25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Siap Kalah

Warga Sumut tampaknya bisa sedikit tenang. Pasalnya, menurut seorang dokter jiwa, para calon gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) siap kalah dalam pertarungan dalam Pilgubsu 2013 mendatang. Artinya, jika tidak ada kejadian yang diluar prediksi, setelah kalah, para cagub tidak akan gila. Maka memori soal tokoh yang gagal dalam Pemilu di Jawa sana hingga bugil di sungai dan jadi tontonan warga tidak akan terjadi di Sumut bukan?

Analisis kesiapan jiwa para Cagubsu disampaikan dr Elmeida Effendy M Ked (KJ) Sp KJ. Dia adalah satu dari puluhan dokter yang disiapkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumut untuk menguji kesehatan jasmani dan rohani Cagub. Nah, warga Sumut yang fanatik mendukung salah satu Cagub sebaiknya tenang-tenang saja. Ya, secara jiwa setidaknya mereka siap, meski yang dimaksud adalah siap kalah.

Pertanyaannya, bagaimana jika mereka menang, adakah jiwa mereka juga stabil? Untuk hal itu sang dokter tidak memberikan analisisnya. Ayolah, sang dokter tentunya tidak harus disalahkan. Bukankah jarang penelitian atau pemeriksaan terkait jiwa seseorang yang berhasil mencapai sesuatu? Yang diteliti itu yang gagal karena secara umum kegagalanlah yang bisa membuat jiwa seseorang terganggu.

Namun, saya hanya ingin mengingatkan, keberhasilan juga kadang membuat orang bisa ‘gila’. Contohnya pesepakbola tingkat dunia, misalnya Andriano. Bintang Timnas Brazil dan Inter Milan itu ‘gila’ setelah berhasil menjadi orang top dan kaya bukan? Ya, sebelumnya di Brazil sana dia hidup sebagai orang yang kekurangan. Nah, setelah jadi pemain top dan banyak uang, dia malah mengulah. Prestasinya jadi remuk. Dia gegar budaya.

Gila dengan tanda kutip yang saya maksud di atas tentunya bukan gila seperti arti sebenarnya: bukan ekstrem bak lelaki bugil yang sibuk menghitung mobil lewat di persimpangan jalan kota-kota besar. Berubah dan tak siap menghadapi perubahan juga mengganggu jiwa. Dan, yang saya takutkan adalah yang semacam itu. Dengan kata lain, ketika semua Cagub siap kalah, apakah semuanya juga siap menang?

Pertanyaan ini tentunya akan menimbulkan senyum. Ya, siapa yang tak mau menang. Toh keikutsertaan para Cagub untuk menang bukan? Tapi itu tadi, siap atau tidak mereka! Apakah mereka akan tetap stabil setelah menang? Apakah mereka akan menjadi Andriano tadi? Ayolah, ketika menjadi gubernur tentunya banyak perubahan yang akan mereka rasakan dan nikmati. Dan, jika mereka tidak siap, maka kasus-kasus yang mencoreng nama Sumut akan kembali berulang bukan?

Catatan ini mengingatkan saya ketika ada diskusi bersama Sujiwo Tejo beberapa tahun lalu di Kampus Sastra UGM selepas Gus Dur dilantik menjadi presiden. Saat itu ada pertanyaan kepada Sujiwo Tejo: seperti apa kira-kira Gus Dur memimpin Indonesia. Tejo menjawabnya dengan santai.

“Yang saya pikirkan seperti apa perasaan Gus Dur saat mencium istrinya setelah jadi presiden, apakah sama dengan sebelum jadi presiden?
Nah, pertanyaan saya terakhir, seperti apa ketika para Cagub terpilih jadi gubernur, adakah mereka akan tetap sama? Entahlah, dokter jiwa tidak ada menguji dengan pertanyaan itu. (*)

Warga Sumut tampaknya bisa sedikit tenang. Pasalnya, menurut seorang dokter jiwa, para calon gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) siap kalah dalam pertarungan dalam Pilgubsu 2013 mendatang. Artinya, jika tidak ada kejadian yang diluar prediksi, setelah kalah, para cagub tidak akan gila. Maka memori soal tokoh yang gagal dalam Pemilu di Jawa sana hingga bugil di sungai dan jadi tontonan warga tidak akan terjadi di Sumut bukan?

Analisis kesiapan jiwa para Cagubsu disampaikan dr Elmeida Effendy M Ked (KJ) Sp KJ. Dia adalah satu dari puluhan dokter yang disiapkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumut untuk menguji kesehatan jasmani dan rohani Cagub. Nah, warga Sumut yang fanatik mendukung salah satu Cagub sebaiknya tenang-tenang saja. Ya, secara jiwa setidaknya mereka siap, meski yang dimaksud adalah siap kalah.

Pertanyaannya, bagaimana jika mereka menang, adakah jiwa mereka juga stabil? Untuk hal itu sang dokter tidak memberikan analisisnya. Ayolah, sang dokter tentunya tidak harus disalahkan. Bukankah jarang penelitian atau pemeriksaan terkait jiwa seseorang yang berhasil mencapai sesuatu? Yang diteliti itu yang gagal karena secara umum kegagalanlah yang bisa membuat jiwa seseorang terganggu.

Namun, saya hanya ingin mengingatkan, keberhasilan juga kadang membuat orang bisa ‘gila’. Contohnya pesepakbola tingkat dunia, misalnya Andriano. Bintang Timnas Brazil dan Inter Milan itu ‘gila’ setelah berhasil menjadi orang top dan kaya bukan? Ya, sebelumnya di Brazil sana dia hidup sebagai orang yang kekurangan. Nah, setelah jadi pemain top dan banyak uang, dia malah mengulah. Prestasinya jadi remuk. Dia gegar budaya.

Gila dengan tanda kutip yang saya maksud di atas tentunya bukan gila seperti arti sebenarnya: bukan ekstrem bak lelaki bugil yang sibuk menghitung mobil lewat di persimpangan jalan kota-kota besar. Berubah dan tak siap menghadapi perubahan juga mengganggu jiwa. Dan, yang saya takutkan adalah yang semacam itu. Dengan kata lain, ketika semua Cagub siap kalah, apakah semuanya juga siap menang?

Pertanyaan ini tentunya akan menimbulkan senyum. Ya, siapa yang tak mau menang. Toh keikutsertaan para Cagub untuk menang bukan? Tapi itu tadi, siap atau tidak mereka! Apakah mereka akan tetap stabil setelah menang? Apakah mereka akan menjadi Andriano tadi? Ayolah, ketika menjadi gubernur tentunya banyak perubahan yang akan mereka rasakan dan nikmati. Dan, jika mereka tidak siap, maka kasus-kasus yang mencoreng nama Sumut akan kembali berulang bukan?

Catatan ini mengingatkan saya ketika ada diskusi bersama Sujiwo Tejo beberapa tahun lalu di Kampus Sastra UGM selepas Gus Dur dilantik menjadi presiden. Saat itu ada pertanyaan kepada Sujiwo Tejo: seperti apa kira-kira Gus Dur memimpin Indonesia. Tejo menjawabnya dengan santai.

“Yang saya pikirkan seperti apa perasaan Gus Dur saat mencium istrinya setelah jadi presiden, apakah sama dengan sebelum jadi presiden?
Nah, pertanyaan saya terakhir, seperti apa ketika para Cagub terpilih jadi gubernur, adakah mereka akan tetap sama? Entahlah, dokter jiwa tidak ada menguji dengan pertanyaan itu. (*)

Artikel Terkait

Wayan di New York

Trump Kecele Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/