30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Istri Korban Curigai Warga Tanjungpura

Perampok mobil
Perampok mobil-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masih ingat Holden Sinaga (52), sopir mobil rental asal Jl. Menteng II Gang Jermal II No 1, Kel. Pasar Merah, Kec. Medan Denai yang ditemukan kritis terkapar di parit kebun tebu di Dusun I Kampung Nangka, Desa Kepala Sungai, Kec. Secanggang, Minggu (31/8)?

Sekedar mengingatkan, saat ditemukan pertama kali oleh warga, Holden masih bernafas namun tidak sadarkan diri. Mulutnya mengeluarkan buih kekuning-kuningan. Warga setempat melapor ke Polsek Secanggang, dan bersama-sama melarikan korban ke RSU Bersama yang lokasinya tak jauh dari TKP.

Namun karena kondisinya kian memburuk, Holden dirujuk ke RSU Tanjungpura. Sayang, di tengah perjalanan, korban menghembuskan nafas terakhirnya. Kuat dugaan, Holden disuntik bius hingga tewas atau diracun oleh pelaku yang membawa kabur mobilnya.

Saat ditemui, istri Holden, Lisbet boru Rajagukguk (50) mengaku masih menaruh curiga. Kecurigaan itu pula yang membuat ibu anak 4 ini memilih mendatangi Polresta Medan, Kamis (4/9) guna melaporkan soal kematian suaminya itu.

Semula, Holden dikabarkan jadi korban perampokan oleh orang yang belum diketahui identitasnya. Hal itu diperkuat dengan raibnya mobil Daihatsu New Xenia BK 1327 ZK yang dikendarai korban saat itu.

Lisbet mengatakan, jika pasca kematian suaminya ia baru menyadari soal beberapa kecurigaan yang menurutnya berhubungan dengan tewasnya pria yang dikenal baik itu. Kecurigaan yang dimaksud Lisbet berawal dari adanya telepon misterius pada Sabtu (30/8) sekira pukul 10.00 WIB.

Dalam pembicaraan dengan pria yang belum diketahui identitasnya itu, Lisbet diminta untuk menyuruh suaminya Holden (korban-red) datang ke Penginapan Sabar yang berada di sekitar RS Adam Malik. Pria yang berkomunikasi dengan akrab dan mengaku mengenal Lisbet sebagai seorang perawat di RS Adam Malik, membuat ibu anak 4 ini menyambut hangat permintaan dari ‘si penelpon misterius’ tersebut. Kepada Lisbet, si penelpon meminta diantarkan ke Tanjung Pura.

“Jadi begini pak, pada Sabtu lalu sekitar jam 10 aku ditelpon. Katanya mau minta diantar ke Tanjung Pura oleh suamiku. Dan memang suamiku juga bawa-bawa penumpang ’kan. Jadi disuruhlah datang ke Penginapan Sehat. Setelah itu, besoknya Minggu (31/8) malah sudah meninggal,” kata wanita itu.

Usut punya usut, Lisbet pun coba untuk mengingat siapa sebenarnya si penelpon yang tahu nomor seluler pribadinya itu. Nah, di sinilah Lisbet menjelaskan bahwa sekitar 2 bulan silam ia sempat berkenalan dengan salah satu keluarga pasien yang pernah dirawat di kamar 37 RB 2D RS Adam Malik.

Ketika itu, sebagai seorang perawat Lisbet sedang menjalankan tugasnya dengan memasuki kamar 37 RB 2D tersebut. Ia pun terlibat perbincangan hingga akhirnya ia mengetahui bahwa pasien yang dirawat disitu warga Tanjung Pura. Bahkan, karena telah sempat akrab Lisbet mengatakan jika suaminya bisa untuk mengantar siapa saja ke luar kota dan seolah meminta agar usaha suaminya dipromosikan.

“Jadi kuingat-ingatlah setelah suamiku meninggal. Kalau ternyata 2 bulan lalu aku sempat kenalan sama keluarga pasien di Kamar 37 RB 2D. Orang Tanjung Pura waktu itu katanya, nah disitu lah aku mulai curiga,” terangnya

Saat itu nomor handphone Lisbet pun diminta salah satu keluarga pasien. Itu pulalah yang dicurigai Lisbet sebagai si penelpon tersebut. “Yang ku ingat ada minta nomor telponku keluarga pasien itu. Katanya nanti kalau ada kawan-kawannya mau nyewa mobil biar aku dihubungi. Inilah alasan aku kenapa curiga dan melapor ke Polresta,” terang Lisbet berharap pelaku perampokan dan pembunuhan terhadap suaminya bisa segera ditangkap.

Namun, Lisbet mengaku belum mengetahui siapa nama pasien yang ditemuinya itu. “Makanya besok aku mau ke RS Adam Malik lagi ngecek nama pasien yang dirawat itu,” katanya mengakhiri perbincangan. Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram mengatakan jika pihaknya akan mengecek laporan tersebut. “Saya cek dulu laporannya ya,” katanya singkat.

