26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Tak Terima Dipunggungi, Wali Kota New York Tegur Polisi

Bill de Blasio dituding bersimpati dengan para pengunjuk rasa antipolisi.
Bill de Blasio dituding bersimpati dengan para pengunjuk rasa antipolisi.

SUMUTPOS.CO – Wali Kota New York, Bill de Blasio, menegur ratusan polisi kota tersebut yang memunggunginya saat ia berpidato pada pemakaman dua polisi yang tewas ditembak.

De Blasio mengatakan aksi itu merupakan penghinaan yang sangat tidak menghormati keluarga kedua polisi serta Kota New York.

“Intinya, orang-orang yang mengambil tindakan tertentu dalam dua pekan terakhir, tidak menghormati keluarga yang terlibat,” kata De Blasio di markas besar kepolisian.

“Mereka tidak menghormati keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai. Saya tidak mengerti mengapa ada orang yang melakukan hal tersebut dalam konteks seperti itu,” tambahnya.

Pernyataan De Blasio didukung oleh komisaris polisi New York, William Bratton, yang mengatakan bahwa petugas yang berpaling telah “mempermalukan diri mereka sendiri”.

“Mereka mengambil tindakan seperti mogok buruh di tengah-tengah pemakaman untuk menghormati kematian dua polisi – saya benar-benar tidak mengerti,” kata Bratton.

Sejumlah polisi di New York memunggungi Wali Kota New York saat dia berpidato dalam acara pemakaman.
Sejumlah polisi di New York memunggungi Wali Kota New York saat dia berpidato dalam acara pemakaman.

 

DEMONSTRASI

Dua polisi, yang bernama Wenjian Liu dan Rafael Ramos, ditembak mati bulan lalu oleh Ismaaiyl Brinsley. Dia kemudian bunuh diri di stasiun kereta bawah tanah sebelum polisi dapat menangkapnya.

Brinsley, 28, memiliki sejarah kekerasan dan gangguan mental. Pada hari penembakan, ia mengumunkan di media sosial mengenai rencananya untuk membunuh polisi.

Aksi penembakan itu terjadi di tengah maraknya demonstrasi terhadap polisi yang terlibat dalam sejumlah insiden penangkapan terhadap warga kulit hitam yang berujung pada kematian.

Namun banyak polisi New York yang kecewa dengan pernyataan-pernyataan De Blasio pada rangkaian demonstrasi itu yang dianggap ‘bersimpati’ dengan pengunjuk rasa.

Maka, dalam upacara pemakaman Liu, ratusan polisi di luar ruangan memutuskan untuk membelakangi layar TV besar yang menayangkan pidato langsung De Blasio.

Kepala serikat polisi terbesar di New York, Patrick Lynch, juga mengecam De Blasio dengan mengatakan bahwa terdapat “darah pada banyak tangan”. (BBC)

Bill de Blasio dituding bersimpati dengan para pengunjuk rasa antipolisi.
Bill de Blasio dituding bersimpati dengan para pengunjuk rasa antipolisi.

SUMUTPOS.CO – Wali Kota New York, Bill de Blasio, menegur ratusan polisi kota tersebut yang memunggunginya saat ia berpidato pada pemakaman dua polisi yang tewas ditembak.

De Blasio mengatakan aksi itu merupakan penghinaan yang sangat tidak menghormati keluarga kedua polisi serta Kota New York.

“Intinya, orang-orang yang mengambil tindakan tertentu dalam dua pekan terakhir, tidak menghormati keluarga yang terlibat,” kata De Blasio di markas besar kepolisian.

“Mereka tidak menghormati keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai. Saya tidak mengerti mengapa ada orang yang melakukan hal tersebut dalam konteks seperti itu,” tambahnya.

Pernyataan De Blasio didukung oleh komisaris polisi New York, William Bratton, yang mengatakan bahwa petugas yang berpaling telah “mempermalukan diri mereka sendiri”.

“Mereka mengambil tindakan seperti mogok buruh di tengah-tengah pemakaman untuk menghormati kematian dua polisi – saya benar-benar tidak mengerti,” kata Bratton.

Sejumlah polisi di New York memunggungi Wali Kota New York saat dia berpidato dalam acara pemakaman.
Sejumlah polisi di New York memunggungi Wali Kota New York saat dia berpidato dalam acara pemakaman.

 

DEMONSTRASI

Dua polisi, yang bernama Wenjian Liu dan Rafael Ramos, ditembak mati bulan lalu oleh Ismaaiyl Brinsley. Dia kemudian bunuh diri di stasiun kereta bawah tanah sebelum polisi dapat menangkapnya.

Brinsley, 28, memiliki sejarah kekerasan dan gangguan mental. Pada hari penembakan, ia mengumunkan di media sosial mengenai rencananya untuk membunuh polisi.

Aksi penembakan itu terjadi di tengah maraknya demonstrasi terhadap polisi yang terlibat dalam sejumlah insiden penangkapan terhadap warga kulit hitam yang berujung pada kematian.

Namun banyak polisi New York yang kecewa dengan pernyataan-pernyataan De Blasio pada rangkaian demonstrasi itu yang dianggap ‘bersimpati’ dengan pengunjuk rasa.

Maka, dalam upacara pemakaman Liu, ratusan polisi di luar ruangan memutuskan untuk membelakangi layar TV besar yang menayangkan pidato langsung De Blasio.

Kepala serikat polisi terbesar di New York, Patrick Lynch, juga mengecam De Blasio dengan mengatakan bahwa terdapat “darah pada banyak tangan”. (BBC)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/