Setelah dua hari dibuka, posko pengaduan atas kerugian pemadaman listrik secara bergilir Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan menerima 15 pengaduan dari masyarakat.
Kini, pengaduan terus dikumpuli dan didata. Ketika jumlah pengaduan sudah banyak, pihaknya akan menyerahkannya ke Menteri Badan Usaha Milik Negaran (BUMN), Dahlan Iskan, di Jakarta.
“Ada yang karena barang elektroniknya rusak, ada juga yang lain-lain misalnya dia tak lagi bisa menjalankan aktivitasnya secara normal. Kita terus menunggu pengaduan yang lain, kita mengajak masyarakat untuk menyampaikan pengaduannya karena pemadaman ini sangat merugikan,” kata Direktur LBH Medan, Surya Adinata mengungkapkannya kepada wartawan, Jumat (28/2) sore.
Ia menuturkan, pengaduan tersebut sebagai bentuk pernyataan sikap masyarakat atas kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah di Sumatera Utara yang masih belum bisa menyelesaikan permasalahan krisis listrik yang sudah berlangsung lama.
Dia menilai, selama ini solusi mengatasi pemadaman listrik bergilir masih retorika belaka dan terkesan Pemerintah Daerah Provinsi Sumut dan PT PLN Sumbagut hanya memberikan janji-janji saat terjadi krisis listrik. “Hanya saja kan belum ada keseriusan dari pemerintah untuk menghapuskan kesengsaraan masyarakat karena pemadaman listrik secara bergilir ini. Nanti kalau sudah banyak pengaduan dari masyarakat, kita akan menyerahkannya ke Menteri BUMN, Dahlan Iskan,” katanya.
Perusak PLN Pancurbatu Aman
Sementara itu, polisi belum mengusut kasus perusakan kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) cabang Pancurbatu yang terjadi pada Jumat (28/2) dini hari kemarin. Orang yang disangkakan sebagai provokator dan pelaku pelemparan hingga merusak kantor PLN cabang Pancurbatu itu juga belum ada diamankan. Polsekta Pancurbatu berdalih itu semua karena belum ada laporan.
“Itu bukan penyerangan. Warga yang kesal dengan pemadaman listrik, beramai-ramai mendatangi kantor PLN cabang Pancurbatu. Namun, karena tidak ada orang yang ditemui di kantor itu, warga marah hingga akhirnya melakukan pelemparan hingga terjadi kerusakan pada jendela kantor itu. Tidak ada orang yang kita amankan karena kita juga belum menerima laporan, “ ungkap Kapolsekta Pancurbatu, Kompol Darwin Sitepu, Jumat (28/2) sore.
Darwin mengaku, saat kejadian dia langsung menghubungi manajer PLN cabang Pancurbatu untuk memberi penjelasan pada warga. Namun, manajer PLN cabang Pancurbatu itu memberikan jawab klasik pada warga sehingga sempat kembali memicu kericuhan. Terlebih, manajer itu tidak menyampaikan kejelasan penyelesaian masalah.
“Untuk menjaga kekondusifan situasi dan mengatisipasi keributan susulan, kita akan meningkatkan patroli, khususnya di seputaran kantor PLN cabang Pancurbatu. Begitu juga dengan penjelasan terhadap masyarakat, kita sosialisasikan agar tidak terprovokasi, “pungkas Darwin. (gus/ain)