
Menko Prekonomian Chairul Tanjung bersama Wamen PU Ahmad Hermanto Dakdak, Gubsu Gatot Pujonugroho dan beberapa stakeholder saat pencanangan proyek trasnmisi 500Kv Sumatera dan transmisi HVDC Interkoneksi Sumatera-Jawa, di Kebun Semayang, Kecamatan Hamparan Perak, Deliserdang, Jumat (10/9).
DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Proyek jalan tol trans Sumatera, Proyek Transmisi 500 KV Sumatera dan transmisi HVDC Interkoneksi Sumatera-Jawa segera dibangun. Pencanangan pembangunan dilakukan Menko Perekonomian Chairul Tanjung di Hamparan Perak Sumatera Utara, Jumat (10/10/2014).
Hadir Gubsu H Gatot Pujo Nugroho, ST, M.SI, Wakil Menteri PU Hermanto Dardak, Walikota Medan, Binjai dan Wakil Bupati Deliserdang, Dirut PTPN II, DIrut PLN dan Dirut Hutama Karya.Â
Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menjelaskan, proyek yang diresmkian tersebut adalah proyek monumental yang akan menjadikan Sumatera sebagai pulau dengan tingkat ekonomi tinggi dan tingkat kesejahteraan yang lebih baik. “Ini akan meningkatkan kompetisi, industri menjadi lebih baik, serapan tenaga kerja jauh meningkat. Ini sangat monumental dan bersejarah bagi perkembangan ekonomi Sumatera,” ujar Chairul Tanjung.
Dijelaskannya, proyek transmisi 500 KV trans Sumatera akan menghubungkan pembangkit listrik dimanapun di Sumatera, sehingga bisa dialirkan di seluruh Sumatera tanpa terkecuali. Proyek ini menurutnya monumental karena listrik dan energi menjadi syarat negara maju.
“Listrik menjadi penting sebagai daya tarik pembangunan ekonomi melalui energi. Saya sudah melakukan peninjauan, Insyaallah dalam waktu dekat, gas akan mengalir dari arun ke Belawan, listrik dari pembangkit Pangkalan Susu segera beroperasi, insyaallah Sumut bebas pemadaman bergilir,” ujarnya.Â
Sedangkan proyek pembangunan kabel bawah laut interkoneksi jaringan Sumatera dengan jaringan Jawa dan Bali, kata Chairul, akan terkoneksi listrik Sumatera dan Jawa-Bali sehingga keandalannya akan sama. Proyek ini membutuhkan investasi 2 milyar US$. Â Dengan pembangunan kabel ini nantinya akan ada kerjasama dengan Malaysia untuk koneksikan dengan Malaka. (Rel/mea)