28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Tiga Detik atau Kurang

Untuk memutuskan sesuatu, untuk menyukai sesuatu atau tidak, untuk memilih sesuatu atau yang lain, kita hanya butuh tiga detik atau kurang.

***

Banyak orang pasti pernah mengalami dilema ini. Harus memutuskan atau memilih sesuatu, tapi hatinya tidak pas. Beli baju misalnya.

Ada dua pilihan, tidak ada yang benar-benar memuaskan. Yang satu bagus karena ini, yang satu bagus karena itu. Tapi, tidak ada yang luar biasa bagus. Kedua baju dijajarkan, dicoba berkali-kali di depan cermin, tetap tidak bisa membuat keputusan.

Sempat pergi sebentar keluar toko untuk ”menjernihkan pikiran”, lalu kembali lagi. Eh, tetap saja tidak ada yang benar-benar sreg di hati. Menyebalkan, bukan?

Harus memilih yang mana?

Ini berlaku untuk banyak hal. Memilih lukisan. Memilih perabotan. Memilih menu makanan. Memilih foto. Bahkan mungkin memilih cewek (atau cowok) yang ingin diajak kenalan.

Kebetulan, saya termasuk beruntung, hidup saya termasuk yang menyediakan banyak opsi atau pilihan. Mau ini bisa. Mau itu bisa. Mau kebanyakan hal atau barang bisa.

Jadi, saya mungkin lebih banyak dapat kesempatan untuk berlatih memilih. Dan saya memang beruntung, karena kalau salah pilih ya sudah, tidak apa-apa. Lain kali tidak akan salah lagi.

Meski demikian, tetap tidak ada cara atau metode yang bisa memudahkan proses pemilihan tersebut.

Sampai suatu waktu, saya nonton sebuah dokumenter tentang proses pembuatan film Star Wars (saya maniak Star Wars). Khususnya tentang sang penciptanya, George Lucas, saat membuat trilogi prekuel yang dirilis antara 1999–2005.

Bagi yang tidak familier, Star Wars itu sangat kompleks. Cerita luar angkasa, dengan berbagai spesies, pesawat, planet, dan aneka hal yang harus ditentukan secara pas desain-desainnya. Dan semua desain harus disetujui langsung oleh Mr Lucas.

Dalam hati, saya berpikir. Tidak mungkin Mr Lucas yang mendesain semua hal itu. Dia pasti punya tim yang besar dengan tugas masing-masing. Lalu bagaimana Mr Lucas membuat segala keputusan?

Ternyata seru.

Pakai ”Hukum Tiga Detik”.

Untuk memutuskan sesuatu, untuk menyukai sesuatu atau tidak, untuk memilih sesuatu atau yang lain, kita hanya butuh tiga detik atau kurang.

***

Banyak orang pasti pernah mengalami dilema ini. Harus memutuskan atau memilih sesuatu, tapi hatinya tidak pas. Beli baju misalnya.

Ada dua pilihan, tidak ada yang benar-benar memuaskan. Yang satu bagus karena ini, yang satu bagus karena itu. Tapi, tidak ada yang luar biasa bagus. Kedua baju dijajarkan, dicoba berkali-kali di depan cermin, tetap tidak bisa membuat keputusan.

Sempat pergi sebentar keluar toko untuk ”menjernihkan pikiran”, lalu kembali lagi. Eh, tetap saja tidak ada yang benar-benar sreg di hati. Menyebalkan, bukan?

Harus memilih yang mana?

Ini berlaku untuk banyak hal. Memilih lukisan. Memilih perabotan. Memilih menu makanan. Memilih foto. Bahkan mungkin memilih cewek (atau cowok) yang ingin diajak kenalan.

Kebetulan, saya termasuk beruntung, hidup saya termasuk yang menyediakan banyak opsi atau pilihan. Mau ini bisa. Mau itu bisa. Mau kebanyakan hal atau barang bisa.

Jadi, saya mungkin lebih banyak dapat kesempatan untuk berlatih memilih. Dan saya memang beruntung, karena kalau salah pilih ya sudah, tidak apa-apa. Lain kali tidak akan salah lagi.

Meski demikian, tetap tidak ada cara atau metode yang bisa memudahkan proses pemilihan tersebut.

Sampai suatu waktu, saya nonton sebuah dokumenter tentang proses pembuatan film Star Wars (saya maniak Star Wars). Khususnya tentang sang penciptanya, George Lucas, saat membuat trilogi prekuel yang dirilis antara 1999–2005.

Bagi yang tidak familier, Star Wars itu sangat kompleks. Cerita luar angkasa, dengan berbagai spesies, pesawat, planet, dan aneka hal yang harus ditentukan secara pas desain-desainnya. Dan semua desain harus disetujui langsung oleh Mr Lucas.

Dalam hati, saya berpikir. Tidak mungkin Mr Lucas yang mendesain semua hal itu. Dia pasti punya tim yang besar dengan tugas masing-masing. Lalu bagaimana Mr Lucas membuat segala keputusan?

Ternyata seru.

Pakai ”Hukum Tiga Detik”.

Artikel Terkait

Wayan di New York

Trump Kecele Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/