25 C
Medan
Friday, November 1, 2024
spot_img

Ribut di Kedai Tuak, Pemanjat Duku Tewas Ditikam

PATUMBAK-Kedai Tuak milik Pak Barus di Jalan Pertahanan Dusun VI Patumbak Kampung mendadak heboh. Pasalnya, M Ismail Sembiring (23), warga Jalan Pertahanan Gang Perkampungan Lama Simpang Empat, Gang Mesjid Dalam, Dusun IV, Desa Patumbak Kampung, Deliserdang tewas seketika setelah ditikam tiga orang yang diduga pemuda setempat, Sabtu (8/9) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Data yang dihimpun, kejadian ini berawal saat pria yang bekerja sebagai pemanjat duku itu dan seorang pelaku minum tuak di kedai tersebut. Melihat pelaku yang terus bernyanyi, korban pun meminta kepada pelaku untuk bergantian menyanyi. Karena masih asyik, pelaku tak mengindahkan perkataan korban. Lantas, pelaku pun merasa tidak senang dan sempat beradu mulut dengan korban sebelum akhirnya menikam M Ismail Sembiring.

“Kejadiannya pukul 23.00 WIB. Saat itu pengunjung sudah mulai berpulangan. Nggak tahu kenapa, tiba-tiba ada keributan di depan kedai tuak saya,” ujar istri pemilik kedai tuak yang tidak ingin disebutkan namanya.

Dikatakannya, tidak berapa lama, pelaku meninggalkan kedai tuak tersebut, namun pelaku kemudian kembali lagi ke tempat tersebut. Saat berada di pinggir jalan depan kedai, tiba-tiba pelaku dan beberapa rekannya bentrok fisik dengan korban hingga akhirnya korban ditikam pelaku dengan menggunakan pisau, persis di dada kirinya.

Seketika, korban tersungkur di anak tangga kedai tuak tersebut bersimbah darah. Warga yang melihat kejadian itu sempat melarikan korban ke rumah sakit terdekat. Namun karena terlalu banyak mengeluarkan darah, akhirnya korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Polisi yang mendapat informasi, langsung menuju TKP (tempat kejadian perkara). Mendapat kabar bahwa korban telah tewas, mayat korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Pirngadi Medan untuk dilakukan otopsi. Kapolsekta Patumbak, AKP Triadi mengatakan, penikaman itu gara-gara hal sepele.  “Motifnya hal yang biasa karena pertengkaran masalah sepele. Tidak ada unsur balas dendam. Korban dan pelaku sama-sama minum tuak di kedai tersebut,” ujarnya, Minggu (9/9) petang.

Triadi mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 4 saksi terkait kejadian itu. Sebilah pisau yang diduga pelaku untuk menghabiskan nyawa korbannya tersebut juga sudah dibawa ke Polsekta Patumbak.

“Barang bukti yang diamankan sebilah pisau. Saksi yang diperiksa ada 4 orang, satu orang pemilik kedai tuak dan beberapa saksi yang ada di TKP,” ungkapnya.

Triadi mengatakan, dugaan sementara, pelakunya 3 orang tapi hanya 1 orang yang membawa senjata tajam. “Kami masih mendalami kasus ini guna mengetahui motif sebenarnya,” pungkasnya.

Setelah jasad M Ismail Sembiring selesai diotopsi dari RS Pirngadi Medan langsung dibawa ke kediamannya Minggu (9/9) siang sekitar 13.30 WIB. Jenazah disambut isak tangis keluarga. Setelah itu, setengah jam kemudian korban langsung dikebumikan di tempat pemakaman umum setempat. (jon/mag-12/mag-19)

PATUMBAK-Kedai Tuak milik Pak Barus di Jalan Pertahanan Dusun VI Patumbak Kampung mendadak heboh. Pasalnya, M Ismail Sembiring (23), warga Jalan Pertahanan Gang Perkampungan Lama Simpang Empat, Gang Mesjid Dalam, Dusun IV, Desa Patumbak Kampung, Deliserdang tewas seketika setelah ditikam tiga orang yang diduga pemuda setempat, Sabtu (8/9) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Data yang dihimpun, kejadian ini berawal saat pria yang bekerja sebagai pemanjat duku itu dan seorang pelaku minum tuak di kedai tersebut. Melihat pelaku yang terus bernyanyi, korban pun meminta kepada pelaku untuk bergantian menyanyi. Karena masih asyik, pelaku tak mengindahkan perkataan korban. Lantas, pelaku pun merasa tidak senang dan sempat beradu mulut dengan korban sebelum akhirnya menikam M Ismail Sembiring.

“Kejadiannya pukul 23.00 WIB. Saat itu pengunjung sudah mulai berpulangan. Nggak tahu kenapa, tiba-tiba ada keributan di depan kedai tuak saya,” ujar istri pemilik kedai tuak yang tidak ingin disebutkan namanya.

Dikatakannya, tidak berapa lama, pelaku meninggalkan kedai tuak tersebut, namun pelaku kemudian kembali lagi ke tempat tersebut. Saat berada di pinggir jalan depan kedai, tiba-tiba pelaku dan beberapa rekannya bentrok fisik dengan korban hingga akhirnya korban ditikam pelaku dengan menggunakan pisau, persis di dada kirinya.

Seketika, korban tersungkur di anak tangga kedai tuak tersebut bersimbah darah. Warga yang melihat kejadian itu sempat melarikan korban ke rumah sakit terdekat. Namun karena terlalu banyak mengeluarkan darah, akhirnya korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Polisi yang mendapat informasi, langsung menuju TKP (tempat kejadian perkara). Mendapat kabar bahwa korban telah tewas, mayat korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Pirngadi Medan untuk dilakukan otopsi. Kapolsekta Patumbak, AKP Triadi mengatakan, penikaman itu gara-gara hal sepele.  “Motifnya hal yang biasa karena pertengkaran masalah sepele. Tidak ada unsur balas dendam. Korban dan pelaku sama-sama minum tuak di kedai tersebut,” ujarnya, Minggu (9/9) petang.

Triadi mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 4 saksi terkait kejadian itu. Sebilah pisau yang diduga pelaku untuk menghabiskan nyawa korbannya tersebut juga sudah dibawa ke Polsekta Patumbak.

“Barang bukti yang diamankan sebilah pisau. Saksi yang diperiksa ada 4 orang, satu orang pemilik kedai tuak dan beberapa saksi yang ada di TKP,” ungkapnya.

Triadi mengatakan, dugaan sementara, pelakunya 3 orang tapi hanya 1 orang yang membawa senjata tajam. “Kami masih mendalami kasus ini guna mengetahui motif sebenarnya,” pungkasnya.

Setelah jasad M Ismail Sembiring selesai diotopsi dari RS Pirngadi Medan langsung dibawa ke kediamannya Minggu (9/9) siang sekitar 13.30 WIB. Jenazah disambut isak tangis keluarga. Setelah itu, setengah jam kemudian korban langsung dikebumikan di tempat pemakaman umum setempat. (jon/mag-12/mag-19)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/