Tak terasa setahun sudah kita melalui tahun naga, kini kita sudah masuk di tahun ular, tepatnya 10 Februari tahun masehi.
Berbagai kejadian yang dialami sepanjang tahun lalu akan menjadi pelajaran yang berharga, guna berharap keberuntungan di tahun ular.
Bagi pengurus PSMTI (Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghua Indonesia), Kota Medan tahun Baru Imlek 2564 dimanfaatkan untuk bersih-bersih di kawasan laut. Dengan menggandeng Lantamal I Belawan, mereka membersihkan Sungai Nonang, Belawan, Jumat (8/2).
Ketua PSMTI Kota Medan, Than Huo mengatakan dengan melakukan pembersihan pantai diyakini akan membawa keberkahan. Terlebih tahun ini merupakan tahun ular (10 Februari 2013 hingga 30 Januari 2014).
“Berbagai peluang bisnis atau usaha apa pun akan memperoleh rezeki yang bersih dan membawa hoki kesuksesan, bila kita memulainya dengan melakukan pembersihan kawasan pantai,” kata Than.
Selain mengharapkan keberkahan, bakti sosial menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2564 merupakan sebagai wujud dari kepedulian masyarakat tionghoa terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan di sekitar pinggiran pantai.
“Laut adalah bagian dari negara kita, mari sama-sama kita menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan laut atau tidak membiasakan diri membuang sampah ke laut,” ungkapnya.
Sementara itu Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) I Belawan, Laksamana Didik Wahyudi, menyambut baik atas kepedulian yang ditunjukan masyarakat tionghoa dalam melakukan pembersihan sampah di laut. Didik mengakui, bahwa kondisi perairan Sungai Nonang, Belawan memang masih belum terbebas dari sampah, ini dikarenakan kawasan yang menjadi alur pelayaran kapal itu merupakan tempat pertemuan muara sungai dari berbagai daerah di Sumatera Utara.
“Jadi sampah selain mengotori laut juga akan mengganggu keamanan pelayaran, karena dapat merusak baling-baling maupun pompa penyedot air laut untuk mendinginkan mesin kapal. Mari mulai hari ini kita tumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan dengan jangan lagi membuang sampah ke laut,” kata Didik.
Dampak buruk akibat kotornya kondisi laut sambung jenderal bintang satu ini adalah, penilaian dunia terhadap kebersihan laut di daerah ini, karena Belawan khususnya di Gabion diketahui bahwa seluruh bendera internasional dari para pelaku bisnis melakukan aktivitas usahanya di pelabuhan ini.
“Kalau kondisi laut masih dipenuhi sampah pastinya mereka akan menceritakan atau membandingkan kondisi keamanan dan kebersihan yang ada di Belawan dengan pelabuhan lainnya,” pungkasnya.
Sementara salah seorang warga Tionghoa di Medan, Akiong mengatakan pada saat malam Imlek dia mengajak keluarganya untuk makan malam bersama. Hal ini merupakan bagian dari renungan kilas balik tahun sebelumnya.
“Usai makan malam ini kita akan merenung apa saja yang sudah kita dapatkan pada tahun lalu, untuk dijadikan sebagai pelajaran guna mencari keberuntungan di tahun yang akan datang,” ungkapnya.
Selain makan malam bersama sambung Akiong, satu hari sebelum Imlek, dia dan keluarga juga melakukan bersih-bersih rumah. Hal ini dinyakini akan membersihkan bala-bala yang selama ini dialami pada tahun sebelumnya.
“Dengan bersih-bersih sehari sebelum Imlek, maka kita sudah membersihkan bala. Jadi pada saat perayaan Imlek tidak boleh lagi kita bersih-bersih. Karena jika melakukan bersih-bersih maka diyakini rezeki yang akan datang di tahun baru Imlek ini akan hilang,” bebernya. Selain itu pada saat tahun baru Imlek ini, aktivitas pekerjaan juga dihentikan. Hal ini guna menghormati pergantian tahun.
