25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Kekurangan Makanan, Monyet Ekor Panjang Turun ke Jalan

Itu juga katanya, membuat banyak primata khususnya kera atau monyet ekor panjang, yang terpaksa turun gunung hingga ke pinggir jalan untuk menerima sumbangan makanan dari pendengara yang melintas, akibat kalah bersaing berebut makanan di dalam hutan.

Untuk dana pengelolaan, mereka juga mengharapkan banyaknya pengunjung yang tertarik melihat kayanya hutan yang terus mereka jaga. Bahkan, satwa liar lainnya seperti babi hutan, burung, dan hewan buas juga masih beberapa kali ia temui jika masuk lebih dalam ke kawasan hutan itu.

Kawasan ini pun kemudian, diharapkannya bisa lebih baik dari saat ini. Sebab hanya jika makanan kepada primata cukup, maka berbagai atraksi bisa disuguhkan kepada pengunjung. Harapan itu kemudian ia sampaikan, berharap uluran bantuan pemerintah atau donatur, membangun kawasan itu, bagian kecil yang punya potensi besar di tepi Danau Toba, terutama menyediakan makanan kepada primata.

Usai mengunjungi, wisatawan yang puas menikmati suasana alam dan berdekatan langsung dengan satwa liar, tidak dipatok biaya masuk. Abdurrahman pun hanya menuruti perkataan bahwa setiap pengunjung hanya perlu membayar kacang yang dijualnya Rp10 ribu per bungkus, dan bantuan kebersihan berikut pemandu, seikhlas hati. Satu pelayanan wisata, yang membuat Danau Toba yang besar, bisa dilirik dunia, dengan konsep pariwisata kelas dunia melalui tangan anak muda seperti Abdurrahman. (*/adz)

Itu juga katanya, membuat banyak primata khususnya kera atau monyet ekor panjang, yang terpaksa turun gunung hingga ke pinggir jalan untuk menerima sumbangan makanan dari pendengara yang melintas, akibat kalah bersaing berebut makanan di dalam hutan.

Untuk dana pengelolaan, mereka juga mengharapkan banyaknya pengunjung yang tertarik melihat kayanya hutan yang terus mereka jaga. Bahkan, satwa liar lainnya seperti babi hutan, burung, dan hewan buas juga masih beberapa kali ia temui jika masuk lebih dalam ke kawasan hutan itu.

Kawasan ini pun kemudian, diharapkannya bisa lebih baik dari saat ini. Sebab hanya jika makanan kepada primata cukup, maka berbagai atraksi bisa disuguhkan kepada pengunjung. Harapan itu kemudian ia sampaikan, berharap uluran bantuan pemerintah atau donatur, membangun kawasan itu, bagian kecil yang punya potensi besar di tepi Danau Toba, terutama menyediakan makanan kepada primata.

Usai mengunjungi, wisatawan yang puas menikmati suasana alam dan berdekatan langsung dengan satwa liar, tidak dipatok biaya masuk. Abdurrahman pun hanya menuruti perkataan bahwa setiap pengunjung hanya perlu membayar kacang yang dijualnya Rp10 ribu per bungkus, dan bantuan kebersihan berikut pemandu, seikhlas hati. Satu pelayanan wisata, yang membuat Danau Toba yang besar, bisa dilirik dunia, dengan konsep pariwisata kelas dunia melalui tangan anak muda seperti Abdurrahman. (*/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/