga memberi isyarat untuk menambah kekuatan dengan membuka ruang bagi pihak luar. “Kami akan merangkul semua unsur semua kekuatan,” tegasnya.

Prabowo siap menyusun pemerintahan terdiri dari putra putri terbaik bangsa. Terakhir, Prabowo meminta publik untuk selesai saling bertengkar. Sebab kampanye telah usai. Dia berharap publik bisa kembali rukun.

Sementara, Gibran mengapresiasi kerja keras para simpatisan dan tim kemenangan. Karena kerja keras tim, dia dan Prabowo bisa menang dengan angka yang cukup tinggi. Bahkan, sempat tidak menyangka mendapat sebesar itu.

Dengan kemenangan itu, dia juga meyakini akan mengubah pandangan orang terhadapnya. Sebab, tiga bulan lalu, dia me gaku bukan siapa-siapa. “Dikatain plonga plongo, Dikatain samsul,” kata Gibran disambut antusias pendukungnya. Terakhir, Gibran mengapresiasi Prabowo yang mau menggandeng anak muda.

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan memberikan pernyataan terkait hitung cepat suara pilpres. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan tidak ingin terburu-buru menyimpulkan perhitungan suara sementara. “Kita tunggu sampai perhitungan (suara) KPU selesai, jangan buru-buru. Masih panjang, ngapain buru-buru,” ungkapnya.

Anies menyatakan dirinya tetap ingin berpikir positif. Mengenai hasil quick count yang menunjukkan perolehan suara Amin terpaut jauh dengan Prabowo-Gibran, Anies mengaku tidak ingin tergiring. Dia tetap memilih perhitungan resmi dari KPU. “Sekarang kasih waktu KPU untuk bekerja, jangan tergiring. Sekarang tunggu sampai KPU tuntas,” imbuhnya.

Terpisah, Captain Timnas Pemenangan Amin M Syaugi Alaydrus menyebut, hasil quick count masih sangat awal. Dia menegaskan, pihaknya mengajak semua pihak untuk bersabar menunggu proses penghitungan real count dari KPU. “Kami akan menunggu sampai selesai hitungan real count (KPU) tersebut,” ungkap mantan Kepala Basarnas itu.

Sementara itu, usai melakukan pertemuan tertutup dengan Anies-Muhaimin, Jusuf Kalla mengatakan, pihaknya sepakat untuk menunggu hasil resmi dari KPU terkait penghitungan suara. “Baru teman-teman itu mengambil sikap,” papar JK di kediamannya di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

JK menilai, survei atau quick count yang menampilkan kemenangan Prabowo-Gibran di atas 50 persen hanya bersifat perkiraan. Menurutnya, hitungan itu belum fix. “Quick count itu adalah perhitungan sementara dengan contoh-contoh dengan dasar katakanlah 1000-2000 TPS. Tapi selanjutnya tunggu perhitungan yang benar,” ujarnya.

Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo juga merespon hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Dia meragukan perolehan suara yang diraih pasangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.

Ganjar mengatakan, pihaknya masih akan terus mengikuti pemberitaan politik di media. “Tenang semuanya. Kita akan mengikuti semua apa yang diberitakan dan tentu penghitungan akhir nanti sampai Maret,” terangnya di Posko Relawan Mahfud MD, Jalan Teuku Umar 9, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, saat ini para saksi dari partai politik pengusung sedang bekerja untuk mengumpulkan data. Mereka tetap semangat bekerja. Ganjar menegaskan, tidak ada perjuangan yang sia-sia. Ditegaskannya, semua hasil perolehan suara sedang diakumulasikan partai, khususnya PDI Perjuangan (PDIP). “Maka kita tunggu saja, nanti yang sifatnya teknis, kawan-kawan TPN yang sedang menyiapkan,” bebernya.

Saat ditanya hasil hitung cepat yang menunjukkan kemungkinan pilpres satu putaran, Ganjar balik bertanya. “Kamu percaya nggak suara saya segitu,?” ungkap mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu.

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid meminta barisan pendukung pasangan Ganjar-Mahfud, dan seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan menunggu hasil final tabulasi suara yang dilakukan secara manual oleh KPU.