Di tempat lain Atta pemilik toko besi Cahaya di Jalan Bogor saat Imlek dan dua hari kedepan dia akan meliburkan aktivitas tokonya.
“Kita akan libur, mulai hari pertama Imlek hingga hari kedua dan kembali buka di hari ketiga,” ujarnya. Hal ini sudah menjadi kebiasaan guna menghormati pergantian tahun ini.
Sedangkan Andi pemilik Grosir Sinar Jakarta yang menjual segala jenis sepatu boot dan pakaian di Jalan Palangkaraya juga mengatakan tokonya akan mulai buka Rabu (13/2) pasca tahun baru Imlek.
“Kami pasti libur lah kan pergantian tahun. Soalnya kamia kan berkumpulnya dengan seluruh keluarga,” kata Andi yang tinggal di Jalan Raden Saleh ini. Sambung dia saat pergantian tahun ini, seluruh anggota keluarganya yang tinggal di luar Kota Medan akan pulang ke Medan.
Lanjutnya, mengenai komentarnya tahun baru Imlek ini Andi berharap semoga di hari pergantian tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.
Sama juga dengan Michel pemilik Toko Sahabat Jaya yang berada di Jalan Semarang. Dia juga menyebutkan tokonya yang menjual sparepart dan aksesoris mobil akan kembali beraktivitas Kamis (14/2). “Inikan hari pergantian tahun, moment berkumpul dengan orang tua, jadi tidak kita sia-sia kan,” ujar Michel.
Sementara itu Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho menghimbau kepada masyarakat tionghoa di Sumut untuk merayakan Tahun Baru Imlek ini dengan sederhana, hikmat, dan bernilai sosial sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Paling tidak dengan merayakan bersama-sama orang di sekitar kita tentu akan merasakan makna yang lebih mendalam, dengan berbagi kebahagiaan terhadap sesama,” papar Gatot kepada Sumut Pos, Kamis (7/2).
Gatot menambahkan bahwa perayaan Imlek tahun 2013 ini sangat tepat untuk dijadikan momentum untuk mengumandangkan semangat persaudaraan, semangat kebersamaan dan solidaritas sosial untuk membangun kehidupan bersama seluruh masyarakat Sumut untuk mencapai visi masyarakat Sumut yang Semakin Berbudaya, Berdaya Saing dan Sejahtera dalam rangka menjadikan Sumut sebagai miniatur Indonesia dalam hal keragaman budaya, agama, dan suku.
“Sehingga dengan perayaan yang ‘inclusif’ paling tidak seluruh warga Sumut yang tidak merayakan Imlek, namun dapat merasakan semangat solidaritas kebersamaan,” ungkap Gatot.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga suasana aman dan damai selama merayakan Imlek. Momen Imlek yang bernuansa kesederhanaan hendaklah mewarnai acara-acara dan kegiatan perayaan Imlek.
“Sebab Sumatera Utara sebagai miniatur bangsa Indonesia haruslah tetap dijaga kekondusifannya. Jika ada saudara kita yang sedang berbahagia, hendaklah kita juga turut mersakan kebahagian mereka, dan mari sama-sama menjaga nilai kerukunan umat beragama di Sumut,” tandas Gatot.
Semoga Perayaan Imlek ini dapat memberi motivasi baru bagi seluruh komponen masyarakat Sumut untuk berkarya lebih mulia lagi untuk kejayaan dan kesejehteraan seluruh masyarakat Sumut. (mag-5/mag-12/dra)
BBPOM Awasi Barang Impor
MEDAN- Mengatasi maraknya peredaran pangan impor saat Imlek atau hari-hari besar lainnya, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) membuat sistem program national single window.
Kepala BBPOM I Gede Nyoman Suandi menjelaskan, sistem national single window (NSW) itu adalah sistem nasional yang memungkinkan dilakukan agar penyampaian data dan informasi secara tunggal.
