30 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Swamedikasi Buah dan Pemanfaatan Potensi Bit sebagai Pangan Lokal

MEDAN, SUMUTPOS.CO – TIM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia dan Universitas Medan Area (UMA) melaksanakan kegiatan di Desa Regaji, Kecamatan Merek.

Pengabdian ini dilaksanakan pada 5 September 2023 yang bertujuan memberdayakan kelompok tani dalam swamedikasi buah bit dan memanfaatkan potensi bit (membuat serbuk dan biskuit bit) sebagai pangan lokal.

Agenda pengabdian diisi dengan penyuluhan kesehatan tentang pemanfaatan buah bit bagi kesehatan dan budidaya buah bit oleh tim PKM. Kemudian dilaksanakan pembagian bibit bit bagi anggota kelompok tani serta demonstrasi dan penanaman bit dilahan salah satu anggota kelompok tani sebagai percontohan bersama nara sumber dan tim PKM.

Tim pengabdian terdiri Evarina Sembiring SST MKes dan Ns Amila MKep SpKMB (dosen USM Indonesia), Dr Suswati MP (dosen UMA) serta Della Kuswinda dan Ayuandira (mahasiswa USM Indonesia).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Desa Pranata Sembiring,SPd, nara sumber Tuti Sudarniati Genaly SP (kepala Seksi Pelayanan Teknis BIH Kutagadung Berastagi, bidan Desa Regaji, ketua Kelmpok Tani Sada Nioga, ketua Kelompok Bunga Tani dan anggota kelompok tani.

”Dalam pengabdian pada masyarakat dikemukakan bahwa buah bit adalah tanaman yang berasal dari keluarga Amaranthaceae Chenopodiaceae. Artinya, buah bit masih satu keluarga dengan sayuran lobak dan sayuran berakar lainnya,” kata Evarina Sembiring SST MKes kepada Sumut Pos di Medan, Kamis (14/9).

Bit salah satu jenis umbi-umbian yang ditanam di Desa Regaji merupakan tanaman lokal di Kabupaten Karo. Namun bit hanya ditanam sebagai tanaman sampingan dan dijual di pasar tradisional dalam bentuk buah segar yang belum diolah karena ketidakpahaman tentang pengolahan bit.

Evarina Sembiring SST MKes menyebutkan bahwa bit masih terbatas diolah menjadi sari buah, jus atau direbus. Namun kurang diminati oleh masyarakat karena bit rasanya getir di lidah, sedikit langu dan tercium aroma tanah (Amila, dkk, 2021).

Ia menambahkan bahwa bit sudah sejak lama digunakan untuk pengobatan alami namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui akan manfaatnya. Padahal mengkonsumsi buah bit yang kaya akan nutrisi sangat baik bagi kesehatan tubuh karena mempunyai banyak kandungan zat nutrisi yang meliputi karbohidrat, protein, serat, vitamin dan mineral. Seperti vitamin C, folat, kalium, magnesium, natrium dan zat besi.

Berkat kandungan beragam nutrisi didalamnya, lanjut Evarina Sembiring SST MKes, bit dapat memberikan beragam manfaat kesehatan yaitu menurunkan tekanan darah, mengendalikan kadar gula darah, mengobati anemia, menambah stamina tubuh.

Manfaat lainnya mencegah penuaan dini, mengobati peradangan, menjaga kesehatan otak, memelihara kesehatan pencernaan, menurunkan risiko kanker, mencegah penyakit jantung, meningkatkan kesehatan hati, neningkatkan kesehatan kulit, bermanfaat selama kehamilan, meningkatkan kadar antioksidan, mencegah katarak, dan dapat membantu mencegah osteoporosis.

Dengan banyaknya keunggulan dari buah bit, Evarina Sembiring SST MKes mengutarakan bahwa
buah ini memiliki potensi besar untuk dibudidayakan.

Dalam kesempatan ini Dr Suswati MP memaparkan cara budidaya buah bit yang sudah harus dimulai diperhatikan sejak pembuatan media tanam, pembibitan, penanaman, perawat pohon, pemberian pupuk hingga pemanenan.

Setelah mendengar materi yang disampaikan oleh tim PKM, masyarakat menjadi tahu akan manfaat bit bagi kesehatan. Masyarakat pun tertarik untuk mengkonsumsi bit dan menanam bit. Hal ini terlihat dari respon masyarakat untuk meminta bibit yang disediakan oleh tim PKM. (dmp)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – TIM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia dan Universitas Medan Area (UMA) melaksanakan kegiatan di Desa Regaji, Kecamatan Merek.

