30 C
Medan
Friday, June 21, 2024

Ini Bahaya Mendengkur Menahun

ILUSTRASI
ILUSTRASI

SUMUTPOS.CO- MENDENGKUR atau mengorok bukanlah hal yang tidak lazim. Meski terkadang mengganggu tidur orang lain atau membuat hubungan menegang, mengorok bukan merupakan persoalan pelik. Namun, kebiasaan mendengkur bisa jadi merupakan indikasi kondisi kesehatan.

Suara dengkuran yang dihasilkan adalah pertanda bahwa napas tidak mengalir dengan lancar. Kondisi tersebut dipicu oleh berbagai macam hal, misalnya hidung tersumbat akibat pilek atau alergi, amandel yang membengkak, nyeri, konsumsi obat tidur, minum alkohol, atau kebiasaan merokok.

Kebiasaan mendengkur yang menahun, sayangnya, merupakan pertanda akan gangguan tidur serius yang disebut Obstructive Sleep Apnea (OSA). OSA terjadi ketika otot pada bagian belakang tenggorokan merileks tanpa mengganggu jalannya napas.

OSA ditandai dengan kondisi terengah-engah atau tersedak ketika seseorang sedang tidur. Penderita OSA juga kerap merasa mengantuk ketika hari berlansung. Mereka jarang menyadari apa yang sebenarnya terjadi dan sering kali menganggap mereka tidur normal. Oleh karena itu, berbagi tempat tidur merupakan cara terbaik untuk mendeteksi OSA.

Sleep apnea parah dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah turun drastis dan ketegangan pada sistem saraf. Dan sayangnya kesehatan seseorang tidak mungkin prima jika ia mengalami gangguan tidur.

“Mereka yang mengalami sleep apnea biasanya berisiko tinggi mangalami gangguan jantung, hipertensi, stroke, dan diabetes,” kata pimpinan Pusat Penelitian Gangguan Tidur di Rumah Sakit Hery Ford, Detroit, Thomas Roth, seperti dilansir laman Ewall Streeter, Kamis (4/4).

Kabar baiknya, OSA tidak mustahil untuk disembuhkan. Perubahan gaya hidup seperti berolahraga, berhenti merokok, berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, serta mengurangi bobot tubuh dapat membantu, atau bahkan menyembuhkan kasus sleep apnea ringan.(fny/jpnn)

ILUSTRASI
ILUSTRASI

SUMUTPOS.CO- MENDENGKUR atau mengorok bukanlah hal yang tidak lazim. Meski terkadang mengganggu tidur orang lain atau membuat hubungan menegang, mengorok bukan merupakan persoalan pelik. Namun, kebiasaan mendengkur bisa jadi merupakan indikasi kondisi kesehatan.

Suara dengkuran yang dihasilkan adalah pertanda bahwa napas tidak mengalir dengan lancar. Kondisi tersebut dipicu oleh berbagai macam hal, misalnya hidung tersumbat akibat pilek atau alergi, amandel yang membengkak, nyeri, konsumsi obat tidur, minum alkohol, atau kebiasaan merokok.

Kebiasaan mendengkur yang menahun, sayangnya, merupakan pertanda akan gangguan tidur serius yang disebut Obstructive Sleep Apnea (OSA). OSA terjadi ketika otot pada bagian belakang tenggorokan merileks tanpa mengganggu jalannya napas.

OSA ditandai dengan kondisi terengah-engah atau tersedak ketika seseorang sedang tidur. Penderita OSA juga kerap merasa mengantuk ketika hari berlansung. Mereka jarang menyadari apa yang sebenarnya terjadi dan sering kali menganggap mereka tidur normal. Oleh karena itu, berbagi tempat tidur merupakan cara terbaik untuk mendeteksi OSA.

Sleep apnea parah dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah turun drastis dan ketegangan pada sistem saraf. Dan sayangnya kesehatan seseorang tidak mungkin prima jika ia mengalami gangguan tidur.

“Mereka yang mengalami sleep apnea biasanya berisiko tinggi mangalami gangguan jantung, hipertensi, stroke, dan diabetes,” kata pimpinan Pusat Penelitian Gangguan Tidur di Rumah Sakit Hery Ford, Detroit, Thomas Roth, seperti dilansir laman Ewall Streeter, Kamis (4/4).

Kabar baiknya, OSA tidak mustahil untuk disembuhkan. Perubahan gaya hidup seperti berolahraga, berhenti merokok, berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, serta mengurangi bobot tubuh dapat membantu, atau bahkan menyembuhkan kasus sleep apnea ringan.(fny/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/