30.6 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Hidup Lebih Baik dari Ini

Sekolah lagi. Sekolah di tempat yang sangat bagus dan kondang. Ilmu baru? Mungkin tidak. Inspirasi baru? Mungkin itu kuncinya.

Azrul Ananda

Sebelum tahun ini, saya kali terakhir duduk di bangku kuliah pada akhir 1999 alias 17 tahun lalu. Seperti apa rasanya bersekolah lagi? Mungkin kata yang paling pas adalah ”capek”. Wkwkwkwkk…
Dulu, waktu kuliah ”biasa”, saya termasuk jago mengatur jadwal. Maksudnya, bagaimana membagi kelas-kelas supaya jumlahnya pas dalam sehari. Sehingga memberi waktu saya untuk nongkrong, pacaran, kerja, dan party.

Sebab, saya percaya ijazah itu –walau diraih cum laude– setara pentingnya dengan pengalaman hidup dan pertemanan yang didapat selama kuliah. Bahkan mungkin kalah penting.

Syukur alhamdulillah, tahun ini bisa merasakan kuliah lagi.

Syukur alhamdulillah, karena mampu dan ada kesempatan, bisa merasakan seperti apa rasanya duduk di ruang kelas sekolah superkondang. Harvard Business School alias ”Hahvahd”.

Walau hanya dalam hitungan hari, program executive education di bidang media, entertainment and sports ini seru juga. Kita harus tinggal full time di kampus dan jadwalnya benar-benar dipadatkan. Cocok untuk eksekutif yang memang tidak bisa meninggalkan pekerjaannya terlalu lama.

Intinya, pagi pukul 07.00 sudah harus makan pagi karena pukul 08.00 sudah harus ikut diskusi grup dengan kelompok yang telah ditetapkan. Lalu, pukul 09.00 sampai 18.00 –dipotong makan siang– berada di kelas, membahas empat case study plus workshop atau diskusi panel.

Kelas tidak pernah satu arah profesor ke pelajar. Semua sudah harus mempelajari materi sebelumnya secara dalam, sudah membahasnya dalam diskusi grup, sehingga di kelas dari awal sampai akhir langsung diskusi dan debat. Sepanjang hari.

Semua materi yang dibahas sangat baru. Studi kasus program yang berlangsung dalam lima tahun terakhir, bahkan yang baru terjadi setahun terakhir. Jadi sangat update.

Pada dasarnya materi yang diberikan sama dengan program MBA Harvard. Tapi dipadatkan. Sangat dipadatkan. Kalau kelas MBA, katanya, maksimal 2–3 kasus sehari.

Capek? Iya. Wkwkwkwk…
Selesai kelas terakhir, setelah makan malam, kepala rasanya mau pecah, wkwkwk. Pada hari kedua saya bahkan ketiduran dengan masih pakai jas lengkap. Ada teman saya dari Filipina yang begitu masuk kamar pukul 20.00 langsung tidur dan baru bangun besoknya pukul 06.00. Wkwkwk…

Sekolah lagi. Sekolah di tempat yang sangat bagus dan kondang. Ilmu baru? Mungkin tidak. Inspirasi baru? Mungkin itu kuncinya.

Azrul Ananda

Sebelum tahun ini, saya kali terakhir duduk di bangku kuliah pada akhir 1999 alias 17 tahun lalu. Seperti apa rasanya bersekolah lagi? Mungkin kata yang paling pas adalah ”capek”. Wkwkwkwkk…
Dulu, waktu kuliah ”biasa”, saya termasuk jago mengatur jadwal. Maksudnya, bagaimana membagi kelas-kelas supaya jumlahnya pas dalam sehari. Sehingga memberi waktu saya untuk nongkrong, pacaran, kerja, dan party.

Sebab, saya percaya ijazah itu –walau diraih cum laude– setara pentingnya dengan pengalaman hidup dan pertemanan yang didapat selama kuliah. Bahkan mungkin kalah penting.

Syukur alhamdulillah, tahun ini bisa merasakan kuliah lagi.

Syukur alhamdulillah, karena mampu dan ada kesempatan, bisa merasakan seperti apa rasanya duduk di ruang kelas sekolah superkondang. Harvard Business School alias ”Hahvahd”.

Walau hanya dalam hitungan hari, program executive education di bidang media, entertainment and sports ini seru juga. Kita harus tinggal full time di kampus dan jadwalnya benar-benar dipadatkan. Cocok untuk eksekutif yang memang tidak bisa meninggalkan pekerjaannya terlalu lama.

Intinya, pagi pukul 07.00 sudah harus makan pagi karena pukul 08.00 sudah harus ikut diskusi grup dengan kelompok yang telah ditetapkan. Lalu, pukul 09.00 sampai 18.00 –dipotong makan siang– berada di kelas, membahas empat case study plus workshop atau diskusi panel.

Kelas tidak pernah satu arah profesor ke pelajar. Semua sudah harus mempelajari materi sebelumnya secara dalam, sudah membahasnya dalam diskusi grup, sehingga di kelas dari awal sampai akhir langsung diskusi dan debat. Sepanjang hari.

Semua materi yang dibahas sangat baru. Studi kasus program yang berlangsung dalam lima tahun terakhir, bahkan yang baru terjadi setahun terakhir. Jadi sangat update.

Pada dasarnya materi yang diberikan sama dengan program MBA Harvard. Tapi dipadatkan. Sangat dipadatkan. Kalau kelas MBA, katanya, maksimal 2–3 kasus sehari.

Capek? Iya. Wkwkwkwk…
Selesai kelas terakhir, setelah makan malam, kepala rasanya mau pecah, wkwkwk. Pada hari kedua saya bahkan ketiduran dengan masih pakai jas lengkap. Ada teman saya dari Filipina yang begitu masuk kamar pukul 20.00 langsung tidur dan baru bangun besoknya pukul 06.00. Wkwkwk…

Artikel Terkait

Wayan di New York

Trump Kecele Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/