29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Minta Balai Besar Jalan Nasional Lakukan Pelebaran

Upaya Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM mengurai kemacetan lalu-lintas tak hanya dilakukan di dalam kota saja, tapi hingga ke tapal batas Deliserdang. Salah satu upayanya ingin melebarkan jembatan tapal batas yang menghubungkan Kota Medan dengan Deliserdang, tepatnya di Jalan Sisingamangaraja Km 11 atau sekitar 500 meter dari Mapoldasu. Dalam hal ini, Wali Kota mendesak Balai Besar Jalan Nasional agar segera melebarkan jembatan tersebut.

TAMAN: Wali Kota Medan, Kadis Pertamanan Ir Zulkifli Sitepu, Kadis Bina Marga Khairul Syahnan, Kadis Tata Ruang  Tata Bangunan (TRTB) Ir Syampurno Pohan meninjau Taman Gajah Mada Medan.//redianto/sumut pos
TAMAN: Wali Kota Medan, Kadis Pertamanan Ir Zulkifli Sitepu, Kadis Bina Marga Khairul Syahnan, Kadis Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Ir Syampurno Pohan meninjau Taman Gajah Mada Medan.//redianto/sumut pos

Wali Kota tak sekadar cuap-cuap saja menginginkan jembatan tersebut diperlebar. Iapun langsung melihat kondisi jembatan pada Kamis (21/2), kemarin. Bahkan, Wali Kota juga pernah meninjau jembatan tapal batas itu pada Februari 2011 silam dengan keinginan sama, meminta jembatan tersebut dilebarkan.

Keseriusan Wali Kota yang bukan cuap-cuap saja juga sudah ditunjukkan dengan selesainya melakukan pembebasan lahan untuk pelebaran jembatan itu. Sayangnya, dari pihak pemerintah Deliserdang malah belum melakukan pembebasan lahan sehingga pelebaran jembatan jadi terhambat.

Menurut Wali Kota, bila terkendala masalah pembebasan lahan, pihak Deliserdang seharusnya membentuk tim apresial guna mempercepat proses pelebaran jembatan tersebut. “Pemko Medan sudah selesai melakukan pembebasan lahan, sekarang tinggal Deliserdang yang belum melakukan. Kita juga mendesak Balai Besar Jalan Nasional untuk segera melebarkan jembatan ini,” ujar Wali Kota di lokasi jembatan dengan ditemani Kadis Bina Marga Khairul Syahnan, Kadis Pertamanan Ir Zulkifli Sitepu, Kadis Perhubungan Renward Parapat ATD MT, Kadis Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Ir Syampurno Pohan, Kabag Humas Budi Hariono SSTP MAP dan Camat Medan Amplas Emir Mahbob Lubis.

Bukan tanpa alasan Wali Kota ingin sekali jembatan tapal batas itu dilebarkan oleh Balai Besar Jalan Nasional. Sebab, jembatannya terlalu sempit hingga mengganggu kelancaran arus lalu-lintas, baik yang masuk maupun keluar Kota Medan. Apalagi, jika Bandara Kualanamu sudah beroperasi, pergerakan kendaraan masyarakat yang melintas melalui jembatan tapal batas tersebut menuju ke Bandara Kualanamu akan semakin memicu kemacetan di lokasi itu. “Saya yakin jika jembatan ini telah dibangun, maka arus lalu-lintas baik yang masuk maupun keluar Kota Medan semakin lancar, tidak sempit seperti saat ini sehingga sangat mengganggu keindahan kota,” ungkapnya.

Alasan lainnya, karena jembatan itu merupakan pintu masuk Kota Medan sehingga harus terlihat indah dan menarik. Untuk itu Wali Kota akan kembali menata gapura jembatan agar terlihat indah dan menarik. Yakni, mencat, memasang lampu agar terlihat indah dan terang pada malam hari. Sedangkan taman yang ada di sekitarnya akan ditata agar terlihat lebih indah.

