Praktik perjokian masih membayangi panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011. Untuk menyiasati praktik kotor tersebut, panitia mengelompokkan ujian tulis SNMPTN 2011 menjadi dua jenis.
Ketua Panitia SNMPT 2011 Herry Suhardiyanto mengatakan, pengelompokan ujian tersebut berdasarkan tahun ijazah. Dalam rapat persiapan pendaftaran ujian tulis SNMPTN 2011 Jumat (29/4) malam lalu, Herri mengatakan kelompok pertama adalah peserta dengan ijazah tahun 2009 dan 2010. Sedangkan kelompok kedua adalah peserta ujian tulis yang memiliki ijazah tahun 2011.
“Sudah kita kaji praktik dan modus operandi perjokian. Solusinya kami menentukan membagi peserta ujian menjadi dua,” jelas Herry. Pria yang juga menjadi rektor IPB itu menjelaskan, perubahan utama dengan pembagian tersebut adalah muncul perbedaan komposisi soal.
Di antara modus yang paling sering terjadi adalah si joki mengirim jawaban melalui SMS. Dalam beraksi, si Joki tidak bekerja sendirian. Satu joki bertugas masuk ke ruang ujian untuk mendapatkan soal. Joki ini ikut ujian murni karena ingin menjadi joki. Dia tidak menggantikan peserta SNMPTN. Selanjutnya, dengan diam-diam soal tersebut dikeluarkan dan diterima joki lain.
Nah, joki yang berada di luar ruang ujian ini bertugas untuk mengerjakan soal. Selanjutnya, kunci jawaban dikirim ke nomor peserta ujian yang sudah meminta jasa para joki tersebut. Dengan sistem ini, satu kelompok joki bisa menerima pesanan kunci jawaban dari belasan peserta. “Mudah-mudahan dengan variasi soal ini akan menyulitkan gerak para joki,” jelas Herry.
Koordinator Penyusunan Soal SNMPTN 2011 Suparno menyampaikan, ada delapan set soal untuk para peserta ujian dengan ijazah tahun 2011. Sementara disiapkan enam set untuk peserta ujian lulusan 2009 atau 2010.
“Dengan semakin banyak variasi dan pengelompokan ijazah, mudah-mudahan tes bisa berjalan lancar dan terbebas dari praktik kotor,” pungkasnya. (wan/jpnn)