26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Cewek Pirang Nyaris Dimassa

Ika Putri (26), Cewek berambut pirang yang nyaris dimassa. (Anwar-PM)

PERBAUNGAN, SUMUTPOS.CO  – Isu penculikan anak kembali nyaris memakan korban. Kali ini yang bernasib apes adalah cewek berambut pirang asal Jawa Barat. Jika tak segera diamankan, dia diamuk warga di Dusun II, Desa Sei Sijenggi, Perbaungan pada Kamis (23/3) sekira pukul 17.00 wib.

Cewek bernama Ika Putri (26) tersebut pertama kali didapati warga sedang tidur di belakang rumah, tak jauh dari Lola’s. Berikutnya dia digiring ke pinggir jalan Jalinsum Km.45-46.

Sesaat tiba di Jalinsum, warga yang masih dihantui isu penculikan anak, seketika terprovokasi hingga beringas ingin menganiayanya. Beruntung seorang pria berkaca mata mencegah warga dan menghubungi Polisi.

Tak berapa lama, petugas Bhabinlamtibmas Polsek Perbaungan tiba di lokasi dan melakukan pengamanan. Warga yang sebelumnya berkerumun segera disuruh membubarkan diri.

“Bubar kalian! Orang gila kok ditonton. Bikin macet jalan saja kalian,” bentak Aiptu S Nasution kepada warga yang ramai mengerumuninya. Seiring dengan itu, warga pun membubarkan diri.

Nasib tak kalah apes juga dialami pria berpakaian kumal di Pakpak Bharat. Pria ini terpaksa diamankan Polsek Sukaramai, Pakpak Bharat pada Kamis (23/3) pagi. Pengamanan dilakukan karena dicurigai warga sebagai penculik anak dan hendak memukulinya.

“Sesampai di TKP, kita lihat warga sudah ramai. Jadi kita amankan (pria kumal) supaya tidak terjadi tindak anarkis oleh warga,” kata Kapolsek Sukaramai, AKP H Surbakti.

Setelah diintrogasi, polisi menduga pria itu gelandangan atau pengemis. Karenanya, petugas akan menyerahkannya ke Dinas Sosial untuk dikarantina. “Sepertinya kurang waras,” pungkas kapolsek.

Saat diamankan, pria tersebut memakai seragam berlapis-lapis, membawa pakaian bekas berisi tungkul jagung, jeruk, beberapa batang kayu dan dalam kantung celana penuh sampah.

Warga awalnya curiga dia berpura-pura gila, karena akhir-akhir ini isu penculikan anak marak. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga, Kapolsek menghimbau agar warga tetap tenang.

“Kalau ada orang asing masuk kampung kita, ditanya baik-baik jangan  bertidak anarkis atau main hakim sendiri,” himbau Surbakti.

Terpisah, dari Tanah Karo, kakak beradik yang dikabarkan nyaris menjadi korban penculikan takut pergi sekolah. Ini diungkap Kepala SDN 046422 Ros br. Tarigan diamini rekannya, Lesmi Tamba Kepala SDN 040544.

“Mungkin masih trauma ya. Pihak sekolah baru mendapat kabar, jadi belum sempat berkunjung ke rumahnya. Mudah-mudahan besok ada kesempatan berkunjung ke sana. Sebab hari ini ada rapat di KUPTD,” ujar mereka.

Ditambahkan, kini para guru mulai resah. Keresahan muncul karena banyak murid pulang sendiri ke rumah usai sekolah. “Karena anak kecil (SD) biasanya rentan diiming-imingi barang menarik atau uang,” imbuh Ros.

Karenanya, dalam waktu dekat sekolah akan mengundang para orangtua. Dalam pertemuan itu nantinya, para orangtua akan diminta untuk mengingatkan anak masing-masing, agar jangan mau diajak pergi atau berbicara dengan orang tak dikenal.

“Hari ini, kami langsung mengingatkan anak-anak. Yang mana disaat jam istirahat, tidak ada yang keluar dari halaman sekolah. Begitu juga pulang sekolah, jangan mau diajak oleh orang tak dikenal,” ujarnya.

