26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Hidup Lebih Baik dari Ini

Kelas saya penuh dengan orang hebat. Dua pemain NBA yang ikut levelnya superstar dengan gaji maksimal, Pau Gasol dan Chris Paul. Dua bintang Hollywood yang ikut pun levelnya mentok, LL Cool J dan Channing Tatum. Plus masih ada lagi orang-orang hebat yang tidak terkenal, tapi pekerjaannya gila hebat.

Salah satunya asal Brasil. Dan begitu kelas selesai, namanya langsung muncul di berita internasional karena ditunjuk untuk memegang tampuk kendali perusahaan di seluruh Amerika Latin.

Untuk konteks American dream dan mengambil risiko ini, paling gampang memang mengutip para bintang NBA dan Hollywood itu.

Seperti kata Channing Tatum, ”Dalam hidup ini kita tidak bisa setengah-setengah. Kita harus berani mengambil risiko, memberikan segalanya sampai kita tidak bisa memberikan apa-apa lagi.”
Tatum mengawali karirnya dari dasar. Ketika mulai ngetop dan bisa mendapatkan penghasilan ”aman”, dia kembali mengambil risiko. Merogoh koceknya sendiri (”Mengosongkan rekening bank,” katanya) untuk memproduksi film Magic Mike. Risiko besar itu membuat dia makin sukses dan rekening banknya jadi lebih berisi daripada sebelumnya.

Risiko yang diambil gagal? Hidup toh tidak berakhir, bahkan bisa berlanjut, dan berlanjut baik.

Pau Gasol pernah kehilangan begitu banyak uang karena menaruhnya di tempat (investasi) yang salah. Buntutnya, dia makin pintar, membentuk perusahaan, dan kini sedang menyiapkan yang lebih besar lagi. Semua di luar kesibukannya dari bermain di NBA.

LL Cool J pernah kehilangan banyak ketika membuat kesalahan, melepas sahamnya di Def Jam terlalu cepat. Padahal, studio itu kini sukses ”meledak” karena menaungi Rihanna dan lain-lain.

LL Cool J kini punya perusahaan sendiri serta tetap eksis dan sukses –juga tetap cool– di usia 48 tahun.

Sejak masih sangat muda, LL Cool J memang selalu ingin hidup lebih baik dan lebih baik.

Dia bercerita di depan kelas, ”Momen penentunya adalah waktu saya umur 14 tahun, diajak teman-teman berkumpul di garasi. Saya melihat mereka memakai narkoba dan melihat efeknya. Saat itu juga, di usia 14 tahun, saya membuat keputusan untuk menjadi yang lebih baik. Menjadi lebih baik daripada lingkungan sekitar saya. Karena hidup harus lebih baik dari ini.”
LL Cool J, Channing Tatum, Pau Gasol, Chris Paul, American dream, dan masih banyak cerita lain: ”Kerja, Kerja, Kerja” saja tidak cukup! (*)

Kelas saya penuh dengan orang hebat. Dua pemain NBA yang ikut levelnya superstar dengan gaji maksimal, Pau Gasol dan Chris Paul. Dua bintang Hollywood yang ikut pun levelnya mentok, LL Cool J dan Channing Tatum. Plus masih ada lagi orang-orang hebat yang tidak terkenal, tapi pekerjaannya gila hebat.

Salah satunya asal Brasil. Dan begitu kelas selesai, namanya langsung muncul di berita internasional karena ditunjuk untuk memegang tampuk kendali perusahaan di seluruh Amerika Latin.

Untuk konteks American dream dan mengambil risiko ini, paling gampang memang mengutip para bintang NBA dan Hollywood itu.

Seperti kata Channing Tatum, ”Dalam hidup ini kita tidak bisa setengah-setengah. Kita harus berani mengambil risiko, memberikan segalanya sampai kita tidak bisa memberikan apa-apa lagi.”
Tatum mengawali karirnya dari dasar. Ketika mulai ngetop dan bisa mendapatkan penghasilan ”aman”, dia kembali mengambil risiko. Merogoh koceknya sendiri (”Mengosongkan rekening bank,” katanya) untuk memproduksi film Magic Mike. Risiko besar itu membuat dia makin sukses dan rekening banknya jadi lebih berisi daripada sebelumnya.

Risiko yang diambil gagal? Hidup toh tidak berakhir, bahkan bisa berlanjut, dan berlanjut baik.

Pau Gasol pernah kehilangan begitu banyak uang karena menaruhnya di tempat (investasi) yang salah. Buntutnya, dia makin pintar, membentuk perusahaan, dan kini sedang menyiapkan yang lebih besar lagi. Semua di luar kesibukannya dari bermain di NBA.

LL Cool J pernah kehilangan banyak ketika membuat kesalahan, melepas sahamnya di Def Jam terlalu cepat. Padahal, studio itu kini sukses ”meledak” karena menaungi Rihanna dan lain-lain.

LL Cool J kini punya perusahaan sendiri serta tetap eksis dan sukses –juga tetap cool– di usia 48 tahun.

Sejak masih sangat muda, LL Cool J memang selalu ingin hidup lebih baik dan lebih baik.

Dia bercerita di depan kelas, ”Momen penentunya adalah waktu saya umur 14 tahun, diajak teman-teman berkumpul di garasi. Saya melihat mereka memakai narkoba dan melihat efeknya. Saat itu juga, di usia 14 tahun, saya membuat keputusan untuk menjadi yang lebih baik. Menjadi lebih baik daripada lingkungan sekitar saya. Karena hidup harus lebih baik dari ini.”
LL Cool J, Channing Tatum, Pau Gasol, Chris Paul, American dream, dan masih banyak cerita lain: ”Kerja, Kerja, Kerja” saja tidak cukup! (*)

Artikel Terkait

Wayan di New York

Trump Kecele Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/