PLAYMAKER senior Andrea Pirlo menampakkan kebintangannya selama gelaran Euro 2012 ini. Selain mencetak satu gol ke gawang Kroasia, beberapa waktu lalu, pemain yang merumput di Juventus ini pun menjadi pembicaraan saat gol penaltinya ke gawang Inggris dinilai indah.
Sisi lain kehebatan Pirlo tentu saja kepiawaiannya mengatur tempo permainan Gli Azzuri serta membaca pola permainan lawan. Tak ayal ini menjadi perhatian pelatih Jerman Joachim Loew.
Pun demikian Loew mengatakan bahwa dirinya takkan menugaskan seorang pemain untuk mematikan pergerakan Pirlo.
Menurut Loew, setelah mengamati pergerakan Pirlo muncul keseimpulan bahwa menjadi pekerjaan yang sia-sia jika menaruh perhatian terlalu besar kepada Pirlo, sebab taktik man to man marking takkan berjalan terhadapnya.
“Dia (Pirlo) mengalami momen kebangkitan. Dia pesepakbola luar biasa dan seorang ahli strategi yang brilian. Man to man marking takkan ada gunanya karena dia seringkali bergerak ke dalam,” papar Loew.
Pirlo bukanlah satu-satunya yang menjadi pemikiran Loew. Berubahnya pola permainan Gli Azzuri karena keberadaan Pirlo juga menyita perhatian suksesor Juergen Klinsmann itu.
Masih menurutnya, pemain Italia lainnya pun memiliki kemampuan untuk merombak irama pertandingan.
“Italia bisa bermain dengan (formasi) 3-5-2 atau 4-4-2. Kami harus segera membiasakan diri dan bersiap akan kedua sistem itu. Kami ingin mempertahankan irama permainan kami,” lanjutnya.
“Italia teolah berkembang secara luar sejak 2010. Mereka memperlihatkan kualitas yang sangat baik. Mereka tak lagi tampil bertahan. Karenanya, kami akan main dengan cara kami sendiri tanpa terpengaruh pola permainan yang mereka usung,” bilan Loew. (jun)