JAKARTA – Proyek pembangunan pabrik gula di Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur segera dimulai. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan dimulainya pembangunan pabrik gula yang bakal jadi terbesar di Indonesia itu, Selasa (23/7).
Secara simbolis, Dahlan Iskan menyerahkan surat penetapan Engineering, Procurement & Construction (EPC ) pabrik gula itu di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (23/7). ”Pembangunannya harus selesai dalam 22 bulan,” kata Dahlan Iskan, saat memberi sambutan.
Waktu penyelesaian 22 bulan itu, menurut Dahlan sesuai dengan masa panen tebu yang memang ditanam khusus untuk memasok pabrik gula Glenmore. ”Kalau terlambat (selesainya pabrik), nanti tebunya harus dipasok ke siapa,” katanya.
Pabrik gula Glenmore akan dikelola oleh PT Industri Gula Glenmore. PT ini merupakan join antara PT Perkebunan Nusantara (PN) III, XI dan XII. PTPN III memiliki saham terbesar, yakni 60 persen. Disusul, PTPN XII 30 persen, sisanya –yakni 10 persen– dimiliki PTPN XI.
Dahlan memaparkan, pabrik gula yang dibangun dengan biaya Rp 1,5 triliun, ditarget mampu menghasilkan produk utama berupa gula putih dengan kapasitas 9 ribu ton per tahun. Selain itu, juga akan menghasilkan produk turunan seperti bio ethanol, bio fertilizer, dan pakan ternak. (mc)
JAKARTA – Proyek pembangunan pabrik gula di Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur segera dimulai. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan dimulainya pembangunan pabrik gula yang bakal jadi terbesar di Indonesia itu, Selasa (23/7).
Secara simbolis, Dahlan Iskan menyerahkan surat penetapan Engineering, Procurement & Construction (EPC ) pabrik gula itu di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (23/7). ”Pembangunannya harus selesai dalam 22 bulan,” kata Dahlan Iskan, saat memberi sambutan.
Waktu penyelesaian 22 bulan itu, menurut Dahlan sesuai dengan masa panen tebu yang memang ditanam khusus untuk memasok pabrik gula Glenmore. ”Kalau terlambat (selesainya pabrik), nanti tebunya harus dipasok ke siapa,” katanya.
Pabrik gula Glenmore akan dikelola oleh PT Industri Gula Glenmore. PT ini merupakan join antara PT Perkebunan Nusantara (PN) III, XI dan XII. PTPN III memiliki saham terbesar, yakni 60 persen. Disusul, PTPN XII 30 persen, sisanya –yakni 10 persen– dimiliki PTPN XI.
Dahlan memaparkan, pabrik gula yang dibangun dengan biaya Rp 1,5 triliun, ditarget mampu menghasilkan produk utama berupa gula putih dengan kapasitas 9 ribu ton per tahun. Selain itu, juga akan menghasilkan produk turunan seperti bio ethanol, bio fertilizer, dan pakan ternak. (mc)
