29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Kejar 2

RAKSASA baru Ligue 1 Paris Saint Germain hingga kini masih kokoh berada di puncak klasemen dengan poin 70. Tim binaan Carlo Ancelotti itu unggul sembilan angka dari pesaing terdekatnya yang menempati peringkat kedua Olimpique Marseille.

Dengan menyisakan tujuh pertandingan lagi, serasa mustahil bagi tim lain untuk menyalip posisi PSG. Apalagi tim berjuluk Le Parisien itu hanya butuh empat kemenangan lagi untuk meraih trofi ketiganya, setelah sebelumnya tim ini sukses menjadi yang terbaik di tanah Prancis pada tahun 1986 dan 1994.

Namun begitu, bukan berarti persaingan di ajang Ligue 1 bakal melempem. Justru sebaliknya, hasrat untuk tampil sebagai wakil Prancis di ajang Liga Champions membuat sedikitnya delapan tim saling sikut dan saling jegal untuk menemani Le Parisien berkompetisi di pentas Liga Champions tahun depan.
Delapan tim yang dimaksud adalah Marseille (peringkat 2/poin 61), Lyon (3/59), St Etienne (4/57), Lille (5/56), Nice (6/54), Lorient (7/50), Montpellier (8/48) dan Bordeaux (9/47). Jika peringkat kedua sebagai syarat mutlak untuk tampil di Liga Champions gagak diraih, setidaknya kedelapan tim ini akan berupaya menjaga kans berkompetisi di pentas Europa League.

Atas dasar  itu, Lille pun tentu ingin memanfaatkan peluang meraup tambahan tiga angka saat melakoni journee ke-34 menjamu tim yang terancam degradasi Sochaux di  Grand Stade Lille Métropole, dini hari nanti.

Jika melihat hasil yang diraih Lille selama ini, nampaknya tambahan  tiga angka bukan sesuatu yang mustahil untuk diraih.
Apalagi jika melihat catatan kandang tim berjuluk Les Dogues yang lumayan bagus. Sejauh ini dari 16 kali melakoni laga kandang Dimitri Payet dkk mampu meraih 8 kemenangan dan hanya 3 kali kalah.

“Pasti kami ingin berkompetisi di Eropa. Jika Liga Champions gagal diraih, kami akan berupaya maksimal untuk meraih tiket di Europa League. Intinya, kami harus memenangkan pertandingan demi tiket ke Eropa,” tandas Rudi Garcia, pelatih Lille.

Terkait kondisi timnya menatap laga menghadapi Sochaux nanti, Rudi Garcia mengungkapkan bahwa dirinya bakal kehilangan tiga pemain pilar Djibril Sidibe, Tulio de Melo dan Ryan Mendes.

Pun demikian, Rudi Garcia menegaskan bahwa dirinya yakin pemain mampu mempertahankan tren positif yang sedang terbangun. Memang, pasca dipermalukan Evian dengan skor 1-2 pada 17 Maret lalu,  Les Dogues meraih hasil sekali imbang dan tiga kali menang. Pada pertandingan terakhirnya pekan lalu mereka mencuri kemenangan 2-1 di kandang Bastia.

Selain aura positif yang sedang terbangun, Rudi Garcia pun bisa sedikit tersenyum karena faktanya Les Dogues memiliki rekor yang cukup mentereng jika menghadapi Sochaux. Lihatlah, dari 49 kali menjamu Sochaux di Grand Stade Lille Métropole, tuan rumah Lille menang sebanyak 29 kali, sementara Sochaux hanya menang 7 kali, dengan 13 pertandingan lainnya berakhir imbang.

Pertemuan terakhir kedua tim yang berlangsung di kandang Sochaux pada 8 Desember 2012, kedua tim berbagi angka imbang 1-1. Gol untuk Sochaux dicetak oleh Yassin Mikari pada menit ke-64 atau satu menit setelah pemain Lille Nolan Roux membobol gawang Sochaux yang dikaal Simon Pouplin.
Di tempat terpisah pelatih Sochaux Eric Hely mengungkapkan bahwa bertandang ke kandang Lille nanti timnya tak punya pilihan lain kecuali menang. Ini penting karena Sochaux masih terdampar di zona degradasi yakni peringkat ke-18 dengan poin 33.

Parahnya, ketika  tim berjuluk Les Lionceaux ini membutuhkan kemenangan, di saat itu pula Hely dihadapkan pada fakta bahwa timnya kerap tampil loyo jika melakoni laga tandang. Betapa tidak, dari 16 kali melakukannya  laga away, Cédric Bakambu dkk hanya meraih 3 kemenangan dan 9 kali kalah.
Kondisi semakin terasa runyam karena dini hari nanti kubu Les Lionceaux tak bisa menurunkan tujuh pemain pilarnya yang masih cedera. Ketujuh pemain itu adalah Frederic Duplus, Kalilou Traore, Loic Poujol, Petrus Boumal Mayega, Sebastien Roudet, Pierrick Cros dan Edouard Butin.
Nah, dengan kondisi yang serba tak menguntunkan itu akan sulit bagi Sochaux untuk mengulangi kemenangan seperti yang terjadi pada 9 Desember 2001, ketika kali terakhir Sochaux meraih kemenangan di kandang Lille.

