TAPIAN NAULI, SUMUTPOS.CO – Febrian Taufik (26), karyawan di PLTU Labuhan Angin, Tapian Nauli, Tapteng meregang nyawa dalam tabrakan maut di jalan masuk ke kawasan pembangkit listrik milik BUMN itu, Senin (21/7) pukul 09.15 WIB. Saat itu, korban baru pulang kerja, lepas shift malam.
Informasi dihimpun, kejadian itu bermula saat korban hendak pulang dengan dibonceng temannya Marianto (40) warga Kelurahan Pesantren, Kecamatan Pandan, Tapteng, dengan sepedamotor.
Marianto sendiri adalah pekerja outsourching juga di PLTU Labuhan Angin. Sedangkan korban tercatat masih warga Kota Bandung, namun karena bekerja di Labuhan Angin, ia kos di Kecamatan Sibolga Sambas.
Sekira 3 km dari simpang masuk jalan ke PLTU itu, sepedamotor mereka tabrakan dengan pengendara sepedamotor lainnya dari arah berlawanan. Sepedamotor lawan mereka dikendarai Hermansyah Pasaribu (30), juga pekerja outsourching di PLTU itu yang hendak masuk kerja.
Kondisi sepedamotor yang dikendarai Hermansyah Pasaribu berjenis Honda Supra X 125 warna hitam BB 2087 NL. Kondisinya roda depan penyok. Sedangkan sepedamotor yang dikendarai Mardianto dan Febrian Taufik berjenis Honda Supra X 125 warna merah BB 5920 MT, juga rusak parah.
“Tabrakan ini sepertinya karena mereka berebutan jalur jalan yang mulus. Karena langsung laga kambing. Padahal, jalan PLTU ini lebar sekali,” kata Yudi (23), penumpang bus karyawan PLTU Labuan Angin yang kebetulan berada di belakang sepedamotor korban saat kejadian, di RS Metta Medika Sibolga.
Usai kejadian, teman-teman korban yang ada di bus tersebut langsung melarikan ketiga korban ke RS Metta Medika dengan sebuah mobil pick up yang kebetulan lewat dari lokasi tersebut. Korban Febrian Taufik mengalami kepala pecah dan mengeluarkan banyak darah. Dia dikabarkan tewas di tempat.
Sementara korban Mardianto mengalami luka parah di bagian kepala dan muntah darah. Sedangkan korban Hermansyah Pasaribu juga mengalami luka, namun tidak begitu parah.
Pantauan di rumah sakit, setelah dimandikan petugas medis, jasad Febrian Taufik kemudian ditempatkan di ruang jenazah, menunggu dijemput pihak keluarga. Menurut salah seorang teman kerja korban, istrinya saat ini tinggal di Padang, Sumatera Barat.
Sementara korban Mardianto dirawat intensif di IGD dan korban Hermansyah Pasaribu yang merupakan warga Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan, sempat diperiksa di ruang radiologi, lalu dipindahkan ke ruang rawat inap.
Sejumlah teman sekerja korban tampak memadati rumah sakit. Beberapa di antaranya tampak menangis dan hampir tidak percaya akan kepergian teman mereka itu. Dari logat bicaranya, kebanyakan dari mereka teman sekampung korban Febrian Taufik, asal Bandung.
Kasat Lantas Polres Tapteng AKP Baginda Sitohang, membenarkan kecelakaan tersebut. “Ada 1 korban meninggal dunia, 1 lagi luka berat, dan satunya lagi luka ringan. Kecelakaan ini antara dua sepedamotor. Kami masih menyelidiki penyebab kecelakaan ini,” ucap AKP Baginda. (dh/smg/bd)