Kebetulan, saya berhasil membuat badan saya relatif kurus. Sehingga banyak orang bertanya resepnya apa. Biasanya, jawaban saya buat agak ngawur sekalian, ”Anda mungkin tidak akan tahan dengan cara saya.”
Emangnya dia mau bersepeda minimal tiga kali sepekan dengan jarak bisa 100 km sekali jalan? Emangnya dia mau bangun jam 03.45 setiap pagi, lalu sepedaan sebelum ke kantor?
Mungkin tidak perlu kurus lah. Yang penting sehat. Dan yang paling gampang kan dengan lebih banyak bergerak, bukan?
Tidak harus olahraga keras kok.
Orang yang nge-gym pun masih bisa masuk daftar ironi yang paling ironis!
Bayangkan, Anda naik mobil atau kendaraan lain ke mal. Kemudian turun sedekat mungkin dengan pintu masuk. Kemudian naik lift atau eskalator menuju lantai tempat gym berada. Kemudian, baru di dalam gym itu Anda berjalan cepat/berlari di treadmill atau simulasi naik tangga di stairmaster!
Bukannya lebih gampang jalan kaki/lari di suasana outdoor di pagi hari, lalu naik turun tangga di kantor atau tempat lain yang lebih praktis?
Hayooo, siapa yang seperti itu?
Tapi, mungkin masih mending lah mereka itu, yang pada akhirnya masih banyak bergerak di dalam gym. Karena mungkin lebih kasihan lagi mereka yang hanya banyak jalan kaki ketika ada event ”gerak jalan”.
Begitu hebatnya negara kita ini sampai jalan kaki saja harus dibuatkan event –dengan pancingan hadiah dan lain-lain– supaya masyarakatnya mau jalan kaki!
Kalau di negara maju, memang infrastruktur untuk jalan kaki jauh lebih baik. Jalur pedestriannya bagus dan rindang. Banyak kawasan/taman untuk jalan-jalan. Juga, suasana kota kondusif untuk jalan kaki dari satu tempat ke tempat lain.
Di sekolah dan kampus pun, yang namanya jalan kaki cepat untuk pindah dari satu ruang kelas ke yang lain juga biasa.
Di negara maju, juga ada hitungan anjuran supaya kita berjalan kaki minimal 30 menit sehari. Itu bisa memberi banyak dampak positif, mulai mood yang lebih baik, kesehatan perut, menjaga berat badan, hingga aspek sosial lain.
Negara kita memang belum negara maju. Juga, tidak semua kota punya visi untuk memperbaiki dan meningkatkan fasilitas pedestrian/pejalan kaki.
Akhirnya, lengkaplah sudah.
Pejalan kaki tidak diutamakan dan yang seharusnya jalan kaki juga memang tidak mau terlalu banyak jalan kaki!
Top! Hidup Gerakan Antijalan Kaki!!! (*)