“Dengan portal NSW ini maka integrasi informasi berkaitan ekspor impor (kepabeanan) akan semakin baik. Selain itu barang yang masuk juga akan semakin terawasi ,” ungkapnya.
Sambungnya, instansi teknis yang terkait dalam penerapan NSW ini ialah bea cukai, BBPOM, Dinas Kesehatan dan instansi lainnya yang mempunyai aturan mengenai perizinan perindustrian barang larangan seperti pangan ilegal dan obat-obatan.
Dia juga menyebutkan NSW merupakan suatu program yang dilakukan secara rutin, melalui pembentukan badan penyidik yang sudah diturunkan di daerah-daerah. Dimana barang impor atau ekspor yang akan dikirim ke Indonesia.
Sambungnya lagi, selama ini BBPOM sering mengalami kendala, seperti kapal-kapal kayu yang datang secara ilegal, dan tidak melalui pihak bea cukai dan BBPOM.
“BBPOM melakukan kerja sama dengan petugas keamanan dan bea cukai untuk mengantisipasi produk ilegal melalui kapal-kapal gelap tersebut. Dan mencari tahu dimana gudang penyimpanan barang ilegal dan menindaknya dengan keras, jika ada pelanggaran” katanya.
Tambahnya lagi, pihak BBPOM sendiri selalu mengecek barang-barang pangan impor sebelum didistribusikan.
“Setiap barang-barang pangan yang masuk ke Indonesia, diajurkan perusahaan yang bersangkutan menghubungi pihak bea cukai. Kemudia bea cukai akan menghubungi BBPOM guna dicek kebenaran produk tersebut ,” katanya. BBPOM sendiri, sambungnya, telah memberikan SK perizinan, sehingga barang-barang pangan itu sendiri terlebih dahulu diuji. Apakah aman dikonsumsi atau tidak.
Namun, sambungnya, yang perlu harus diwaspadai adalah apabila ada kue bakul, permen, roti-roti yang tidak memiliki label, nomor registrasi dan lulus uji, atau kalduarsa. Untuk itu diimbau kepada masyarakat agar selektif dalam memilih makanan yang baik untuk dikonsumsi.
“Apabila tidak ada label tulisan berbahasa Indonesia dan tidak ada nomor registrasi izin dan nomor uji maka masyarakat jangan membeli dan sebaiknya melaporkan ke BBPOM,” harapnya.
Di tempat terpisah Amin, warga Jalan Metal mengatakan jelang imlek dia dan keluarga berbelanja kue-kue serta buah-buahan di Pasar Buah Berastagi. Hal ini kata dia sudah menjadi tradisi menjelang Imlek.
“Kalau kita tidak belanja seperti ini, apa makanan yang akan kita berikan jika tamu datang ke rumah. Ya tentunya kita harus punya persiapan, minimal makanan ringan,” ujarnya.
Dalam berbelanja tentunya dia memperhatikan mutu produk sebelum dibeli. “Kita cek la dulu barang-barangnya, kalduarsa atau tidak,” ujarnya.
Selain berbelanja makanan, dia juga membeli amplop sebagai tradisi. “Nanti, kan saat Imlek anak-anak pasti datang ke rumah. Ya paling tidak kita beri mereka angpau,” ujarnya.
Selain berbelanja, saat Imlek ini juga banyak warga Kota Medan yang berpergian ke luar negeri.
“Kalau kami, setiap perayaan Imlek selalu pergi ke China. Di sana kami kumpul bersama keluarga untuk merayakannya,” ungkap Ahok, warga Jalan Semarang Medan.
Sementara Andi, Staf Ticketing Lion Air menjelaskan jelang Imlek penerbangan tujuan Medan-Jakarta dan luar negeri meningkat sekitar 65 persen dari hari biasa.
“Mungkin ini karena pengaruh Imlek ya. Sebab kalau hari biasa penumpangnya tidak terlalu banyak,” pungkasnya. (mag-9/mag-2)
Ragam Tradisi di Perayaan Imlek
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari pertama bulan pertama (bahasa Tionghoa pinyin: zh–ng yuè) di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan cap go meh di tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai chuxi yang berarti “malam pergantian tahun”.
Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan tahun baru imlek sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan makan malam pada malam tahun baru, serta penyulutan kembang api.
Meskipun penanggalan imlek secara tradisional tidak menggunakan nomor tahun malar, penanggalan tionghoa di luar Tiongkok seringkali dinomori dari pemerintahan huangdi. Setidaknya sekarang ada tiga tahun berangka 1 yang digunakan oleh berbagai ahli, sehingga pada tahun 2009 masehi “Tahun Tionghoa” dapat pada tahun 4707, 4706, atau 4646.
Dirayakan di daerah dengan populasi suku Tionghoa, tahun baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di tetangga geografis Tiongkok, serta budaya yang dengannya orang Tionghoa berinteraksi meluas.
Ini termasuk Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Vietnam, dan Jepang (sebelum 1873). Di daratan Tiongkok, Hong Kong, Makau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan negara-negara lain atau daerah dengan populasi suku han yang signifikan, tahun baru Imlek juga dirayakan, dan pada berbagai derajat, telah menjadi bagian dari budaya tradisional dari negara-negara tersebut.
Dalam kalender Gregorian, tahun baru Imlek jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya, antara tanggal 21 Januari sampai 20 Februari. Dalam kalender Tionghoa, titik balik mentari musim dingin harus terjadi di bulan 11, yang berarti tahun baru Imlek yang biasanya jatuh pada bulan baru kedua setelah titik balik mentari musim dingin (dan kadang yang ketiga jika pada tahun itu ada bulan kabisat). Di budaya tradisional di China, lichun adalah waktu solar yang menandai dimulainya musim semi, yang terjadi sekitar 4 Februari.
Tanggal untuk tahun baru Imlek dari 1996 sampai 2019 (dalam penanggalan Gregorian) juga bersamaan dengan shio hewan untuk tahun itu dan cabang duniawinya.
Bersamaan dengan daur 12-tahun masing-masing dengan shio hewan ada daur 10-tahun batang surgawi. Setiap surgawi dikaitkan dengan salah satu dari lima elemen perbintangan China, yaitu: kayu, api, bumi, logam, dan air. Unsur-unsur tersebut diputar setiap dua tahun sekali sementara perkaitan yin dan yang silih berganti setiap tahun.
Unsur-unsur tersbut dengan itu dibedakan menjadi: kayu yang, kayu yin, api yang, api yin, dan seterusnya. Hal ini menghasilkan sebuah daur gabungan yang berulang setiap 60 tahun. Sebagai contoh, tahun dari tikus api yang terjadi pada 1936 dan pada tahun 1996.
Banyak orang mengacaukan tahun kelahiran Tionghoa dengan tahun kelahiran Gregorian mereka. Karena tahun baru Imlek dapat dimulai pada akhir Januari sampai pertengahan Februari. Tahun Tionghoa dari 1 Januari sampai hari imlek pada tahun baru Gregorian tetap tidak berubah dari tahun sebelumnya.
Sebagai contoh, tahun ular 1989 mulai pada 6 Februari 1989, tahun 1990 dianggap oleh beberapa orang sebagai tahun kuda. Namun, tahun ular 1989 secara resmi berakhir pada 26 Januari 1990. Ini berarti bahwa barang siapa yang lahir dari 1 Januari ke 25 Januari 1990 sebenarnya lahir pada tahun ular alih-alih tahun kuda. (net/jpnn)
BBPOM Awasi Barang Impor
MEDAN- Mengatasi maraknya peredaran pangan impor saat Imlek atau hari-hari besar lainnya, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) membuat sistem program national single window.
Kepala BBPOM I Gede Nyoman Suandi menjelaskan, sistem national single window (NSW) itu adalah sistem nasional yang memungkinkan dilakukan agar penyampaian data dan informasi secara tunggal.
