Terkait Bentrok Lawan Kostrad di Gorontalo
JAKARTA- Insiden Brimob dan Kostrad di Gorontalo disikapi serius Mabes Polri. Setelah menahan sembilan anggota Brimob, kini penyidikan mulai mengerucut pada perintah patroli. Diduga, serangan Brimob yang dipicu pelemparan batu itu atas seizin seorang perwira.
“Perwira ini juga sudah kami tahan,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Muhammad Taufik saat jumpa pers di kantornya kemarin (27/04). Atas restu perwira yang hanya disebutkan berinisial B ini, delapan bintara yang diduga melakukan penembakan berani bergerak.
Taufik memastikan mereka akan disidangkan secara terbuka. “Proses internal dulu, nanti sidang kode etik,” jelas Taufik.
Kemarin, gelar perkara juga sudah dilakukan di Polda Gorontalo dengan diikuti pihak TNI dari Kostrad dan Kodam Wirabuana. “Ini di luar institusi ya, jadi ini oknum-oknum,” kata Taufik.
Penyidik dari Divisi Propam sedang memeriksa perwira itu untuk mencari kemungkinan keterlibatan petugas yang lain. “Sementara ini masih sembilan, tapi bisa saja bertambah,” katanya.
Terpisah, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengapresiasi sikap prajurit TNI AD terutama Kostrad yang tidak terpancing dengan insiden itu. (rdl/ttg/jpnn)