26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Korban Hobi Mancing di Lokasi Angker

Foto: Amri/PM Mahmud tergantung di seutas tali nilon di ladang.
Foto: Amri/PM
Korban tergantung di seutas tali nilon di ladang.

PANCURBATU, SUMUTPOS.CO – Di mata warga sekitar, Fendi adalah sosok pemuda yang berani, rajin, dan baik hati. Semasa hidupnya, Fendi sangat hobi mancing ke Sungai Tuntungan hingga malam hari. Tiap menyalurkan kesenangan itu, biasanya Fendi melewati lokasi tempatnya gantung diri yang dikenal sangat angker.

Terlepas benar atau tidak, tapi selama ini warga tak ada yang berani melintas di lokasi, apalagi pada malam hari. Karena itulah, warga meyakini penunggu lokasi itu yang meneror Fendi selama tiga bulan belakangan ini. “Lokasi Fendi bunuh diri itu memang sangat angker. Selama ini hanya Fendi yang berani lewat dari sana malam-malam. Memang lokasinya tak jauh dari rumah dan ladangnya. Saat pergi dan pulang mancing, Fendi pasti lewat dengan berjalan kaki dari sana,” beber Budi, salah seorang warga sekitar.

Lanjut Budi, lokasi itu dianggap angker karena bukan satu dua orang warga sekitar yang pernah melihat penunggunya. “Sudah sering warga melihat sosok wanita di lokasi itu. Memang kata warga sini, ada kuntilanak yang tinggal di sana. Makanya ada warga sini beropini kalau Fendi diikuti wanita penunggu lokasi itu. Memang seram kali di situ, makanya tak ada warga sini yang berani lewat,” cerita Budi, diamini warga lain.

Soal kebiasaan Fendi ini juga diakui ayahnya, Sibuk Ginting (56). Bahkan menurut sang ayah, penyakit aneh Fendi pertama terjadi saat ia baru pulang mancing. “Tiga bulan lalu anakku yang baru pulang mancing tiba-tiba kemasukan. Sejak saat tulah, ia sering melihat sosok wanita berbaju putih dan mendengar bisikan aneh,” tandas Sibuk.

Sekedar mengingatkan, Fendi warga Jl. Flamboyan, Komplek Graha Lestari, Kel. Sembahe Baru, Kec. Medan Tuntungan itu nekad gantung diri di pohon nangka karena tak tahan kerap dirasuki dan diteror makhluk halus. Menurut Sibuk Ginting (56) ayah kandung korban, tiga bulan belakangan ini putranya memang menderita penyakit aneh. Fendi yang dikenal periang itu mendadak sering kejang dengan mata melotot seperti orang kesurupan.

Saat ditanyai pasca sadar, Fendi mengaku kerap mendengar bisikan aneh dan terus diikuti sosok wanita berbaju putih dan berambut panjang yang yang diyakini kuntilanak. “Anak ku ini udah tiga bulan yang lalu sakit dan sering kemasukan (kerasukan-red). Katanya dia sering dengar bisikan dan diteror wanita berbaju kain kafan,” ujar Sibuk Ginting. Sebelum ditemukan tewas tergantung, Fendi sudah tiga hari tak pulang ke rumah. Sibuk dan keluarganya sudah letih mencari.

“Tiga hari gak pulang dia. Katanya pas pamit mau ke ladang. Tapi saat kami jemput ke ladang dia udah nggak ada. Rupanya dia gantung diri. Kami tak tau kenapa dia seperti itu,” lirih Sibuk dengan deraian air mata.

M Barus, tetangga sebelah rumah korban menambahkan, semasa hidupnya Fendi memang sering cerita soal makhluk gaib. Fendi juga mengaku sudah tak tahan karena sering dengar bisikan aneh seperti ada orang yang marah. “Mendiang bilang dia sering dengar bisikan. Kubunuh kau nanti, gitulah suara yang sering didengarnya. Terus sering ketakutan sendiri dia, katanya ada makhluk halus yang mengikuti dia,”kenang Barus.

Kuat dugaan Fendi, gantung diri karena tak tahan terus diteror kuntilanak. Meski sangat terpukul dengan kejadian itu, tapi pihak keluarga korban mengaku sudah mengikhlaskan kepergian korban. Fendi sendiri ditemukan tewas tergantung menggunakan tali nilon di salah satu dahan pohon nangka yang tumbuh sebuah ladang di Jl. Puri Tanjung Anom, Minggu (20/4) sekira pukul 14.00 WIB. Jasad korban pertama kali ditemukan seorang pencari rumput, S Sembiring (45). Diduga, korban mengakhiri hidupnya tiga hari lalu, karena saat ditemukan mayatnya sudah mengeluarkan aroma busuk.

Melihat pemandangan itu, S Sembiring sontak berteriak minta tolong, hingga warga sekitar berdatangan ke lokasi. Dibantu warga, polisi yang datang ke lokasi langsung membawa jenazah korban ke RSUP H Adam Malik untuk diotopsi. Kanit Reskrim Polsek Pancurbatu, AKP P Samosir yang dikonfirmasi menduga tubuh korban sudah tiga hari tergantung di sana. “Korban murni bunuh diri karena diduburnya ditemukan kotoran, kemaluannya juga mengeluarkan sperma,” tandas kapolsek. (mri/deo)

Foto: Amri/PM Mahmud tergantung di seutas tali nilon di ladang.
Foto: Amri/PM
Korban tergantung di seutas tali nilon di ladang.