Tentu, kata Arsjad, pihaknya menghargai lembaga-lembaga survei yang telah bekerja keras untuk melakukan exit poll dan juga quick count. Namun, quick count bukan hasil akhir. “Jangan lupa bahwa hasil resmi pemilu ditentukan oleh rekapitulasi manual KPU,” kata Arsjad.

Arsjad juga mengatakan, bahwa publik tentunya tidak bisa mengabaikan laporan dan bukti yang menunjukkan bahwa pasangan 03 sudah menjadi target dari berbagai bentuk kecurangan dan intimidasi.

Menurutnya, kecurangan-kecurangan itu adalah serangan terhadap proses demokrasi. Dia menyerukan agar setiap tindakan kecurangan diselidiki secara menyeluruh, karena terindikasi dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan massif.

Tim Hukum TPN, menurut Arsjad, terus melakukan investigasi dan akan melaporkan berbagai kecurangan tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Saya selalu percaya, kita berada di sisi yang sama dengan rakyat. Suara dan kehendak rakyat tidak mungkin dihentikan atau dibengkokkan oleh apa pun atau siapa pun yang mencoba untuk melakukannya,” lanjut Arsjad.

Bagi Ganjar-Mahfud, menurut Arsjad, pilpres bukanlah masalah menang atau kalah, melainkan untuk memastikan pemilu kita berlangsung secara konstitusional, jujur, dan adil.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi menyampaikan, perolehan itu jelas luar biasa. “Karena survei terakhir memang ada indikasi kenaikan suara Prabowo – Gibran tetapi banyak yang tidak mengira, termasuk saya, bahwa Prabowo bisa menang di Kandang Banteng,” ungkap Burhan dalam dialog yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube IPI, kemarin.

Keunggulan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah bahkan melebihi hasil survei terakhir yang dirilis IPI. Burhan menjelaskan, pada akhir Januari sampai awal Februari, IPI memang mendapati hasil survei pilpres di Jawa Tengah dimenangkan oleh Prabowo-Gibran. Namun gap persentase suara antara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 dengan nomor urut 03 tidak lebih dari delapan persen. “Jadi, data quick count di Jawa Tengah itu suara Pak Prabowo 53,06 persen. Kemudian disusul oleh Mas Ganjar 34,45 persen,” kata dia.

Itu menunjukkan, gap persentase suara di antara kedua pasangan itu cukup tebal. Keunggulan Prabowo-Gibran di Kandang Banteng, lanjut Burhan, tidak lepas dari pengaruh Presiden Jokowi. Menurut dia, secara formal yang menang di sana memang Prabowo-Gibran. Namun, secara simbolik keunggulan pasangan tersebut di Jawa Tengah menunjukkan bahwa Presiden Jokowi memang di sana. “Terlepas dari apapun sebabnya. Apakah efek bansos, efek personality, efek approval rating,” imbuhnya.

Dia menyebut, kemenangan itu juga menunjukkan ada asosiasi positif antara approval rating Jokowi dengan elektabilitas Prabowo-Gibran. Menurut Burhan, ada migrasi suara yang cukup besar dari kubu 03 ke 02. Semua itu tidak lepas dari peran Jokowi. Akibatnya, suara Ganjar-mahfud di Jateng tergerus.

Bukan hanya unggul di Jawa Tengah, hasil quick count IPI menunjukkan bahwa Prabowo – Gibran unggul di dua provinsi besar lainnya. Yakni Jawa Timur dan Jawa Barat. Keunggulan mereka di Jawa Timur bahkan cukup signifikan. Yakni 65,3 persen. “Jawa Timur saya sebut penting karena tidak ada capres yang menang secara nasional tanpa memenangkan Jawa Timur, sejak tahun 2004” imbuhnya.

Sementara di Jawa Barat, Prabowo berhasil mempertahankan suara yang selama ini mendukungnya dalam pilpres. Dalam dua kali pilpres melalui Jokowi, Prabowo selalu unggul di Jawa Barat. Tahun ini, meski pendukungnya sudah ada yang pindah haluan ke Anies – Muhaimin, Prabowo tetap unggul di Jawa Barat. “Di Jawa Barat Pak Prabowo berhasil mempertahankan provinsi yang selama ini menjadi basis tradisionalnya,” jelasnya. Raihan suara Prabowo di Jawa Barat berdasar hasil quick count juga tinggi. Yakni 58,63 persen. (far/tyo/lum/syn/jpg)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/