26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Tujuh Orang Masih Hilang Disapu Tornado

GRANBURY -Tornado yang menerjang kawasan utara Negara Bagian Texas, Amerika Serikat (AS), menyisakan banyak pekerjaan bagi penduduk Kota Granbury di Hood County. Kamis waktu setempat (16/5), sebagian besar warga mulai berani pulang ke rumah masing-masing. Tapi, tidak semua warga bisa menemukan rumah mereka.

“Saya merasa sangat beruntung karena masih hidup,” ujar Ronna Cotten, salah seorang penduduk Granbury, yang rumahnya rata dengan tanah. Karena badai memorak-porandakan tempat tinggalnya, ibu empat anak itu tidak boleh pulang. Untuk sementara, dia terpaksa bertahan di rumah salah seorang warga yang berbaik hati menampungnya.

Karena parahnya kerusakan di lingkungan tempat tinggal Cotten, pemerintah setempat terpaksa mematikan aliran listrik. “Listrik akan padam selama sekitar tiga pekan,” tutur Cotten, mengutip keterangan seorang petugas. Tapi, dalam waktu dua sampai tujuh hari, dia sudah boleh kembali ke rumahnya. Paling tidak, dia bisa mengecek kondisi rumah dan harta bendanya.

Sehari setelah badai berlalu, petugas langsung membersihkan jejak badai. Mereka membuka kembali jalan yang tertutup pohon tumbang atau reruntuhan bangunan. Menurut badan meteorologi setempat, badai yang menyapu Granbury dan merenggut enam nyawa tersebut adalah kategori EF-4. Kecepatan angin 267 kilometer per jam sampai 322 kilometer per jam.

Sampai Kamis, petugas masih menyisir jalur lintasan badai untuk mencari tujuh orang yang hilang. “Kami akan tetap melanjutkan pencarian. Kami tidak akan berhenti mencari sampai setiap jengkal reruntuhan tersentuh,” jelas Sheriff Hood County Roger Deeds. Dalam waktu kurang dari 48 jam, menurut dia, petugas beberapa kali menyisir jalur lintasan badai.

Deeds optimistis akan menemukan tujuh orang yang dilaporkan hilang itu dalam kondisi selamat. (dos/jpnn)

GRANBURY -Tornado yang menerjang kawasan utara Negara Bagian Texas, Amerika Serikat (AS), menyisakan banyak pekerjaan bagi penduduk Kota Granbury di Hood County. Kamis waktu setempat (16/5), sebagian besar warga mulai berani pulang ke rumah masing-masing. Tapi, tidak semua warga bisa menemukan rumah mereka.

“Saya merasa sangat beruntung karena masih hidup,” ujar Ronna Cotten, salah seorang penduduk Granbury, yang rumahnya rata dengan tanah. Karena badai memorak-porandakan tempat tinggalnya, ibu empat anak itu tidak boleh pulang. Untuk sementara, dia terpaksa bertahan di rumah salah seorang warga yang berbaik hati menampungnya.

Karena parahnya kerusakan di lingkungan tempat tinggal Cotten, pemerintah setempat terpaksa mematikan aliran listrik. “Listrik akan padam selama sekitar tiga pekan,” tutur Cotten, mengutip keterangan seorang petugas. Tapi, dalam waktu dua sampai tujuh hari, dia sudah boleh kembali ke rumahnya. Paling tidak, dia bisa mengecek kondisi rumah dan harta bendanya.

Sehari setelah badai berlalu, petugas langsung membersihkan jejak badai. Mereka membuka kembali jalan yang tertutup pohon tumbang atau reruntuhan bangunan. Menurut badan meteorologi setempat, badai yang menyapu Granbury dan merenggut enam nyawa tersebut adalah kategori EF-4. Kecepatan angin 267 kilometer per jam sampai 322 kilometer per jam.

Sampai Kamis, petugas masih menyisir jalur lintasan badai untuk mencari tujuh orang yang hilang. “Kami akan tetap melanjutkan pencarian. Kami tidak akan berhenti mencari sampai setiap jengkal reruntuhan tersentuh,” jelas Sheriff Hood County Roger Deeds. Dalam waktu kurang dari 48 jam, menurut dia, petugas beberapa kali menyisir jalur lintasan badai.

Deeds optimistis akan menemukan tujuh orang yang dilaporkan hilang itu dalam kondisi selamat. (dos/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/