JAKARTA- Indonesia masih menjadi incaran para pengusaha ritel asing untuk mengekspansi bisnisnya. Tahun 2013 ini, diperkirakan lebih dari 5 perusahaan ritel asing yang siap masuk ke Indonesia.
Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid menjelaskan, saat ini perusahaan-perusahaan ritel yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia masih dalam tahap penjajakan.
“Yang sedang menjajaki dengan pihak asosiasi itu ada lebih dari 5. Tapi mereka masih wait and see,” ungkap Satria kepada Minggu (6/1).
Satria mengatakan, perusahan-perusahaan ritel tersebut masih mendalami pasar di Indonesia termasuk iklim usahanya sendiri. Hal-hal seperti upah buruh, kenaikan tarif dasar listrik, dan regulasi yang banyak dikeluarkan pemerintah menjadi pertimbangan perusahan-perusahaan tersebut.
“Mereka melihat kepastian hukumnya dulu disini. UMP dan TDL cenderung memang salah satu faktor yang menghambat,” katanya.
Lebih lanjut dia menambahkan, perusahaan ritel yang masuk tersebut bergerak di beberapa sektor, contohnya convenience store, department store, hingga ritel untuk brand-brand fashion internasional dunia. “Semua merek terkenal. Mereka datang ke kita bersama atase perdagangan mereka ke kita,” tambahnya.
Satria menambahkan, para perusahaan ritel ini tertarik untuk melirik pasar Indonesia karena sangat menjanjikan.
“Dimana 240 juta penduduk Indonesia adalah penduduk dengan usia muda produktif selain keadaan makro ekonominya yang bergerak positif pendapatan perkapita sudah tembus US$ 3500,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menjelaskan, IKEA, sebuah super store modern asal Swedia yang menjual mebel dan peralatan rumah tangga akan masuk ke Indonesia tahun ini. “Yang saya catat baru IKEA,” ungkap Gita beberapa waktu lalu.(net/jpnn)