Sebelumnya, Wali Kota telah meninjau di Taman Gajah Mada di Jalan Gajah Medan. Taman yang diresmikan pemakaiannya oleh almarhum Gubsu Raja Inal Siregar pada 5 Oktober 1993 ini tengah dalam proses penataan yang dipimpin langsung Kadis Pertamanan Ir Zulkifli Sitepu. Penataan dilakukan agar taman itu tak hanya sebagai ruang terbuka hijau sebagai taman, tapi juga tempat olahraga serta lokasi bermain anak.

Terlihat beberapa pekerja sedang membenahi pinggiran jalan setapak yang rusak. Selain itu pinggiran jalan setapak yang tidak rusak dicat berwarna merah dan kuning. Kemudian beberapa pegawai Dinas Pertamanan tampak sibuk menanami tanaman penghijauan dan bunga di lokasi-lokasi yang kosong.

Sama seperti menijau Taman Ahmad Yani beberapa hari lalu, Wali Kota juga menginstruksikan Kadis Pertaman Kota Medan segera melakukan penataan sehingga Taman Gajah Mada terlihat lebih indah dan menarik lagi. Untuk itu seluruh fasilitas yang ada di dalamnya segera dibenahi, termasuk menata tanaman penghijauan maupun bunga-bungaan yang ada.

Selain itu ,Wali Kota minta agar Taman Gajah Mada segera dilengkapi dengan peralatan olahraga seperti yang telah dilakukan di Taman Ahmad Yani dan Taman Teladan. Apalagi Taman Gajah Mada lebih banyak dikunjungi anak-anak membuat Wali Kota ingin tempat itu juga dilengkapi dengan fasilitas permainan anak.

Dengan begitu, lanjutnya, orangtua bisa menggunakan taman tersebut untuk berolah-raga sekaligus menjadikan tempat bermain yang sehat bagi anak-anaknya.

Selain Taman Gajah Mada, taman-taman lainnya seperti Taman Beringin akan kita lengkapi dengan fasilitas permainan anak. Sebab, Kota Medan telah ditetapkan sebagai Kota Layak Anak. Untuk itu kita wajib menyediakan fasilitas bermain bagi anak-anak. Selama ini taman bermain anak juga masih kurang tersedia. Taman-taman ini sangat bermanfaat bagi warga,” paparnya. (dya/adv)

Upaya Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM mengurai kemacetan lalu-lintas tak hanya dilakukan di dalam kota saja, tapi hingga ke tapal batas Deliserdang. Salah satu upayanya ingin melebarkan jembatan tapal batas yang menghubungkan Kota Medan dengan Deliserdang, tepatnya di Jalan Sisingamangaraja Km 11 atau sekitar 500 meter dari Mapoldasu. Dalam hal ini, Wali Kota mendesak Balai Besar Jalan Nasional agar segera melebarkan jembatan tersebut.

TAMAN: Wali Kota Medan, Kadis Pertamanan Ir Zulkifli Sitepu, Kadis Bina Marga Khairul Syahnan, Kadis Tata Ruang  Tata Bangunan (TRTB) Ir Syampurno Pohan meninjau Taman Gajah Mada Medan.//redianto/sumut pos
TAMAN: Wali Kota Medan, Kadis Pertamanan Ir Zulkifli Sitepu, Kadis Bina Marga Khairul Syahnan, Kadis Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Ir Syampurno Pohan meninjau Taman Gajah Mada Medan.//redianto/sumut pos

Wali Kota tak sekadar cuap-cuap saja menginginkan jembatan tersebut diperlebar. Iapun langsung melihat kondisi jembatan pada Kamis (21/2), kemarin. Bahkan, Wali Kota juga pernah meninjau jembatan tapal batas itu pada Februari 2011 silam dengan keinginan sama, meminta jembatan tersebut dilebarkan.

Keseriusan Wali Kota yang bukan cuap-cuap saja juga sudah ditunjukkan dengan selesainya melakukan pembebasan lahan untuk pelebaran jembatan itu. Sayangnya, dari pihak pemerintah Deliserdang malah belum melakukan pembebasan lahan sehingga pelebaran jembatan jadi terhambat.

