26.2 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Aipda Ucok Tewas Terjepit di Samping Teman Wanita

Foto: Gatha/PM/JPNN Jasad Aipda Ucok Malay saat di masukkan ke dalam liang lahat di TPU Jalan Medan Kota.
Foto: Gatha/PM/JPNN
Jasad Aipda Ucok Malay saat di masukkan ke dalam liang lahat di TPU Jalan Medan Kota.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Tol Tanjung Morawa-Bandar Selamat, Minggu (9/3) sekira pukul 06.30 WIB. Penyidik Polsek Percut Sei Tuan, Aipda Ucok Malay (42) tewas terjepit setelah mobil Toyota Avanza BK 1072 LF yang dikemudikannya oleng dan menabrak pohon di pinggir jalan.

Info dihimpun, Aipda Ucok Malay pamit dari rumah, Sabtu (8/3) malam sekira pukul 23.00 WIB. Kala itu, petugas juru periksa Polsek Percut Sei Tuan ini mengaku ingin pergi mancing ikan ke Pantai Gudang Garam, Kab. Serdang Bedagai.

“Dia keluar dari rumah malam-malam sendirian. Katanya mau ke daerah Sergai sana mancing sama kawan-kawannya,” kata salah seorang kerabat korban, saat ditemui di rumah duka, Jl. Medan Utara, Gang Abadi, Kel. Indra Kasih, Kec. Percut Sei Tuan.

Anehnya, saat kembali ke Medan sekira pukul 05.00 WIB, korban tak sendirian lagi, tapi ditemani seorang wanita misterius yang disebut-sebut bernama Salmiyah (40). “Tak tau kami siapa wanita itu. Karena sampai sekarang nggak jelas dimana dia dirawat. Kata polisi, wanita itu teman korban,” timpal keluarga korban yang lain.

Tapi naas, saat melintas dari tol Tanjung Morawa menuju tol Bandar Selamat tepatnya di Km 25,7, mobil yang dikemudikan Aipda Ucok Malay tiba-tiba oleng dan menabrak pohon di pinggir jalan. Seketika itu juga mobil tersebut ringsek di bagian depan kiri. Aipda Ucok Malay yang terjepit setir akhirnya tewas di tempat. Teman wanitanya selamat, namun dikabarkan menderita luka serius.

Saat ditemui di Pos Lantas Jl. Williem Iskandar Medan, salah seorang petugas Polsek Percut Sei Tuan yang enggan namanya dikorankan mengatakan, pagi itu korban dan Salmiyah berniat pulang ke Medan.

“Kalau keterangan Salmiyah tadi, mereka datang dari Pantai Gudang Garam. Jadi sekitar pukul 06.30 WIB, mobil sudah ada di jalan tol menuju Medan melalui tol Tanjung Morawa-Bandar Setia. Di situlah kecelakan terjadi. Salmiyah mengaku tak tau, karena saat kejadian, ia tidur di mobil,” kata personel yang masih mengenakan baju dinas lengkap itu sembari mengatakan, tak lama pasca kejadian, Salmiyah langsung dibawa keluarganya.

Kanit Lantas Polsek Percut Sei Tuan, AKP Maju Harahap yang dihubungi kru koran enggan berkomentar.

Pantauan di rumah duka, jasad kaku Aipda Ucok Malay tak henti-hentinya ditangisi dan diciumi istrinya, Nani boru Saragih (39). Sangkin syoknya, tak ada sepatah kata pun terlontar dari mulut Nani. Selain sana keluarga, puluhan Personel Polsek Percut Sei Tuan juga datang melayat. Korban meninggalkan istri dan 3 orang anak. Minggu sore, jenazah korban telah dimakamkan di TPU Pasar III, tak jauh dari rumah duka.

Terpisah, Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Ronald Sipayung SIK menduga kecelakaan terjadi karena korban mengantuk saat mengemudi. “Laka tunggal ya, diduga korban mengantuk saat mengemudi,” katanya.

 

SEMPAT JATUHKAN BERKAS

Selama hidup, Aipda Ucok Malay dikenal sebagai pria periang dan suka melawak. Ayah tiga anak itu tak pernah kehabisan kata-kata lucu untuk menghibur rekan seprofesinya.

Sebelum insiden naas tersebut terjadi, pada Sabtu (8/3) sore, Aipda Ucok Malay sepertinya menunjukkan gelagat aneh. Pasalnya, secara tiba-tiba juru periksa Polsek Percut Sei Tuan ini bergegas keluar dari ruangannya menuju ke arah ruang Kapolsek. Akan tetapi, tanpa diduga berkas yang ia pegang terjatuh ke lantai. Hal itu disaksikan beberapa awak media yang sempat disenyumi olehnya.

“Memang tumben kalilah mendiang itu buru-buru keluar dari ruangannya. Kayak ada yang mengejar dia. Jatuh berkas yang dipegang, udah gitu langsung senyum sama awak media,” kata Andi salah seorang wartawan media lokal yang bertugas di Polsek Percut Sei Tuan.

Tak hanya itu, beberapa hari belakangan, Aipda Ucok Malay mulai sering memberikan info kepada awak media terkait kasus yang ditanganinya. Hal itu jelas bertolak belakang dengan keseharian Ucok Malay yang selalu mengatakan kata “nanti” saat wartawan hendak melakukan peliputan.