Saat itu tim tamu Sochaux mempermalukan Lille dengan skor 2-1. Dua gol bagi Sochaux dicetak Pierre Frau (18′ dan 57’), sementara satu-satunya gol untuk tuan rumah dicetak Bruno Cheyrou (45′). (*)

RAKSASA baru Ligue 1 Paris Saint Germain hingga kini masih kokoh berada di puncak klasemen dengan poin 70. Tim binaan Carlo Ancelotti itu unggul sembilan angka dari pesaing terdekatnya yang menempati peringkat kedua Olimpique Marseille.

Dengan menyisakan tujuh pertandingan lagi, serasa mustahil bagi tim lain untuk menyalip posisi PSG. Apalagi tim berjuluk Le Parisien itu hanya butuh empat kemenangan lagi untuk meraih trofi ketiganya, setelah sebelumnya tim ini sukses menjadi yang terbaik di tanah Prancis pada tahun 1986 dan 1994.

Namun begitu, bukan berarti persaingan di ajang Ligue 1 bakal melempem. Justru sebaliknya, hasrat untuk tampil sebagai wakil Prancis di ajang Liga Champions membuat sedikitnya delapan tim saling sikut dan saling jegal untuk menemani Le Parisien berkompetisi di pentas Liga Champions tahun depan.
Delapan tim yang dimaksud adalah Marseille (peringkat 2/poin 61), Lyon (3/59), St Etienne (4/57), Lille (5/56), Nice (6/54), Lorient (7/50), Montpellier (8/48) dan Bordeaux (9/47). Jika peringkat kedua sebagai syarat mutlak untuk tampil di Liga Champions gagak diraih, setidaknya kedelapan tim ini akan berupaya menjaga kans berkompetisi di pentas Europa League.

Atas dasar  itu, Lille pun tentu ingin memanfaatkan peluang meraup tambahan tiga angka saat melakoni journee ke-34 menjamu tim yang terancam degradasi Sochaux di  Grand Stade Lille Métropole, dini hari nanti.

Jika melihat hasil yang diraih Lille selama ini, nampaknya tambahan  tiga angka bukan sesuatu yang mustahil untuk diraih.
Apalagi jika melihat catatan kandang tim berjuluk Les Dogues yang lumayan bagus. Sejauh ini dari 16 kali melakoni laga kandang Dimitri Payet dkk mampu meraih 8 kemenangan dan hanya 3 kali kalah.

“Pasti kami ingin berkompetisi di Eropa. Jika Liga Champions gagal diraih, kami akan berupaya maksimal untuk meraih tiket di Europa League. Intinya, kami harus memenangkan pertandingan demi tiket ke Eropa,” tandas Rudi Garcia, pelatih Lille.

Terkait kondisi timnya menatap laga menghadapi Sochaux nanti, Rudi Garcia mengungkapkan bahwa dirinya bakal kehilangan tiga pemain pilar Djibril Sidibe, Tulio de Melo dan Ryan Mendes.

Pun demikian, Rudi Garcia menegaskan bahwa dirinya yakin pemain mampu mempertahankan tren positif yang sedang terbangun. Memang, pasca dipermalukan Evian dengan skor 1-2 pada 17 Maret lalu,  Les Dogues meraih hasil sekali imbang dan tiga kali menang. Pada pertandingan terakhirnya pekan lalu mereka mencuri kemenangan 2-1 di kandang Bastia.

Selain aura positif yang sedang terbangun, Rudi Garcia pun bisa sedikit tersenyum karena faktanya Les Dogues memiliki rekor yang cukup mentereng jika menghadapi Sochaux. Lihatlah, dari 49 kali menjamu Sochaux di Grand Stade Lille Métropole, tuan rumah Lille menang sebanyak 29 kali, sementara Sochaux hanya menang 7 kali, dengan 13 pertandingan lainnya berakhir imbang.

Pertemuan terakhir kedua tim yang berlangsung di kandang Sochaux pada 8 Desember 2012, kedua tim berbagi angka imbang 1-1. Gol untuk Sochaux dicetak oleh Yassin Mikari pada menit ke-64 atau satu menit setelah pemain Lille Nolan Roux membobol gawang Sochaux yang dikaal Simon Pouplin.
Di tempat terpisah pelatih Sochaux Eric Hely mengungkapkan bahwa bertandang ke kandang Lille nanti timnya tak punya pilihan lain kecuali menang. Ini penting karena Sochaux masih terdampar di zona degradasi yakni peringkat ke-18 dengan poin 33.

Parahnya, ketika  tim berjuluk Les Lionceaux ini membutuhkan kemenangan, di saat itu pula Hely dihadapkan pada fakta bahwa timnya kerap tampil loyo jika melakoni laga tandang. Betapa tidak, dari 16 kali melakukannya  laga away, Cédric Bakambu dkk hanya meraih 3 kemenangan dan 9 kali kalah.
Kondisi semakin terasa runyam karena dini hari nanti kubu Les Lionceaux tak bisa menurunkan tujuh pemain pilarnya yang masih cedera. Ketujuh pemain itu adalah Frederic Duplus, Kalilou Traore, Loic Poujol, Petrus Boumal Mayega, Sebastien Roudet, Pierrick Cros dan Edouard Butin.
Nah, dengan kondisi yang serba tak menguntunkan itu akan sulit bagi Sochaux untuk mengulangi kemenangan seperti yang terjadi pada 9 Desember 2001, ketika kali terakhir Sochaux meraih kemenangan di kandang Lille.

Saat itu tim tamu Sochaux mempermalukan Lille dengan skor 2-1. Dua gol bagi Sochaux dicetak Pierre Frau (18′ dan 57’), sementara satu-satunya gol untuk tuan rumah dicetak Bruno Cheyrou (45′). (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/