Menurut Wali Kota, bila terkendala masalah pembebasan lahan, pihak Deliserdang seharusnya membentuk tim apresial guna mempercepat proses pelebaran jembatan tersebut. “Pemko Medan sudah selesai melakukan pembebasan lahan, sekarang tinggal Deliserdang yang belum melakukan. Kita juga mendesak Balai Besar Jalan Nasional untuk segera melebarkan jembatan ini,” ujar Wali Kota di lokasi jembatan dengan ditemani Kadis Bina Marga Khairul Syahnan, Kadis Pertamanan Ir Zulkifli Sitepu, Kadis Perhubungan Renward Parapat ATD MT, Kadis Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Ir Syampurno Pohan, Kabag Humas Budi Hariono SSTP MAP dan Camat Medan Amplas Emir Mahbob Lubis.

Bukan tanpa alasan Wali Kota ingin sekali jembatan tapal batas itu dilebarkan oleh Balai Besar Jalan Nasional. Sebab, jembatannya terlalu sempit hingga mengganggu kelancaran arus lalu-lintas, baik yang masuk maupun keluar Kota Medan. Apalagi, jika Bandara Kualanamu sudah beroperasi, pergerakan kendaraan masyarakat yang melintas melalui jembatan tapal batas tersebut menuju ke Bandara Kualanamu akan semakin memicu kemacetan di lokasi itu. “Saya yakin jika jembatan ini telah dibangun, maka arus lalu-lintas baik yang masuk maupun keluar Kota Medan semakin lancar, tidak sempit seperti saat ini sehingga sangat mengganggu keindahan kota,” ungkapnya.

Alasan lainnya, karena jembatan itu merupakan pintu masuk Kota Medan sehingga harus terlihat indah dan menarik. Untuk itu Wali Kota akan kembali menata gapura jembatan agar terlihat indah dan menarik. Yakni, mencat, memasang lampu agar terlihat indah dan terang pada malam hari. Sedangkan taman yang ada di sekitarnya akan ditata agar terlihat lebih indah.

Sebelumnya, Wali Kota telah meninjau di Taman Gajah Mada di Jalan Gajah Medan. Taman yang diresmikan pemakaiannya oleh almarhum Gubsu Raja Inal Siregar pada 5 Oktober 1993 ini tengah dalam proses penataan yang dipimpin langsung Kadis Pertamanan Ir Zulkifli Sitepu. Penataan dilakukan agar taman itu tak hanya sebagai ruang terbuka hijau sebagai taman, tapi juga tempat olahraga serta lokasi bermain anak.

Terlihat beberapa pekerja sedang membenahi pinggiran jalan setapak yang rusak. Selain itu pinggiran jalan setapak yang tidak rusak dicat berwarna merah dan kuning. Kemudian beberapa pegawai Dinas Pertamanan tampak sibuk menanami tanaman penghijauan dan bunga di lokasi-lokasi yang kosong.

Sama seperti menijau Taman Ahmad Yani beberapa hari lalu, Wali Kota juga menginstruksikan Kadis Pertaman Kota Medan segera melakukan penataan sehingga Taman Gajah Mada terlihat lebih indah dan menarik lagi. Untuk itu seluruh fasilitas yang ada di dalamnya segera dibenahi, termasuk menata tanaman penghijauan maupun bunga-bungaan yang ada.

Selain itu ,Wali Kota minta agar Taman Gajah Mada segera dilengkapi dengan peralatan olahraga seperti yang telah dilakukan di Taman Ahmad Yani dan Taman Teladan. Apalagi Taman Gajah Mada lebih banyak dikunjungi anak-anak membuat Wali Kota ingin tempat itu juga dilengkapi dengan fasilitas permainan anak.

Dengan begitu, lanjutnya, orangtua bisa menggunakan taman tersebut untuk berolah-raga sekaligus menjadikan tempat bermain yang sehat bagi anak-anaknya.

Selain Taman Gajah Mada, taman-taman lainnya seperti Taman Beringin akan kita lengkapi dengan fasilitas permainan anak. Sebab, Kota Medan telah ditetapkan sebagai Kota Layak Anak. Untuk itu kita wajib menyediakan fasilitas bermain bagi anak-anak. Selama ini taman bermain anak juga masih kurang tersedia. Taman-taman ini sangat bermanfaat bagi warga,” paparnya. (dya/adv)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/