24.6 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Pegawai Kontraktor Dibunuh, Tubuhnya Dibuang ke Parit

Foto: Metro Langkat/SMG TKP pembunuhan pegawai kontraktor di Pasar Lebar Langkat, dipasang police line.
Foto: Metro Langkat/SMG
TKP pembunuhan pegawai kontraktor di Pasar Lebar Langkat, dipasang police line.

BRANDAN, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan sadis kembali terjadi di wilayah hukum Polres Langkat. Seorang pria ditemukan telungkup di parit dengan kondisi mata kanan dicongkel, Jumat (21/9). Selain itu, di tubuh korban juga ditemukan 23 luka tusukan.

Jasad M. Chandra Irawan (25) ditemukan persis di bawah kolong warung lontong di kawasan Pasar Lebar sekitar pukul 07.00 WIB. Awalnya, warga sekitar sempat tak mengenali.

“Kami menemukan STNK Yamaha Vixion BK 6155 SU di saku korban. Kami juga menemukan dompet yang berisikan KTP. Mayat tersebut bernama M Chandra Irawan warga Terowongan Sei Lepan,” jelas Kapolsek Brandan, AKP SR Tambunan yang turun ke lokasi.

Dari situlah, warga akhirnya mengenali korban. Akhirnya, keluarga Chandra dikabari. Usai olah TKP, polisi memboyongnya ke Puskesmas Brandan.

Keterangan dari pihak puskesmas, ditemukan luka menganga dan robek pada bagian bahu kanan kiri, tangan dan kaki serta mata kanan dicongkel. Jumlah luka robek dan juga tusukan akibat senjata tajam sebanyak 23 liang.

“Luka robeknya 23 tempat, mata kanannya pecah akibat benda tajam. Korban banyak mengeluarkan darah sehingga mengakibatkannya meninggal dunia. Saat dibawa sekitar jam 9 pagi tadi sudah kaku dan tak bernyawa lagi,” jelas seorang petugas medis di sana.

Kerabat Chandra kontan kaget. “Tadi pagi saat mendapat kabar dari tetangga kami semua sangat terkejut. Langsung saja kami menuju lokasi tempat ditemukannya mayat saudara kami itu. Sampai di sana, kami lihat memang dia dalam keadaan telungkup di paret yang berair. Saya aja melihatnya tak tega,” jelas keluarga korban, enggan jati dirinya ditulis.

“Jam 2 pagi tadi, kami lihat dia keluar rumah naik Vixion. Sendirian dan memang seperti biasanya. Anak itu kalau tak pulang ke rumah kami yang di Terowongan, dia pulangnya ke rumah saudara kami yang ada di Paya Galong Securai. Makanya malam tadi tak pulang, kami tidak kuatir bang, karena memang dia sering seperti itu,” sambung keluarga korban ketika ditemui di Puskesmas.

“Dia itu kerja di WITA, kontraktor di Pertamina. Sepanjang yang kami tahu, anaknya baik, ramah dan suka bergaul. Kawannya banyak dan kalaupun dia punya uang, dia itu sering memberi temannya. Tapi ya itu tadi Bang, lantaran dia belum punya istri makanya dia belum bisa menetap kalau pulangnya,” tambahnya.

“Kami juga tak menyangka kalau dia itu akhirnya seperti ini bang. Kok tega kali orang yang sudah membunuhnya itu. Kalaupun mereka mau ambil keretanya aja kan masih bisalah kita maafkan. Tetapi kok dibunuhnya Chandra dengan cara yang sangat sadis sekali, matanya satu pun sudah tak ada lagi,” sedihnya. (zd/trg/deo)

Foto: Metro Langkat/SMG TKP pembunuhan pegawai kontraktor di Pasar Lebar Langkat, dipasang police line.
Foto: Metro Langkat/SMG
TKP pembunuhan pegawai kontraktor di Pasar Lebar Langkat, dipasang police line.

BRANDAN, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan sadis kembali terjadi di wilayah hukum Polres Langkat. Seorang pria ditemukan telungkup di parit dengan kondisi mata kanan dicongkel, Jumat (21/9). Selain itu, di tubuh korban juga ditemukan 23 luka tusukan.

Jasad M. Chandra Irawan (25) ditemukan persis di bawah kolong warung lontong di kawasan Pasar Lebar sekitar pukul 07.00 WIB. Awalnya, warga sekitar sempat tak mengenali.

“Kami menemukan STNK Yamaha Vixion BK 6155 SU di saku korban. Kami juga menemukan dompet yang berisikan KTP. Mayat tersebut bernama M Chandra Irawan warga Terowongan Sei Lepan,” jelas Kapolsek Brandan, AKP SR Tambunan yang turun ke lokasi.

Dari situlah, warga akhirnya mengenali korban. Akhirnya, keluarga Chandra dikabari. Usai olah TKP, polisi memboyongnya ke Puskesmas Brandan.

Keterangan dari pihak puskesmas, ditemukan luka menganga dan robek pada bagian bahu kanan kiri, tangan dan kaki serta mata kanan dicongkel. Jumlah luka robek dan juga tusukan akibat senjata tajam sebanyak 23 liang.

“Luka robeknya 23 tempat, mata kanannya pecah akibat benda tajam. Korban banyak mengeluarkan darah sehingga mengakibatkannya meninggal dunia. Saat dibawa sekitar jam 9 pagi tadi sudah kaku dan tak bernyawa lagi,” jelas seorang petugas medis di sana.

Kerabat Chandra kontan kaget. “Tadi pagi saat mendapat kabar dari tetangga kami semua sangat terkejut. Langsung saja kami menuju lokasi tempat ditemukannya mayat saudara kami itu. Sampai di sana, kami lihat memang dia dalam keadaan telungkup di paret yang berair. Saya aja melihatnya tak tega,” jelas keluarga korban, enggan jati dirinya ditulis.

“Jam 2 pagi tadi, kami lihat dia keluar rumah naik Vixion. Sendirian dan memang seperti biasanya. Anak itu kalau tak pulang ke rumah kami yang di Terowongan, dia pulangnya ke rumah saudara kami yang ada di Paya Galong Securai. Makanya malam tadi tak pulang, kami tidak kuatir bang, karena memang dia sering seperti itu,” sambung keluarga korban ketika ditemui di Puskesmas.

“Dia itu kerja di WITA, kontraktor di Pertamina. Sepanjang yang kami tahu, anaknya baik, ramah dan suka bergaul. Kawannya banyak dan kalaupun dia punya uang, dia itu sering memberi temannya. Tapi ya itu tadi Bang, lantaran dia belum punya istri makanya dia belum bisa menetap kalau pulangnya,” tambahnya.

“Kami juga tak menyangka kalau dia itu akhirnya seperti ini bang. Kok tega kali orang yang sudah membunuhnya itu. Kalaupun mereka mau ambil keretanya aja kan masih bisalah kita maafkan. Tetapi kok dibunuhnya Chandra dengan cara yang sangat sadis sekali, matanya satu pun sudah tak ada lagi,” sedihnya. (zd/trg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/