PANCURBATU, SUMUTPOS.CO – Di mata warga sekitar, Fendi adalah sosok pemuda yang berani, rajin, dan baik hati. Semasa hidupnya, Fendi sangat hobi mancing ke Sungai Tuntungan hingga malam hari. Tiap menyalurkan kesenangan itu, biasanya Fendi melewati lokasi tempatnya gantung diri yang dikenal sangat angker.

Terlepas benar atau tidak, tapi selama ini warga tak ada yang berani melintas di lokasi, apalagi pada malam hari. Karena itulah, warga meyakini penunggu lokasi itu yang meneror Fendi selama tiga bulan belakangan ini. “Lokasi Fendi bunuh diri itu memang sangat angker. Selama ini hanya Fendi yang berani lewat dari sana malam-malam. Memang lokasinya tak jauh dari rumah dan ladangnya. Saat pergi dan pulang mancing, Fendi pasti lewat dengan berjalan kaki dari sana,” beber Budi, salah seorang warga sekitar.

Lanjut Budi, lokasi itu dianggap angker karena bukan satu dua orang warga sekitar yang pernah melihat penunggunya. “Sudah sering warga melihat sosok wanita di lokasi itu. Memang kata warga sini, ada kuntilanak yang tinggal di sana. Makanya ada warga sini beropini kalau Fendi diikuti wanita penunggu lokasi itu. Memang seram kali di situ, makanya tak ada warga sini yang berani lewat,” cerita Budi, diamini warga lain.

Soal kebiasaan Fendi ini juga diakui ayahnya, Sibuk Ginting (56). Bahkan menurut sang ayah, penyakit aneh Fendi pertama terjadi saat ia baru pulang mancing. “Tiga bulan lalu anakku yang baru pulang mancing tiba-tiba kemasukan. Sejak saat tulah, ia sering melihat sosok wanita berbaju putih dan mendengar bisikan aneh,” tandas Sibuk.

Sekedar mengingatkan, Fendi warga Jl. Flamboyan, Komplek Graha Lestari, Kel. Sembahe Baru, Kec. Medan Tuntungan itu nekad gantung diri di pohon nangka karena tak tahan kerap dirasuki dan diteror makhluk halus. Menurut Sibuk Ginting (56) ayah kandung korban, tiga bulan belakangan ini putranya memang menderita penyakit aneh. Fendi yang dikenal periang itu mendadak sering kejang dengan mata melotot seperti orang kesurupan.

Saat ditanyai pasca sadar, Fendi mengaku kerap mendengar bisikan aneh dan terus diikuti sosok wanita berbaju putih dan berambut panjang yang yang diyakini kuntilanak. “Anak ku ini udah tiga bulan yang lalu sakit dan sering kemasukan (kerasukan-red). Katanya dia sering dengar bisikan dan diteror wanita berbaju kain kafan,” ujar Sibuk Ginting. Sebelum ditemukan tewas tergantung, Fendi sudah tiga hari tak pulang ke rumah. Sibuk dan keluarganya sudah letih mencari.

“Tiga hari gak pulang dia. Katanya pas pamit mau ke ladang. Tapi saat kami jemput ke ladang dia udah nggak ada. Rupanya dia gantung diri. Kami tak tau kenapa dia seperti itu,” lirih Sibuk dengan deraian air mata.

M Barus, tetangga sebelah rumah korban menambahkan, semasa hidupnya Fendi memang sering cerita soal makhluk gaib. Fendi juga mengaku sudah tak tahan karena sering dengar bisikan aneh seperti ada orang yang marah. “Mendiang bilang dia sering dengar bisikan. Kubunuh kau nanti, gitulah suara yang sering didengarnya. Terus sering ketakutan sendiri dia, katanya ada makhluk halus yang mengikuti dia,”kenang Barus.

Kuat dugaan Fendi, gantung diri karena tak tahan terus diteror kuntilanak. Meski sangat terpukul dengan kejadian itu, tapi pihak keluarga korban mengaku sudah mengikhlaskan kepergian korban. Fendi sendiri ditemukan tewas tergantung menggunakan tali nilon di salah satu dahan pohon nangka yang tumbuh sebuah ladang di Jl. Puri Tanjung Anom, Minggu (20/4) sekira pukul 14.00 WIB. Jasad korban pertama kali ditemukan seorang pencari rumput, S Sembiring (45). Diduga, korban mengakhiri hidupnya tiga hari lalu, karena saat ditemukan mayatnya sudah mengeluarkan aroma busuk.

Melihat pemandangan itu, S Sembiring sontak berteriak minta tolong, hingga warga sekitar berdatangan ke lokasi. Dibantu warga, polisi yang datang ke lokasi langsung membawa jenazah korban ke RSUP H Adam Malik untuk diotopsi. Kanit Reskrim Polsek Pancurbatu, AKP P Samosir yang dikonfirmasi menduga tubuh korban sudah tiga hari tergantung di sana. “Korban murni bunuh diri karena diduburnya ditemukan kotoran, kemaluannya juga mengeluarkan sperma,” tandas kapolsek. (mri/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/