Pengabdian ini dilaksanakan pada 5 September 2023 yang bertujuan memberdayakan kelompok tani dalam swamedikasi buah bit dan memanfaatkan potensi bit (membuat serbuk dan biskuit bit) sebagai pangan lokal.

Agenda pengabdian diisi dengan penyuluhan kesehatan tentang pemanfaatan buah bit bagi kesehatan dan budidaya buah bit oleh tim PKM. Kemudian dilaksanakan pembagian bibit bit bagi anggota kelompok tani serta demonstrasi dan penanaman bit dilahan salah satu anggota kelompok tani sebagai percontohan bersama nara sumber dan tim PKM.

Tim pengabdian terdiri Evarina Sembiring SST MKes dan Ns Amila MKep SpKMB (dosen USM Indonesia), Dr Suswati MP (dosen UMA) serta Della Kuswinda dan Ayuandira (mahasiswa USM Indonesia).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Desa Pranata Sembiring,SPd, nara sumber Tuti Sudarniati Genaly SP (kepala Seksi Pelayanan Teknis BIH Kutagadung Berastagi, bidan Desa Regaji, ketua Kelmpok Tani Sada Nioga, ketua Kelompok Bunga Tani dan anggota kelompok tani.

”Dalam pengabdian pada masyarakat dikemukakan bahwa buah bit adalah tanaman yang berasal dari keluarga Amaranthaceae Chenopodiaceae. Artinya, buah bit masih satu keluarga dengan sayuran lobak dan sayuran berakar lainnya,” kata Evarina Sembiring SST MKes kepada Sumut Pos di Medan, Kamis (14/9).

Bit salah satu jenis umbi-umbian yang ditanam di Desa Regaji merupakan tanaman lokal di Kabupaten Karo. Namun bit hanya ditanam sebagai tanaman sampingan dan dijual di pasar tradisional dalam bentuk buah segar yang belum diolah karena ketidakpahaman tentang pengolahan bit.

Evarina Sembiring SST MKes menyebutkan bahwa bit masih terbatas diolah menjadi sari buah, jus atau direbus. Namun kurang diminati oleh masyarakat karena bit rasanya getir di lidah, sedikit langu dan tercium aroma tanah (Amila, dkk, 2021).

Ia menambahkan bahwa bit sudah sejak lama digunakan untuk pengobatan alami namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui akan manfaatnya. Padahal mengkonsumsi buah bit yang kaya akan nutrisi sangat baik bagi kesehatan tubuh karena mempunyai banyak kandungan zat nutrisi yang meliputi karbohidrat, protein, serat, vitamin dan mineral. Seperti vitamin C, folat, kalium, magnesium, natrium dan zat besi.

Berkat kandungan beragam nutrisi didalamnya, lanjut Evarina Sembiring SST MKes, bit dapat memberikan beragam manfaat kesehatan yaitu menurunkan tekanan darah, mengendalikan kadar gula darah, mengobati anemia, menambah stamina tubuh.

Manfaat lainnya mencegah penuaan dini, mengobati peradangan, menjaga kesehatan otak, memelihara kesehatan pencernaan, menurunkan risiko kanker, mencegah penyakit jantung, meningkatkan kesehatan hati, neningkatkan kesehatan kulit, bermanfaat selama kehamilan, meningkatkan kadar antioksidan, mencegah katarak, dan dapat membantu mencegah osteoporosis.

Dengan banyaknya keunggulan dari buah bit, Evarina Sembiring SST MKes mengutarakan bahwa
buah ini memiliki potensi besar untuk dibudidayakan.

Dalam kesempatan ini Dr Suswati MP memaparkan cara budidaya buah bit yang sudah harus dimulai diperhatikan sejak pembuatan media tanam, pembibitan, penanaman, perawat pohon, pemberian pupuk hingga pemanenan.

Setelah mendengar materi yang disampaikan oleh tim PKM, masyarakat menjadi tahu akan manfaat bit bagi kesehatan. Masyarakat pun tertarik untuk mengkonsumsi bit dan menanam bit. Hal ini terlihat dari respon masyarakat untuk meminta bibit yang disediakan oleh tim PKM. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/