26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gerindra-PPP Tak Lazim

FOTO : MUHAMAD ALI/JAWAPOS Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menunggang kuda memeriksa pasukan peserta defile dan sekaligus memimpin kampanye akbar Partai Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (23/3/2014).
FOTO : MUHAMAD ALI/JAWAPOS
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menunggang kuda memeriksa pasukan peserta defile dan sekaligus memimpin kampanye akbar Partai Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (23/3/2014).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ada yang tidak lazim dalam kampanye terbuka Partai Gerindra yang dilangsungkan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan kemarin (23/3). Adalah kehadiran Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) yang membuat kampanye di hadapan puluhan ribu simpatisan Gerindra itu memiliki nuansa berbeda.

SDA yang datang bersama Wakil Ketua Dewan Pakar PPP Djan Faridz dan Ketua Majelis Syariah PPP Nur Muhammad Iskandar ikut duduk bersama jajaran petinggi Gerindra di panggung utama. Mengenakan jas partai dengan warna hijau yang khas, keberadaan mereka terlihat mencolok karena kontras dengan seragam Gerindra baju putih dipadu celana cokelat.

Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto mengakui ketidaklaziman dalam kampanye tersebut. Namun, menurut dia, hal itu menjadi perkembangan positif dalam demokrasi. “Ini memang tidak lazim. Tapi, ini membuktikan bahwa para pimpinan partai politik bisa bekerja sama. Walaupun bersaing, wujudnya kita sama-sama cinta tanah air,” seru Prabowo dalam orasinya.

Menurut dia, PPP tidak hanya partai religius, namun juga partai kebangsaan. Sebaliknya, Gerindra tidak hanya partai kebangsaan, tetapi juga religius. Prabowo berseloroh, pengamat-pengamat politik akan bingung dengan kejadian dalam kampanye tersebut. “Jangankan mereka, saya juga bingung,” ujarnya.

Gerindra, lanjut dia, merasa dihormati dengan kehadiran petinggi PPP itu. Menurut Prabowo, partainya tidak boleh melupakan tamu dalam kampanye tersebut. “Kalau nanti PPP berkampanye, Prabowo izin untuk bisa hadir. Semua parpol harus kita hormati karena bukan musuh, tapi teman seperjuangan,” terangnya.

Aroma bakal adanya koalisi tidak bisa dielakkan dengan kehadiran SDA dalam kampanye Gerindra. Bahkan, saat Prabowo memberikan kesempatan SDA untuk berorasi, aroma itu kian terasa. Pujian dilontarkan menteri agama itu terhadap Gerindra maupun Prabowo.

Menurut SDA, Gerindra sudah mengambil keputusan tepat dengan mengajukan Prabowo sebagai capres. Dia yakin Prabowo bisa membawa perubahan bagi bangsa Indonesia jika menjadi presiden. “Pak Prabowo, kalau menjadi presiden, bukan presiden untuk sebuah golongan. Tapi, presiden untuk Indonesia raya, untuk kaum cilik, untuk petani, buruh, nelayan, dan yang tidak bisa dilupakan, presiden untuk kiai dan ulama Indonesia,” katanya yang disambut riuh simpatisan Gerindra di GBK.

SDA mengungkapkan, masih banyak persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia. Namun, dia menegaskan bahwa juga ada kekuatan untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut. “Bersama PPP, kita harus mengulang prestasi-prestasi. Kita harus menjadi bangsa yang besar. Bergandengan  tangan, pasti Indonesia akan jaya,” serunya. Dia pun ikut meneriakkan slogan-slogan Gerindra.

Ditemui saat hendak meninggalkan GBK, SDA mengatakan bahwa Prabowo sudah melakukan prakarsa yang baik dalam silaturahmi dengan semua pemimpin. Dia menyatakan tidak mau ge-er dirinya akan menjadi cawapres yang mendampingi Prabowo jika PPP dan Gerindra berkoalisi. “Tentunya ketua umum datang ke kampanye partai lain ada maksud khusus. Tapi, saya belum bisa beri tahu,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Gerindra Suhardi mengungkapkan, ada kesepahaman antara PPP dan Gerindra. Meski belum diwujudkan dalam koalisi yang resmi, kehadiran petinggi PPP itu menjadi sinyal. “PPP bisa menerima gagasan, program aksi kami,” ujarnya.

Dia menegaskan, koalisi dengan parpol lain penting untuk memastikan program aksi yang digagas Gerindra bisa dijalankan. Selain itu, Prabowo jika terpilih menjadi presiden juga akan mendapat dukungan, termasuk dari parlemen. “Kami ingin tambah lagi dengan partai lain. Selama ini komunikasinya bagus,” ujarnya tanpa memerinci parpol lain yang dimaksud. Namun, untuk cawapres, dia mengatakan bahwa hal itu menunggu perolehan suara dalam pemilu legislatif.

