PADANG, SUMUTPOS.CO – Peluncuran pembangunan tol trans Sumatera aka dilakukan bertepatan dengan ground breaking tol Kualanamu-Tebingtinggi, September mendatang.
”Pada September mendatang, akan dilakukan launching pembangunan Trans Sumatera di Medan, Sumatera Utara sekaligus groundbreaking tol Kualanamu-Tebing Tinggi. Perluncuran tol Trans Sumatera ini akan dilaksanakan setelah ditekennya Peraturan Presiden Trans Sumatera,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Kawasan Sumatera, Jumat (29/8), Hotel Grand Inna Muara, Padang.
Dalam peluncuran itu, lanjutnya, akan diresmikan dimulainya pembangunan 4 tol prioritas di Sumatera yaitu di tol Medan-Binjai di Sumut, tol Bakauheni-Lampung di Lampung, tol Pekan Baru-Dumai di Riau, dan tol Palembang-Indra Laya di Sumatera Selatan.
Dijelaskan CT, sudah ada kesepakatan antara kementerian terkait dan draf final Perpres dimaksudkan sudah selesai penyempurnaannya. “Tadinya kementerian punya sudut pandang sendiri-sendiri. Namun dalam rapat terakhir yang saya pimpin sudah disepakati dan sudah ada finalisasi draf perpres perbaikan. Pada tanggal 8-9 September ini akan dibahas dalam sidang kabinet terbatas. Begitu diketok dua tiga hari kemudian, insyaallah perpres sudah diteken Presiden,” ujar Chairul.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho menekankan tiga prioritas pembangunan bidang infrastruktur yaitu jalan, listrik dan irigasi sebagai lokomotif percepatan pembangunan ekonomi. Infrastruktur jalan, listrik dan irigasi menurut Gubsu menjadi kunci dalam peningkatan perekonomian di wilayah Sumatera Utara.
Gubsu dalam kesempatan ini memaparkan persoalan krisis energi listrik di Sumatera Utara yang sudah sangat mengganggu perekonomian masyarakat.
“Kita defisit listrik 300-350 MW. Inshallah akhir tahun 2014 ini tidak lagi defisit karena PLTU Nagan Raya dan Pangkalan Susu sudah beroperasi. Begitupun listrik Sumut belum aman karena harus ada stock minimal 20 persen dari kebutuhan,” ujar Gubsu yang didampingi Kadis PU Binamarga Effendi Pohan, Kadis Pertanian M Roem dan Kadis Pertambangan dan Energi Edi Salim.
Gubsu meminta percepatan pembangunan pembangkit-pembangkit lainnya yang masih terkendala diantaranya PLTA Asahan 3 dan Sarulla. Selanjutnya Gubsu memaparkan kondisi infrastruktur jalan nasional di Sumut yang di bawah rata-rata nasional.
“Jalan nasional di Sumut adalah yang terpanjang di Indonesia 2.249 km, lintas timur, barat, tengah dan diagonal dengan kondisi mantap 81 persen mantap,” ujar Gubsu. Meski anggaran APBN untuk jalan nasional di Sumut meningkat dalam 3 tahun terakhir, (Rp 1,8 T untuk tahun 2014), begitupun masih kurang. Untuk irigasi, sekitar 17 persen dari 452.000 ha total luas persawahan yang terairi dengan irigasi. “Meski hanya 17 persen Sumut bisa surplus beras dan menjadi lumbung pangan nasional. Kami berterimakasih irigasi Sei Ular yang mengairi 18.500 ha sudah dibangun, namun masih berbentuk saluran primer, sementara saluran sekunder dan tertier belum dibangun,” jelas Gubsu.
Rakor dihadiri Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, Menteri Pertanian Suswono, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, me wakil menteri ESDM dan meneg BUM, para wakil menteri dan jajaran pejabat eselon satu di kementerian di bawah Koordinasi Menko Perekonomian. Selain Gubsu, turut hadir Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Gubernur Bengkulu, Sumatera Selatan Alex Noerdin, Gubernur Bangkabelitung, Gubernur Riau, Wakil Gubernur Jambi, Kepulauan Riau, Lampung, Nangroe Aceh Darussalam. (rel/mea)