26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dibongkar Wali Kota, Warga Langsung Suka Cita

MEDAN-Warga di Jalan Garu III Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas tak pernah menyangka kalau Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap, MM datang ke wilayah mereka untuk menindaklanjuti keluhan banjir yang mereka alami selama ini, Kamis (21/2), kemarin.

BETON: Wali Kota Medan, Camat Medan Amplas Emir Mahbob Lubis, melihat beton parit Villa Harjosari I  Jalan Garu III  Kelurahan Harjosari I.//redianto/sumut pos
BETON: Wali Kota Medan, Camat Medan Amplas Emir Mahbob Lubis, melihat beton parit Villa Harjosari I di Jalan Garu III Kelurahan Harjosari I.//redianto/sumut pos

Begitu melihat kehadiran Wali Kota, warga setempat langsung menyambut suka cita. “Terima kasih Pak Wali, keluhan kami langsung ditanggapi. Selama ini setiap hujan deras turun, rumah kami selalu tergenang air. Ini terjadi setelah pihak pengembang membangung Villa Harjosari I,” ung-kap seorang ibu rumah tangga yang datang menghampiri Wali Kota.

Di hadapan warga, Wali Kota menjelaskan pemicu terjadinya banjir dialami warga tersebut. Kata Wali Kota, banjir di Jalan Garu III Kelurahan Harjosari I akibat pihak pengembang Villa Harjosari I membangun tembok beton di parit sulang saling, persisnya di bawah titi depan Masjid Al Jihad di Villa Harjosari I. Akibatnya, ketika hujan deras, air tidak dapat mengalir sehingga meluap dan menggenangi rumah warga.

“Kita bongkar beton parit Villa Harjosari I agar tidak terjadi lagi banjir dialami warga. Tapi saya minta warga agar tetap menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah ke parit, sebab bisa menyebabkan parit tersumbat dan memicu terjadinya banjir,” imbau Wali Kota di hadapan warga.
Sebelum bertemu warga, Wali Kota awalnya memerintahkan Dinas Bina Marga melakukan pengorekan di parit sulang saling di lokasi itu. Tapi, setelah dilakukan pengorekan, air parit tetap tidak mengalir. Setelah diperiksa, akhirnya ditemukan ada tembok beton yang melintang menutup parit sulang saling.

Tembok beton sepanjang tiga meter itu selama ini memang tidak terlihat karena dipasang di bawah titi persis di depan Masjid Al Jihad. Atas temuan itu Wali Kota langsung memerintahkan Dinas Bina Marga untuk membongkar tembok beton yang melintang di dalam parit di lokasi itu.

“Saya minta tembok dibongkar sekarang juga, sebab tembok itulah yang menyebabkan air tidak dapat mengalir. Pantas saja ketika hujan deras terjadi, air parit meluap sehingga menggenangi rumah warga. Kalau itu sudah dibongkar, Insya Allah air tidak akan menggenangi rumah warga,” tegas Wali Kota.
Perintah Wali Kota langsung ditindaklanjuti sejumlah pegawai Dinas Bina Marga yang telah berada di tempat itu sebelumnya. Dengan menggunakan bor mesin, seorang pekerja membongkar sebagian beton atas titi. Setelah itu, mereka baru bisa membongkar tembok beton yang melintang berada di bawah titi tersebut.

Lima Tahun Jalan Balai Kelurahan Tak Diaspal

Di tempat terpisah, warga Kelurahan Sempakata meminta agar Jalan Balai Kelurahan, Kecamatan Medan Selayang diaspal karena sudah lima tahun tidak pernah diaspal. Akibatnya, setiap hujan lokasi itu digenangi air dan dipenuhi lumpur seperti kubangan.

“Kami warga di sini resah sekali dengan kondisi jalan yang tidak kunjung diaspal oleh Pihak Pemerintahan Kota Medan,” aku warga di Jalan Balai Kelurahan, Silvia Hutabarat kepada wartawan Sumut Pos, Kamis (21/2).

Menurutnya, selain jalan tidak pernah diaspal, drainase juga tidak pernah dibuat di lokasi itu. Dia berharap kepada Wali Kota Medan agar segera melakukan pengaspalan Jalan Balai Kelurahan itu dengan segera. “Pak Wali harus blusukan ke lokasi kami agar bisa melihat kondisi jalan di sini yang hancur dan berlumpur,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan warga lainnya, Novin. Dia mengaku kalau Jalan Balai Kelurahan itu sudah terlalu lama tak kunjung diaspal. “Seinggat saya, Jalan Balai Kelurahan rusak parah sudah lima tahun lebih. Drainase juga tidak ada. Bagaimana air hujan mau mengalir kalau drainase tidak ada,” cetusnya.

Lurah Sempakata, Zul Solin, Ap, MSi yang ditanya soal ini mengatakan, Jalan Balai Kelurahan itu sudah masuk dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan.

