JAKARTA – Honorer kategori dua (K2) yang akan mengikuti tes CPNS pada September mendatang jangan takut gagal.
Selain masih panjangnya waktu untuk belajar, mekanisme tesnya pun dikelompokkan sesuai tingkatan sekolah.
“Jadi yang lulusan SD sampai S2 tidak akan dites bersama. Sebab, masing-masing tingkatan sekolah berbeda-beda tingkat kesulitan soalnya,” ungkap Asisten Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Nurhayati di kantornya, Jakarta, Rabu (26/6).
Pemerintah saat ini sudah menetapkan kelompok peserta tes. Di mana honorer lulusan SD sampai SMP di kelompok satu, lulusan SMA – D2/D3 kelompok dua, dan D4/S1 – S2 kelompok ketiga.
“Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri akan menyusun soal sesuai kemampuan masing-masing kelompok itu. Jadi yang lulusan SD – SMP tidak mungkin mendapatkan soal SMA atau S1,” terangnya.
Hasil tes ini kemudian akan ditetapkan passing gradenya. Yang memenuhi standart akan lanjut pada uji kompetensi bidang.
Kompetensi bidang ini pun dibagi menjadi tiga kelompok. Yaitu tenaga kesehatan (lulusan SMA – D3/D2, dan D4/S1 – S2), tenaga pendidik (guru sesuai bidang studi dan dosen), tenaga penyuluh dan lainnya (dites bidang administrasi umum).
“Kalau ada honorer K2 yang protes tidak bersaing dengan honorer muda dan pinter, sekarang sudah terjawab kan. Tesnya memang dilakukan serentak, tapi dibagi per kelompok sesuai tingkatan sekolah,” tandas Nur. (esy/jpnn)
JAKARTA – Honorer kategori dua (K2) yang akan mengikuti tes CPNS pada September mendatang jangan takut gagal.
Selain masih panjangnya waktu untuk belajar, mekanisme tesnya pun dikelompokkan sesuai tingkatan sekolah.
“Jadi yang lulusan SD sampai S2 tidak akan dites bersama. Sebab, masing-masing tingkatan sekolah berbeda-beda tingkat kesulitan soalnya,” ungkap Asisten Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Nurhayati di kantornya, Jakarta, Rabu (26/6).
Pemerintah saat ini sudah menetapkan kelompok peserta tes. Di mana honorer lulusan SD sampai SMP di kelompok satu, lulusan SMA – D2/D3 kelompok dua, dan D4/S1 – S2 kelompok ketiga.
“Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri akan menyusun soal sesuai kemampuan masing-masing kelompok itu. Jadi yang lulusan SD – SMP tidak mungkin mendapatkan soal SMA atau S1,” terangnya.
Hasil tes ini kemudian akan ditetapkan passing gradenya. Yang memenuhi standart akan lanjut pada uji kompetensi bidang.
Kompetensi bidang ini pun dibagi menjadi tiga kelompok. Yaitu tenaga kesehatan (lulusan SMA – D3/D2, dan D4/S1 – S2), tenaga pendidik (guru sesuai bidang studi dan dosen), tenaga penyuluh dan lainnya (dites bidang administrasi umum).
“Kalau ada honorer K2 yang protes tidak bersaing dengan honorer muda dan pinter, sekarang sudah terjawab kan. Tesnya memang dilakukan serentak, tapi dibagi per kelompok sesuai tingkatan sekolah,” tandas Nur. (esy/jpnn)