Tak hanya itu, korban juga punya satu cita-cita yang belum terwujud, yakni beternak ayam di lahan miliknya di kawasan Lau Dendang. “Mendiang itu pernah punya cita-cita bikin ternak ayam di Lau Dendang sana. Tapi ya belum terwujud lah,” kata rekan korban di Mapolsek Percut Sei Tuan. (gib/bar/wel/deo)

Foto: Gatha/PM/JPNN Jasad Aipda Ucok Malay saat di masukkan ke dalam liang lahat di TPU Jalan Medan Kota.
Foto: Gatha/PM/JPNN
Jasad Aipda Ucok Malay saat di masukkan ke dalam liang lahat di TPU Jalan Medan Kota.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Tol Tanjung Morawa-Bandar Selamat, Minggu (9/3) sekira pukul 06.30 WIB. Penyidik Polsek Percut Sei Tuan, Aipda Ucok Malay (42) tewas terjepit setelah mobil Toyota Avanza BK 1072 LF yang dikemudikannya oleng dan menabrak pohon di pinggir jalan.

Info dihimpun, Aipda Ucok Malay pamit dari rumah, Sabtu (8/3) malam sekira pukul 23.00 WIB. Kala itu, petugas juru periksa Polsek Percut Sei Tuan ini mengaku ingin pergi mancing ikan ke Pantai Gudang Garam, Kab. Serdang Bedagai.

“Dia keluar dari rumah malam-malam sendirian. Katanya mau ke daerah Sergai sana mancing sama kawan-kawannya,” kata salah seorang kerabat korban, saat ditemui di rumah duka, Jl. Medan Utara, Gang Abadi, Kel. Indra Kasih, Kec. Percut Sei Tuan.

Anehnya, saat kembali ke Medan sekira pukul 05.00 WIB, korban tak sendirian lagi, tapi ditemani seorang wanita misterius yang disebut-sebut bernama Salmiyah (40). “Tak tau kami siapa wanita itu. Karena sampai sekarang nggak jelas dimana dia dirawat. Kata polisi, wanita itu teman korban,” timpal keluarga korban yang lain.

Tapi naas, saat melintas dari tol Tanjung Morawa menuju tol Bandar Selamat tepatnya di Km 25,7, mobil yang dikemudikan Aipda Ucok Malay tiba-tiba oleng dan menabrak pohon di pinggir jalan. Seketika itu juga mobil tersebut ringsek di bagian depan kiri. Aipda Ucok Malay yang terjepit setir akhirnya tewas di tempat. Teman wanitanya selamat, namun dikabarkan menderita luka serius.

Saat ditemui di Pos Lantas Jl. Williem Iskandar Medan, salah seorang petugas Polsek Percut Sei Tuan yang enggan namanya dikorankan mengatakan, pagi itu korban dan Salmiyah berniat pulang ke Medan.

“Kalau keterangan Salmiyah tadi, mereka datang dari Pantai Gudang Garam. Jadi sekitar pukul 06.30 WIB, mobil sudah ada di jalan tol menuju Medan melalui tol Tanjung Morawa-Bandar Setia. Di situlah kecelakan terjadi. Salmiyah mengaku tak tau, karena saat kejadian, ia tidur di mobil,” kata personel yang masih mengenakan baju dinas lengkap itu sembari mengatakan, tak lama pasca kejadian, Salmiyah langsung dibawa keluarganya.

Kanit Lantas Polsek Percut Sei Tuan, AKP Maju Harahap yang dihubungi kru koran enggan berkomentar.

Pantauan di rumah duka, jasad kaku Aipda Ucok Malay tak henti-hentinya ditangisi dan diciumi istrinya, Nani boru Saragih (39). Sangkin syoknya, tak ada sepatah kata pun terlontar dari mulut Nani. Selain sana keluarga, puluhan Personel Polsek Percut Sei Tuan juga datang melayat. Korban meninggalkan istri dan 3 orang anak. Minggu sore, jenazah korban telah dimakamkan di TPU Pasar III, tak jauh dari rumah duka.

Terpisah, Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Ronald Sipayung SIK menduga kecelakaan terjadi karena korban mengantuk saat mengemudi. “Laka tunggal ya, diduga korban mengantuk saat mengemudi,” katanya.

 

SEMPAT JATUHKAN BERKAS

Selama hidup, Aipda Ucok Malay dikenal sebagai pria periang dan suka melawak. Ayah tiga anak itu tak pernah kehabisan kata-kata lucu untuk menghibur rekan seprofesinya.

Sebelum insiden naas tersebut terjadi, pada Sabtu (8/3) sore, Aipda Ucok Malay sepertinya menunjukkan gelagat aneh. Pasalnya, secara tiba-tiba juru periksa Polsek Percut Sei Tuan ini bergegas keluar dari ruangannya menuju ke arah ruang Kapolsek. Akan tetapi, tanpa diduga berkas yang ia pegang terjatuh ke lantai. Hal itu disaksikan beberapa awak media yang sempat disenyumi olehnya.

“Memang tumben kalilah mendiang itu buru-buru keluar dari ruangannya. Kayak ada yang mengejar dia. Jatuh berkas yang dipegang, udah gitu langsung senyum sama awak media,” kata Andi salah seorang wartawan media lokal yang bertugas di Polsek Percut Sei Tuan.

Tak hanya itu, beberapa hari belakangan, Aipda Ucok Malay mulai sering memberikan info kepada awak media terkait kasus yang ditanganinya. Hal itu jelas bertolak belakang dengan keseharian Ucok Malay yang selalu mengatakan kata “nanti” saat wartawan hendak melakukan peliputan.

Tak hanya itu, korban juga punya satu cita-cita yang belum terwujud, yakni beternak ayam di lahan miliknya di kawasan Lau Dendang. “Mendiang itu pernah punya cita-cita bikin ternak ayam di Lau Dendang sana. Tapi ya belum terwujud lah,” kata rekan korban di Mapolsek Percut Sei Tuan. (gib/bar/wel/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/