“Kita tinggal menunggu realisasinya saja. Jalan itu akan dilakukan pengaspalan,” ujar Zul berjanji. Untuk itu Zul berharap kepada warganya agar bersabar sembari menunggu pengaspalan jalan. (dya/omi)

MEDAN-Warga di Jalan Garu III Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas tak pernah menyangka kalau Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap, MM datang ke wilayah mereka untuk menindaklanjuti keluhan banjir yang mereka alami selama ini, Kamis (21/2), kemarin.

BETON: Wali Kota Medan, Camat Medan Amplas Emir Mahbob Lubis, melihat beton parit Villa Harjosari I  Jalan Garu III  Kelurahan Harjosari I.//redianto/sumut pos
BETON: Wali Kota Medan, Camat Medan Amplas Emir Mahbob Lubis, melihat beton parit Villa Harjosari I di Jalan Garu III Kelurahan Harjosari I.//redianto/sumut pos

Begitu melihat kehadiran Wali Kota, warga setempat langsung menyambut suka cita. “Terima kasih Pak Wali, keluhan kami langsung ditanggapi. Selama ini setiap hujan deras turun, rumah kami selalu tergenang air. Ini terjadi setelah pihak pengembang membangung Villa Harjosari I,” ung-kap seorang ibu rumah tangga yang datang menghampiri Wali Kota.

Di hadapan warga, Wali Kota menjelaskan pemicu terjadinya banjir dialami warga tersebut. Kata Wali Kota, banjir di Jalan Garu III Kelurahan Harjosari I akibat pihak pengembang Villa Harjosari I membangun tembok beton di parit sulang saling, persisnya di bawah titi depan Masjid Al Jihad di Villa Harjosari I. Akibatnya, ketika hujan deras, air tidak dapat mengalir sehingga meluap dan menggenangi rumah warga.

“Kita bongkar beton parit Villa Harjosari I agar tidak terjadi lagi banjir dialami warga. Tapi saya minta warga agar tetap menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah ke parit, sebab bisa menyebabkan parit tersumbat dan memicu terjadinya banjir,” imbau Wali Kota di hadapan warga.
Sebelum bertemu warga, Wali Kota awalnya memerintahkan Dinas Bina Marga melakukan pengorekan di parit sulang saling di lokasi itu. Tapi, setelah dilakukan pengorekan, air parit tetap tidak mengalir. Setelah diperiksa, akhirnya ditemukan ada tembok beton yang melintang menutup parit sulang saling.

Tembok beton sepanjang tiga meter itu selama ini memang tidak terlihat karena dipasang di bawah titi persis di depan Masjid Al Jihad. Atas temuan itu Wali Kota langsung memerintahkan Dinas Bina Marga untuk membongkar tembok beton yang melintang di dalam parit di lokasi itu.

“Saya minta tembok dibongkar sekarang juga, sebab tembok itulah yang menyebabkan air tidak dapat mengalir. Pantas saja ketika hujan deras terjadi, air parit meluap sehingga menggenangi rumah warga. Kalau itu sudah dibongkar, Insya Allah air tidak akan menggenangi rumah warga,” tegas Wali Kota.
Perintah Wali Kota langsung ditindaklanjuti sejumlah pegawai Dinas Bina Marga yang telah berada di tempat itu sebelumnya. Dengan menggunakan bor mesin, seorang pekerja membongkar sebagian beton atas titi. Setelah itu, mereka baru bisa membongkar tembok beton yang melintang berada di bawah titi tersebut.

Lima Tahun Jalan Balai Kelurahan Tak Diaspal

Di tempat terpisah, warga Kelurahan Sempakata meminta agar Jalan Balai Kelurahan, Kecamatan Medan Selayang diaspal karena sudah lima tahun tidak pernah diaspal. Akibatnya, setiap hujan lokasi itu digenangi air dan dipenuhi lumpur seperti kubangan.

“Kami warga di sini resah sekali dengan kondisi jalan yang tidak kunjung diaspal oleh Pihak Pemerintahan Kota Medan,” aku warga di Jalan Balai Kelurahan, Silvia Hutabarat kepada wartawan Sumut Pos, Kamis (21/2).

Menurutnya, selain jalan tidak pernah diaspal, drainase juga tidak pernah dibuat di lokasi itu. Dia berharap kepada Wali Kota Medan agar segera melakukan pengaspalan Jalan Balai Kelurahan itu dengan segera. “Pak Wali harus blusukan ke lokasi kami agar bisa melihat kondisi jalan di sini yang hancur dan berlumpur,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan warga lainnya, Novin. Dia mengaku kalau Jalan Balai Kelurahan itu sudah terlalu lama tak kunjung diaspal. “Seinggat saya, Jalan Balai Kelurahan rusak parah sudah lima tahun lebih. Drainase juga tidak ada. Bagaimana air hujan mau mengalir kalau drainase tidak ada,” cetusnya.

Lurah Sempakata, Zul Solin, Ap, MSi yang ditanya soal ini mengatakan, Jalan Balai Kelurahan itu sudah masuk dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan.

“Kita tinggal menunggu realisasinya saja. Jalan itu akan dilakukan pengaspalan,” ujar Zul berjanji. Untuk itu Zul berharap kepada warganya agar bersabar sembari menunggu pengaspalan jalan. (dya/omi)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/