27.8 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Pemuda Setempat Didoktrin jadi Bandit

Sindikat curanmor di sekitaran Perumnas Mandala.
Sindikat curanmor di sekitaran Perumnas Mandala.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kejahatan Bajor dikalangan warga di sekitaran Perumnas Mandala tak hanya dikenal sebagai keriminil. DPO Polsek Percut Seituan itu juga dikenal pintar mendoktrin pemuda setempat menjadi bandit.

Penelusuran POSMETRO MEDAN (grup JPNN) di kawasan Perumnas Mandala, tak susah untuk mencari informasi tentang kelompok yang dikepalai Bajor ini. Di seputaran Jl. Elang hingga Jl. Elang Ujung dan beberapa jalan lainnya di Perumnas Mandala telah mengenal sosok Bajor.

Terlebih Bajor sendiri memiliki banyak anggota yang berasal dari pemuda warga sekitar. Anggotanya dikenal pula cukup patuh terhadapnya. Bahkan, istri serta anak perempuannya sendiri tak ragu untuk terlibat langsung dalam bisnis haram yang diotaki Bajor.

“Si Bajor? Siapa tak kenal dia. Memang pemain itu. Dari dulu sudah itu aja kerjaannya. Bukan cuma kereta yang diambil, bongkar rumah orang pun dia bisa itu,” kata salah seorang warga yang ditemui POSMETRO MEDAN, Senin (2/12) siang.

Dikabarkan kelompok Bajor telah dikenal sejak belasan tahun silam. Pihak Polsek Percut Sei Tuan pun telah mengetahui aktifitas jahat bapak 5 anak itu. Hanya saja Bajor yang dikenal licin, sehingga menyulitkan penangkapannya.

Alhasil petugas menangkap istri dan anak perempuannya dari kawasan Jl. Elang, Tegal Sari Mandala.

Saat disambangi di sekitar lokasi kediaman pelaku. Warga sekitar terkesan cuek dengan kejahatan kelompok Bajor. Sebab Bajor sendiri bagi warga sekitar dikenal cukup membantu perekonomian mereka. Karenanya kebanyakan warga disana tampak melindunginya.

“Oh itu, nggak tahu kami. Memang ditangkap itu istri sama anaknya,” kata salah seorang warga yang enggan memberitahukan kediaman Bajor.

Dalam merekrut anggotanya, Bajor tak perlu bersusah payah. Ia kerap menggunakan alasan hasil mencuri sepeda motor dapat membantu keuangan. Hal itu juga yang diungkapkan Vinokio Riko (15) seorang pelajar yang semula hanya berteman dengan putri kandung Bajor bernama Talenta. Ia mengaku diiming-imingi Bajor untuk ikut dengannya.

“Iya aku berkawan sama anaknya, jadi aku diajak ikut. Katanya untuk nambah-nambah uang. Tapi ginilah bang, jadi ikut aku kena tangkap,” terangnya seraya mengaku menyesal.

Sementara itu Natanael mengatakan jika dirinya disuruh oleh Nita untuk bergabung dan menjadi pemetik dengan iming-iming akan mendapatkan keuntungan besar. “Aku disuruh bang, katanya aku bisa dapat duit banyak kalau ikut sama dia. Jadi tiap malam sampai pagi kami pura-pura mencari makanan ternak, tapi sekalian mencari kereta,” katanya seraya mengaku sudah puluhan kali beraksi di bawah perintah BP dan Nita. (wel/bud)

Sindikat curanmor di sekitaran Perumnas Mandala.
Sindikat curanmor di sekitaran Perumnas Mandala.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kejahatan Bajor dikalangan warga di sekitaran Perumnas Mandala tak hanya dikenal sebagai keriminil. DPO Polsek Percut Seituan itu juga dikenal pintar mendoktrin pemuda setempat menjadi bandit.

Penelusuran POSMETRO MEDAN (grup JPNN) di kawasan Perumnas Mandala, tak susah untuk mencari informasi tentang kelompok yang dikepalai Bajor ini. Di seputaran Jl. Elang hingga Jl. Elang Ujung dan beberapa jalan lainnya di Perumnas Mandala telah mengenal sosok Bajor.

Terlebih Bajor sendiri memiliki banyak anggota yang berasal dari pemuda warga sekitar. Anggotanya dikenal pula cukup patuh terhadapnya. Bahkan, istri serta anak perempuannya sendiri tak ragu untuk terlibat langsung dalam bisnis haram yang diotaki Bajor.

“Si Bajor? Siapa tak kenal dia. Memang pemain itu. Dari dulu sudah itu aja kerjaannya. Bukan cuma kereta yang diambil, bongkar rumah orang pun dia bisa itu,” kata salah seorang warga yang ditemui POSMETRO MEDAN, Senin (2/12) siang.

Dikabarkan kelompok Bajor telah dikenal sejak belasan tahun silam. Pihak Polsek Percut Sei Tuan pun telah mengetahui aktifitas jahat bapak 5 anak itu. Hanya saja Bajor yang dikenal licin, sehingga menyulitkan penangkapannya.

Alhasil petugas menangkap istri dan anak perempuannya dari kawasan Jl. Elang, Tegal Sari Mandala.

Saat disambangi di sekitar lokasi kediaman pelaku. Warga sekitar terkesan cuek dengan kejahatan kelompok Bajor. Sebab Bajor sendiri bagi warga sekitar dikenal cukup membantu perekonomian mereka. Karenanya kebanyakan warga disana tampak melindunginya.

“Oh itu, nggak tahu kami. Memang ditangkap itu istri sama anaknya,” kata salah seorang warga yang enggan memberitahukan kediaman Bajor.

Dalam merekrut anggotanya, Bajor tak perlu bersusah payah. Ia kerap menggunakan alasan hasil mencuri sepeda motor dapat membantu keuangan. Hal itu juga yang diungkapkan Vinokio Riko (15) seorang pelajar yang semula hanya berteman dengan putri kandung Bajor bernama Talenta. Ia mengaku diiming-imingi Bajor untuk ikut dengannya.

“Iya aku berkawan sama anaknya, jadi aku diajak ikut. Katanya untuk nambah-nambah uang. Tapi ginilah bang, jadi ikut aku kena tangkap,” terangnya seraya mengaku menyesal.

Sementara itu Natanael mengatakan jika dirinya disuruh oleh Nita untuk bergabung dan menjadi pemetik dengan iming-iming akan mendapatkan keuntungan besar. “Aku disuruh bang, katanya aku bisa dapat duit banyak kalau ikut sama dia. Jadi tiap malam sampai pagi kami pura-pura mencari makanan ternak, tapi sekalian mencari kereta,” katanya seraya mengaku sudah puluhan kali beraksi di bawah perintah BP dan Nita. (wel/bud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/