Ika Putri (26), Cewek berambut pirang yang nyaris dimassa. (Anwar-PM)

PERBAUNGAN, SUMUTPOS.CO  – Isu penculikan anak kembali nyaris memakan korban. Kali ini yang bernasib apes adalah cewek berambut pirang asal Jawa Barat. Jika tak segera diamankan, dia diamuk warga di Dusun II, Desa Sei Sijenggi, Perbaungan pada Kamis (23/3) sekira pukul 17.00 wib.

Cewek bernama Ika Putri (26) tersebut pertama kali didapati warga sedang tidur di belakang rumah, tak jauh dari Lola’s. Berikutnya dia digiring ke pinggir jalan Jalinsum Km.45-46.

Sesaat tiba di Jalinsum, warga yang masih dihantui isu penculikan anak, seketika terprovokasi hingga beringas ingin menganiayanya. Beruntung seorang pria berkaca mata mencegah warga dan menghubungi Polisi.

Tak berapa lama, petugas Bhabinlamtibmas Polsek Perbaungan tiba di lokasi dan melakukan pengamanan. Warga yang sebelumnya berkerumun segera disuruh membubarkan diri.

“Bubar kalian! Orang gila kok ditonton. Bikin macet jalan saja kalian,” bentak Aiptu S Nasution kepada warga yang ramai mengerumuninya. Seiring dengan itu, warga pun membubarkan diri.

Nasib tak kalah apes juga dialami pria berpakaian kumal di Pakpak Bharat. Pria ini terpaksa diamankan Polsek Sukaramai, Pakpak Bharat pada Kamis (23/3) pagi. Pengamanan dilakukan karena dicurigai warga sebagai penculik anak dan hendak memukulinya.

“Sesampai di TKP, kita lihat warga sudah ramai. Jadi kita amankan (pria kumal) supaya tidak terjadi tindak anarkis oleh warga,” kata Kapolsek Sukaramai, AKP H Surbakti.

Setelah diintrogasi, polisi menduga pria itu gelandangan atau pengemis. Karenanya, petugas akan menyerahkannya ke Dinas Sosial untuk dikarantina. “Sepertinya kurang waras,” pungkas kapolsek.

Saat diamankan, pria tersebut memakai seragam berlapis-lapis, membawa pakaian bekas berisi tungkul jagung, jeruk, beberapa batang kayu dan dalam kantung celana penuh sampah.

Warga awalnya curiga dia berpura-pura gila, karena akhir-akhir ini isu penculikan anak marak. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga, Kapolsek menghimbau agar warga tetap tenang.

“Kalau ada orang asing masuk kampung kita, ditanya baik-baik jangan  bertidak anarkis atau main hakim sendiri,” himbau Surbakti.

Terpisah, dari Tanah Karo, kakak beradik yang dikabarkan nyaris menjadi korban penculikan takut pergi sekolah. Ini diungkap Kepala SDN 046422 Ros br. Tarigan diamini rekannya, Lesmi Tamba Kepala SDN 040544.

“Mungkin masih trauma ya. Pihak sekolah baru mendapat kabar, jadi belum sempat berkunjung ke rumahnya. Mudah-mudahan besok ada kesempatan berkunjung ke sana. Sebab hari ini ada rapat di KUPTD,” ujar mereka.

Ditambahkan, kini para guru mulai resah. Keresahan muncul karena banyak murid pulang sendiri ke rumah usai sekolah. “Karena anak kecil (SD) biasanya rentan diiming-imingi barang menarik atau uang,” imbuh Ros.

Karenanya, dalam waktu dekat sekolah akan mengundang para orangtua. Dalam pertemuan itu nantinya, para orangtua akan diminta untuk mengingatkan anak masing-masing, agar jangan mau diajak pergi atau berbicara dengan orang tak dikenal.

“Hari ini, kami langsung mengingatkan anak-anak. Yang mana disaat jam istirahat, tidak ada yang keluar dari halaman sekolah. Begitu juga pulang sekolah, jangan mau diajak oleh orang tak dikenal,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/