SAMARINDA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meyakini ciri negara maju adalah rakyatnya yang sabar dalam menjalani semua perubahan yang terjadi. Menurut dia, Indonesia sudah mampu melampaui tahap itu. Dahlan Iskan menyontohkan perubahan politik yang terjadi negara Mesir.
“Oleh karena itu kita harus bersyukur ternyata Indonesia sudah berhasil menjalani fase-fase perubahan itu dengan baik. Kalau kita perhatikan Mesir saat ini yang sedang dilanda prahara yang sangat menyedihkan. Kenapa? karena pemimpin di sana yang terpilih sekitar 51 persen dianggap kurang toleran terhadap kelompok lain,” papar Dahlan saat memberikan sambutan di acara Halal Bihalal dan syukuran HUT Proklamasi Kemerdekaan RI di Hotel Gran Senyiur, Samarinda, Rabu (21/8).
Menurut Dahlan, bila pemimpin di Mesir dipilih sebesar 51 persen, maka sebenarnya ada 49 persen yang tidak setuju. Nah seharusnya kelompok yang tidak setuju itu harus diayomi dan diperhatikan dengan baik, bukan dimusuhi. “Sehingga semua merasa sama di mata negara. Jangan kita ambil semuanya,” tutur dia.
Sebenarnya di sebuah negara, kata Dahlan, boleh saja tidak ada yang setuju dengan keputusan pimpinannya, tapi jangan banyak-banyak, maksimal 5 persen. “Tapi jangan lah 5 persen ini dianggap suara moyoritas. Harus tetap di kelola dengan baik. Makanya kita bersyukur bahwa Pak SBY sangat sabar dalam mengayomi semua kelompok, termasuk partai politik,” aku Dahlan.
Meski begitu, bekas Dirut PLN ini tak menampik bahwa masih ada yang menjelek-jelekkan Presiden SBY. “Pasti ada yang cemooh, kenapa Pak SBY begitu lemah?. Jawabannya adalah untuk menjaga keutuhan dan mengawal perubahan ini dengan baik. Jangan seperti di Mesir,” tutupnya. (chi/jpnn)