Informasi dihimpun dari adik istri Holden, C Rajagukguk, kalau jenazah korban telah disemayamkan di Lintong Ni Huta Kab Samosir. Setelah pemakaman, pihak keluarga juga melakukan banyak acara. (ind/wel/deo)

 

Perampok mobil
Perampok mobil-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masih ingat Holden Sinaga (52), sopir mobil rental asal Jl. Menteng II Gang Jermal II No 1, Kel. Pasar Merah, Kec. Medan Denai yang ditemukan kritis terkapar di parit kebun tebu di Dusun I Kampung Nangka, Desa Kepala Sungai, Kec. Secanggang, Minggu (31/8)?

Sekedar mengingatkan, saat ditemukan pertama kali oleh warga, Holden masih bernafas namun tidak sadarkan diri. Mulutnya mengeluarkan buih kekuning-kuningan. Warga setempat melapor ke Polsek Secanggang, dan bersama-sama melarikan korban ke RSU Bersama yang lokasinya tak jauh dari TKP.

Namun karena kondisinya kian memburuk, Holden dirujuk ke RSU Tanjungpura. Sayang, di tengah perjalanan, korban menghembuskan nafas terakhirnya. Kuat dugaan, Holden disuntik bius hingga tewas atau diracun oleh pelaku yang membawa kabur mobilnya.

Saat ditemui, istri Holden, Lisbet boru Rajagukguk (50) mengaku masih menaruh curiga. Kecurigaan itu pula yang membuat ibu anak 4 ini memilih mendatangi Polresta Medan, Kamis (4/9) guna melaporkan soal kematian suaminya itu.

Semula, Holden dikabarkan jadi korban perampokan oleh orang yang belum diketahui identitasnya. Hal itu diperkuat dengan raibnya mobil Daihatsu New Xenia BK 1327 ZK yang dikendarai korban saat itu.

Lisbet mengatakan, jika pasca kematian suaminya ia baru menyadari soal beberapa kecurigaan yang menurutnya berhubungan dengan tewasnya pria yang dikenal baik itu. Kecurigaan yang dimaksud Lisbet berawal dari adanya telepon misterius pada Sabtu (30/8) sekira pukul 10.00 WIB.

Dalam pembicaraan dengan pria yang belum diketahui identitasnya itu, Lisbet diminta untuk menyuruh suaminya Holden (korban-red) datang ke Penginapan Sabar yang berada di sekitar RS Adam Malik. Pria yang berkomunikasi dengan akrab dan mengaku mengenal Lisbet sebagai seorang perawat di RS Adam Malik, membuat ibu anak 4 ini menyambut hangat permintaan dari ‘si penelpon misterius’ tersebut. Kepada Lisbet, si penelpon meminta diantarkan ke Tanjung Pura.

“Jadi begini pak, pada Sabtu lalu sekitar jam 10 aku ditelpon. Katanya mau minta diantar ke Tanjung Pura oleh suamiku. Dan memang suamiku juga bawa-bawa penumpang ’kan. Jadi disuruhlah datang ke Penginapan Sehat. Setelah itu, besoknya Minggu (31/8) malah sudah meninggal,” kata wanita itu.

Usut punya usut, Lisbet pun coba untuk mengingat siapa sebenarnya si penelpon yang tahu nomor seluler pribadinya itu. Nah, di sinilah Lisbet menjelaskan bahwa sekitar 2 bulan silam ia sempat berkenalan dengan salah satu keluarga pasien yang pernah dirawat di kamar 37 RB 2D RS Adam Malik.

Ketika itu, sebagai seorang perawat Lisbet sedang menjalankan tugasnya dengan memasuki kamar 37 RB 2D tersebut. Ia pun terlibat perbincangan hingga akhirnya ia mengetahui bahwa pasien yang dirawat disitu warga Tanjung Pura. Bahkan, karena telah sempat akrab Lisbet mengatakan jika suaminya bisa untuk mengantar siapa saja ke luar kota dan seolah meminta agar usaha suaminya dipromosikan.

“Jadi kuingat-ingatlah setelah suamiku meninggal. Kalau ternyata 2 bulan lalu aku sempat kenalan sama keluarga pasien di Kamar 37 RB 2D. Orang Tanjung Pura waktu itu katanya, nah disitu lah aku mulai curiga,” terangnya

Saat itu nomor handphone Lisbet pun diminta salah satu keluarga pasien. Itu pulalah yang dicurigai Lisbet sebagai si penelpon tersebut. “Yang ku ingat ada minta nomor telponku keluarga pasien itu. Katanya nanti kalau ada kawan-kawannya mau nyewa mobil biar aku dihubungi. Inilah alasan aku kenapa curiga dan melapor ke Polresta,” terang Lisbet berharap pelaku perampokan dan pembunuhan terhadap suaminya bisa segera ditangkap.

Namun, Lisbet mengaku belum mengetahui siapa nama pasien yang ditemuinya itu. “Makanya besok aku mau ke RS Adam Malik lagi ngecek nama pasien yang dirawat itu,” katanya mengakhiri perbincangan. Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram mengatakan jika pihaknya akan mengecek laporan tersebut. “Saya cek dulu laporannya ya,” katanya singkat.

Informasi dihimpun dari adik istri Holden, C Rajagukguk, kalau jenazah korban telah disemayamkan di Lintong Ni Huta Kab Samosir. Setelah pemakaman, pihak keluarga juga melakukan banyak acara. (ind/wel/deo)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/