26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Edy Azhar: Bentuk Kecintaan kepada Golkar

sopian/sumut pos
MUNDUR: Keterwakilan bacaleg perempuan dari Partai Golkar di tiga Dapil membuat surat pernyataan mundur dari caleg Partai Golkar

TEBINGTINGGI-Pernyataan akan mundur dari Bacaleg Keterwakilan Perempuan, bila Plt Ketua DPD Partai Golkar Tebingtinggi, Pahala Sitorus tidak didefinitifkan pada Musda Golkar yang digelar September mendatang, disikapi Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Tebingtinggi, Edy Azhar Nasution, merupakan bentuk wujud dan sayangnya bacaleg perempuan terhadap Partai Golkar.

Menurutnya, hal itu dinyatakan karena mereka tahu yang benar- benar mewakafkan hati dan pikirannya kepada Golkar adalah Pahala Sitorus, sehingga ketika ada upaya untuk merebut Ketua DPD Partai Golkar Tebingtinggi dari Pahala Sitorus, maka bacaleg perempuan merasa bertanggungjawab untuk kelangsungnan kebesaran Partai Golkar di Kota Tebingtinggi.

“Dalam hal ini bukan hanya bacaleg perempuan yang mundur, bahwa sebagian besar bacaleg sudah siap untuk mengajukan pengunduran diri, kalau DPD Sumut tidak mendukung secara penuh Pahala Sitorus menjadi Ketua,”terang Edy Azhar saat ditemui, di Jalan Ahmad Yani, Kota Tebingtinggi, Jumat(31/8) sore.

Perlu dipahami, lanjut Edy Azhar, ketika Partai Golkar Kota Tebingtinggi hancur pada masa kepemimpinan Plt terdahulu dan pada tanggal 24 Juni 2018, Pahala Sitorus diangkat menjadi Plt dan seluruh kehancuran itu dapat diperbaiki.

“Kami berharap jangan yang sudah diperbaiki diberikan kepada orang lain. Kenapa dikatakan diberikan kepada orang, karena beberapa pemegang hak suara Musda memang sengaja ditunjuk oleh Plt terdahulu untuk memenangkan saudara Basyaruddin,”jelasnya.

Menurut Edy Azhar lagi, pada tanggal 21 Agustus yang lalu ada seseorang datang ke kantor Golkar yang dengan tegas mengatakan, bahwa saudara Basyaruddin mengambil ketua DPRD Partai Golkar Tebingtinggi hanya untuk kepentingan salah satu Ketua DPC parpol lain untuk perahu pada Pilkada tahun 2022 di Kota Tebingtinggi.

Sementara itu, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tebingtinggi Divisi Teknis, Wal Ashri SP mengatakan, “Kalau mundur semua sebelum DCT dan tidak diganti, semua tidak bisa mencaleg, dan Partai Golkar Tebingtinggi tidak bisa ikut dalam pemilu tahun 2019,”tukasnya.

Sedangkan calon Ketua DPD Partai Golkar Tebingtinggi, Basyaruddin Nasution tidak bisa ditemui, dan juga tidak mau menjawab ketika dikonfirmasi ketika dihubungi via seluler. (ian/han)

sopian/sumut pos
MUNDUR: Keterwakilan bacaleg perempuan dari Partai Golkar di tiga Dapil membuat surat pernyataan mundur dari caleg Partai Golkar

TEBINGTINGGI-Pernyataan akan mundur dari Bacaleg Keterwakilan Perempuan, bila Plt Ketua DPD Partai Golkar Tebingtinggi, Pahala Sitorus tidak didefinitifkan pada Musda Golkar yang digelar September mendatang, disikapi Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Tebingtinggi, Edy Azhar Nasution, merupakan bentuk wujud dan sayangnya bacaleg perempuan terhadap Partai Golkar.

Menurutnya, hal itu dinyatakan karena mereka tahu yang benar- benar mewakafkan hati dan pikirannya kepada Golkar adalah Pahala Sitorus, sehingga ketika ada upaya untuk merebut Ketua DPD Partai Golkar Tebingtinggi dari Pahala Sitorus, maka bacaleg perempuan merasa bertanggungjawab untuk kelangsungnan kebesaran Partai Golkar di Kota Tebingtinggi.

“Dalam hal ini bukan hanya bacaleg perempuan yang mundur, bahwa sebagian besar bacaleg sudah siap untuk mengajukan pengunduran diri, kalau DPD Sumut tidak mendukung secara penuh Pahala Sitorus menjadi Ketua,”terang Edy Azhar saat ditemui, di Jalan Ahmad Yani, Kota Tebingtinggi, Jumat(31/8) sore.

Perlu dipahami, lanjut Edy Azhar, ketika Partai Golkar Kota Tebingtinggi hancur pada masa kepemimpinan Plt terdahulu dan pada tanggal 24 Juni 2018, Pahala Sitorus diangkat menjadi Plt dan seluruh kehancuran itu dapat diperbaiki.

“Kami berharap jangan yang sudah diperbaiki diberikan kepada orang lain. Kenapa dikatakan diberikan kepada orang, karena beberapa pemegang hak suara Musda memang sengaja ditunjuk oleh Plt terdahulu untuk memenangkan saudara Basyaruddin,”jelasnya.

Menurut Edy Azhar lagi, pada tanggal 21 Agustus yang lalu ada seseorang datang ke kantor Golkar yang dengan tegas mengatakan, bahwa saudara Basyaruddin mengambil ketua DPRD Partai Golkar Tebingtinggi hanya untuk kepentingan salah satu Ketua DPC parpol lain untuk perahu pada Pilkada tahun 2022 di Kota Tebingtinggi.

Sementara itu, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tebingtinggi Divisi Teknis, Wal Ashri SP mengatakan, “Kalau mundur semua sebelum DCT dan tidak diganti, semua tidak bisa mencaleg, dan Partai Golkar Tebingtinggi tidak bisa ikut dalam pemilu tahun 2019,”tukasnya.

Sedangkan calon Ketua DPD Partai Golkar Tebingtinggi, Basyaruddin Nasution tidak bisa ditemui, dan juga tidak mau menjawab ketika dikonfirmasi ketika dihubungi via seluler. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/