“Dengan portal NSW ini maka integrasi informasi berkaitan ekspor impor (kepabeanan) akan semakin baik. Selain itu barang yang masuk juga akan semakin terawasi ,” ungkapnya.
Sambungnya, instansi teknis yang terkait dalam penerapan NSW ini ialah bea cukai, BBPOM, Dinas Kesehatan dan instansi lainnya yang mempunyai aturan mengenai perizinan perindustrian barang larangan seperti pangan ilegal dan obat-obatan.
Dia juga menyebutkan NSW merupakan suatu program yang dilakukan secara rutin, melalui pembentukan badan penyidik yang sudah diturunkan di daerah-daerah. Dimana barang impor atau ekspor yang akan dikirim ke Indonesia.
Sambungnya lagi, selama ini BBPOM sering mengalami kendala, seperti kapal-kapal kayu yang datang secara ilegal, dan tidak melalui pihak bea cukai dan BBPOM.
“BBPOM melakukan kerja sama dengan petugas keamanan dan bea cukai untuk mengantisipasi produk ilegal melalui kapal-kapal gelap tersebut. Dan mencari tahu dimana gudang penyimpanan barang ilegal dan menindaknya dengan keras, jika ada pelanggaran” katanya.
Tambahnya lagi, pihak BBPOM sendiri selalu mengecek barang-barang pangan impor sebelum didistribusikan.
“Setiap barang-barang pangan yang masuk ke Indonesia, diajurkan perusahaan yang bersangkutan menghubungi pihak bea cukai. Kemudia bea cukai akan menghubungi BBPOM guna dicek kebenaran produk tersebut ,” katanya. BBPOM sendiri, sambungnya, telah memberikan SK perizinan, sehingga barang-barang pangan itu sendiri terlebih dahulu diuji. Apakah aman dikonsumsi atau tidak.
Namun, sambungnya, yang perlu harus diwaspadai adalah apabila ada kue bakul, permen, roti-roti yang tidak memiliki label, nomor registrasi dan lulus uji, atau kalduarsa. Untuk itu diimbau kepada masyarakat agar selektif dalam memilih makanan yang baik untuk dikonsumsi.
“Apabila tidak ada label tulisan berbahasa Indonesia dan tidak ada nomor registrasi izin dan nomor uji maka masyarakat jangan membeli dan sebaiknya melaporkan ke BBPOM,” harapnya.
Di tempat terpisah Amin, warga Jalan Metal mengatakan jelang imlek dia dan keluarga berbelanja kue-kue serta buah-buahan di Pasar Buah Berastagi. Hal ini kata dia sudah menjadi tradisi menjelang Imlek.
“Kalau kita tidak belanja seperti ini, apa makanan yang akan kita berikan jika tamu datang ke rumah. Ya tentunya kita harus punya persiapan, minimal makanan ringan,” ujarnya.
Dalam berbelanja tentunya dia memperhatikan mutu produk sebelum dibeli. “Kita cek la dulu barang-barangnya, kalduarsa atau tidak,” ujarnya.
Selain berbelanja makanan, dia juga membeli amplop sebagai tradisi. “Nanti, kan saat Imlek anak-anak pasti datang ke rumah. Ya paling tidak kita beri mereka angpau,” ujarnya.
Selain berbelanja, saat Imlek ini juga banyak warga Kota Medan yang berpergian ke luar negeri.
“Kalau kami, setiap perayaan Imlek selalu pergi ke China. Di sana kami kumpul bersama keluarga untuk merayakannya,” ungkap Ahok, warga Jalan Semarang Medan.
Sementara Andi, Staf Ticketing Lion Air menjelaskan jelang Imlek penerbangan tujuan Medan-Jakarta dan luar negeri meningkat sekitar 65 persen dari hari biasa.
“Mungkin ini karena pengaruh Imlek ya. Sebab kalau hari biasa penumpangnya tidak terlalu banyak,” pungkasnya. (mag-9/mag-2)