30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

6 Korban Longsor Gundaling Dikubur Satu Liang

Foto: Nanang/Posmetro Medan/JPNN Jenazah para korban dijejer sebelum dikubur satu liang.
Foto: Nanang/Posmetro Medan/JPNN
Jenazah para korban dijejer sebelum dikubur satu liang.

BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Enam korban yang tewas tertimbun longsor, kemarin (2/12) pukul 17.15 wib dikebumikan di dalam satu lubang. Pengebumian yang berlangsung di TPU Kristen Korpri Berastagi, pecah oleh isak tangis keluarga saat kakek, nenek, anak dan cucu itu dikubur.

“Oppung kenapa tidak mau peluk aku. Aku mau bersama-sama orang itu,” ratap cucu korban, Daniel Fernando Sijabat yang selamat dalam tragedy longsor, Sabtu (30/11) malam.

Tangis anggota keluarga mulai pecah saat peti jenazah keenam korban, Maruli Silaban (65) dan istri, Siti Boru Nababan (60), Marolop Silaban (25) Limra Boru Silaban (30) Bella Kasih Boru Manik (4) dan Junaidi Pardingotan Manik (2,5) diturunkan dari 5 ambulance.

Daniel Fernando dan 4 orang saudaranya juga kerap menangis sambil menggali kubur 2×6 untuk keenam saudaranya. “Apa yang kukerjakan sekarang nggak pernah kubayangkan bang, sudah pasti aku tidak bisa lagi bertemu mereka nanti,” ujar Daniel terbata-bata.(nang/bud)

Foto: Nanang/Posmetro Medan/JPNN Jenazah para korban dijejer sebelum dikubur satu liang.
Foto: Nanang/Posmetro Medan/JPNN
Jenazah para korban dijejer sebelum dikubur satu liang.

BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Enam korban yang tewas tertimbun longsor, kemarin (2/12) pukul 17.15 wib dikebumikan di dalam satu lubang. Pengebumian yang berlangsung di TPU Kristen Korpri Berastagi, pecah oleh isak tangis keluarga saat kakek, nenek, anak dan cucu itu dikubur.

“Oppung kenapa tidak mau peluk aku. Aku mau bersama-sama orang itu,” ratap cucu korban, Daniel Fernando Sijabat yang selamat dalam tragedy longsor, Sabtu (30/11) malam.

Tangis anggota keluarga mulai pecah saat peti jenazah keenam korban, Maruli Silaban (65) dan istri, Siti Boru Nababan (60), Marolop Silaban (25) Limra Boru Silaban (30) Bella Kasih Boru Manik (4) dan Junaidi Pardingotan Manik (2,5) diturunkan dari 5 ambulance.

Daniel Fernando dan 4 orang saudaranya juga kerap menangis sambil menggali kubur 2×6 untuk keenam saudaranya. “Apa yang kukerjakan sekarang nggak pernah kubayangkan bang, sudah pasti aku tidak bisa lagi bertemu mereka nanti,” ujar Daniel terbata-bata.(nang/bud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/