30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Batangtoru Memanas, 10 Warga Diperiksa

Konflik antara perusahaan pertambangan emas PT G-Resource Martabe dengan warga Muara Batangtoru, Tapanuli Selatan (Tapsel), terus berlanjut. Pada Selasa (12/6) lalu, konflik itu memicu pembakaran mobil dan pipa limbah milik perusahaan tambang itu.

Keterangan yang diperoleh menyebutkan, pembakaran itu terjadi Dusun Pulo Godang, Batangtoru yang masih masuk areal perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara 3. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut.

Nah kemarin, Polres Tapsel masih terus melakukan pengembangan untuk mencari pelaku. Kapolres Tapsel, AKBP Subandriya, saat dikonfirmasi, Rabu (13/6) kemarin, mengatakan sudah puluhan masyarakat yang dimintai keterangannya. “Sampai sekarang sudah ada sekitar 10 lebih masyarakat yang kami periksa,” ujar Subandriya.

Dikatakan Subandriya, tidak ada korban jiwa ataupun luka akibat kejadian itu. Karena sebelum membakar mobil itu, warga terlebih dahulu menyuruh sopir dan kondektur untuk turun.

“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Sopir dan kondektur disuruh turun oleh warga, sebelum mereka (warga,red) membakar mobil itu,” ungkap Subandriya.

Subandriya juga menyebut, hingga Rabu malam, suasana di lokasi pembakaran sudah kondusif. “Suasana sempat menegang saat pembakaran itu. Tapi saat ini situasinya sudah kondusif,” beber Subandriya.

Disebutkannya, kini Polres Tapanuli Selatan masih terus memburu otak pelaku pembakaran itu. “Saat ini kami masih lakukan proses pengembangan,” tukas Subandriya.

Di sisi lain, puhak G-Resource membantah bila pipa yang dibakar masyarakat merupakan alat penyaluran untuk limbah. Menurut perusahaan asal Hongkong ini, penampungan limbah telah dibuat tepat didalam pabrik tambang.

Hal ini diungkapkan oleh Communication Manager G-Resource Martabe, Katarina Siburian Hardono, yang dihubungi via phone.
“Tidak benar limbah. Kita sudah mahal-mahal bangun fasilitas penampungan limbah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Utara, Untungta Kaban menyatakan bahwa pihaknya sudah mendengar kejadian tersebut. (mag-12/ram)

Konflik antara perusahaan pertambangan emas PT G-Resource Martabe dengan warga Muara Batangtoru, Tapanuli Selatan (Tapsel), terus berlanjut. Pada Selasa (12/6) lalu, konflik itu memicu pembakaran mobil dan pipa limbah milik perusahaan tambang itu.

Keterangan yang diperoleh menyebutkan, pembakaran itu terjadi Dusun Pulo Godang, Batangtoru yang masih masuk areal perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara 3. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut.

Nah kemarin, Polres Tapsel masih terus melakukan pengembangan untuk mencari pelaku. Kapolres Tapsel, AKBP Subandriya, saat dikonfirmasi, Rabu (13/6) kemarin, mengatakan sudah puluhan masyarakat yang dimintai keterangannya. “Sampai sekarang sudah ada sekitar 10 lebih masyarakat yang kami periksa,” ujar Subandriya.

Dikatakan Subandriya, tidak ada korban jiwa ataupun luka akibat kejadian itu. Karena sebelum membakar mobil itu, warga terlebih dahulu menyuruh sopir dan kondektur untuk turun.

“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Sopir dan kondektur disuruh turun oleh warga, sebelum mereka (warga,red) membakar mobil itu,” ungkap Subandriya.

Subandriya juga menyebut, hingga Rabu malam, suasana di lokasi pembakaran sudah kondusif. “Suasana sempat menegang saat pembakaran itu. Tapi saat ini situasinya sudah kondusif,” beber Subandriya.

Disebutkannya, kini Polres Tapanuli Selatan masih terus memburu otak pelaku pembakaran itu. “Saat ini kami masih lakukan proses pengembangan,” tukas Subandriya.

Di sisi lain, puhak G-Resource membantah bila pipa yang dibakar masyarakat merupakan alat penyaluran untuk limbah. Menurut perusahaan asal Hongkong ini, penampungan limbah telah dibuat tepat didalam pabrik tambang.

Hal ini diungkapkan oleh Communication Manager G-Resource Martabe, Katarina Siburian Hardono, yang dihubungi via phone.
“Tidak benar limbah. Kita sudah mahal-mahal bangun fasilitas penampungan limbah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Utara, Untungta Kaban menyatakan bahwa pihaknya sudah mendengar kejadian tersebut. (mag-12/ram)

Artikel Terkait

Tragedi Akhir Tahun si Logo Merah

Incar Bule karena Hasil Lebih Besar

Baru Mudik Usai Lebaran

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/