Waketum Fadli Zon mengatakan, kehadiran SDA memang akan menjadi langkah awal koalisi Gerindra dengan PPP. Menurut dia, SDA-lah yang memiliki inisiatif untuk hadir dalam kampanye Gerindra kemarin. “Yang saya tahu, beliau yang minta diundang,” katanya. (fal/c4/fat/jpnn/rbb)

FOTO : MUHAMAD ALI/JAWAPOS Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menunggang kuda memeriksa pasukan peserta defile dan sekaligus memimpin kampanye akbar Partai Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (23/3/2014).
FOTO : MUHAMAD ALI/JAWAPOS
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menunggang kuda memeriksa pasukan peserta defile dan sekaligus memimpin kampanye akbar Partai Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (23/3/2014).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ada yang tidak lazim dalam kampanye terbuka Partai Gerindra yang dilangsungkan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan kemarin (23/3). Adalah kehadiran Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) yang membuat kampanye di hadapan puluhan ribu simpatisan Gerindra itu memiliki nuansa berbeda.

SDA yang datang bersama Wakil Ketua Dewan Pakar PPP Djan Faridz dan Ketua Majelis Syariah PPP Nur Muhammad Iskandar ikut duduk bersama jajaran petinggi Gerindra di panggung utama. Mengenakan jas partai dengan warna hijau yang khas, keberadaan mereka terlihat mencolok karena kontras dengan seragam Gerindra baju putih dipadu celana cokelat.

Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto mengakui ketidaklaziman dalam kampanye tersebut. Namun, menurut dia, hal itu menjadi perkembangan positif dalam demokrasi. “Ini memang tidak lazim. Tapi, ini membuktikan bahwa para pimpinan partai politik bisa bekerja sama. Walaupun bersaing, wujudnya kita sama-sama cinta tanah air,” seru Prabowo dalam orasinya.

Menurut dia, PPP tidak hanya partai religius, namun juga partai kebangsaan. Sebaliknya, Gerindra tidak hanya partai kebangsaan, tetapi juga religius. Prabowo berseloroh, pengamat-pengamat politik akan bingung dengan kejadian dalam kampanye tersebut. “Jangankan mereka, saya juga bingung,” ujarnya.

Gerindra, lanjut dia, merasa dihormati dengan kehadiran petinggi PPP itu. Menurut Prabowo, partainya tidak boleh melupakan tamu dalam kampanye tersebut. “Kalau nanti PPP berkampanye, Prabowo izin untuk bisa hadir. Semua parpol harus kita hormati karena bukan musuh, tapi teman seperjuangan,” terangnya.

Aroma bakal adanya koalisi tidak bisa dielakkan dengan kehadiran SDA dalam kampanye Gerindra. Bahkan, saat Prabowo memberikan kesempatan SDA untuk berorasi, aroma itu kian terasa. Pujian dilontarkan menteri agama itu terhadap Gerindra maupun Prabowo.

Menurut SDA, Gerindra sudah mengambil keputusan tepat dengan mengajukan Prabowo sebagai capres. Dia yakin Prabowo bisa membawa perubahan bagi bangsa Indonesia jika menjadi presiden. “Pak Prabowo, kalau menjadi presiden, bukan presiden untuk sebuah golongan. Tapi, presiden untuk Indonesia raya, untuk kaum cilik, untuk petani, buruh, nelayan, dan yang tidak bisa dilupakan, presiden untuk kiai dan ulama Indonesia,” katanya yang disambut riuh simpatisan Gerindra di GBK.

SDA mengungkapkan, masih banyak persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia. Namun, dia menegaskan bahwa juga ada kekuatan untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut. “Bersama PPP, kita harus mengulang prestasi-prestasi. Kita harus menjadi bangsa yang besar. Bergandengan  tangan, pasti Indonesia akan jaya,” serunya. Dia pun ikut meneriakkan slogan-slogan Gerindra.

Ditemui saat hendak meninggalkan GBK, SDA mengatakan bahwa Prabowo sudah melakukan prakarsa yang baik dalam silaturahmi dengan semua pemimpin. Dia menyatakan tidak mau ge-er dirinya akan menjadi cawapres yang mendampingi Prabowo jika PPP dan Gerindra berkoalisi. “Tentunya ketua umum datang ke kampanye partai lain ada maksud khusus. Tapi, saya belum bisa beri tahu,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Gerindra Suhardi mengungkapkan, ada kesepahaman antara PPP dan Gerindra. Meski belum diwujudkan dalam koalisi yang resmi, kehadiran petinggi PPP itu menjadi sinyal. “PPP bisa menerima gagasan, program aksi kami,” ujarnya.

Dia menegaskan, koalisi dengan parpol lain penting untuk memastikan program aksi yang digagas Gerindra bisa dijalankan. Selain itu, Prabowo jika terpilih menjadi presiden juga akan mendapat dukungan, termasuk dari parlemen. “Kami ingin tambah lagi dengan partai lain. Selama ini komunikasinya bagus,” ujarnya tanpa memerinci parpol lain yang dimaksud. Namun, untuk cawapres, dia mengatakan bahwa hal itu menunggu perolehan suara dalam pemilu legislatif.

Waketum Fadli Zon mengatakan, kehadiran SDA memang akan menjadi langkah awal koalisi Gerindra dengan PPP. Menurut dia, SDA-lah yang memiliki inisiatif untuk hadir dalam kampanye Gerindra kemarin. “Yang saya tahu, beliau yang minta diundang,” katanya. (fal/c4/fat/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/