BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Upacara adat Batak Angkola Mamborgo-borgoi berlangsung Jumat (1/4/2016) di Pelataran Gedung Sopo Nauli, Tambang Emas Martabe. Dalam upacara adat ini, para pemuka masyarakat memberikan ulos sebagai bentuk dukungan agar konsorsium investor baru Tambang Emas Martabe selalu lancar dan optimis dalam menjalankan kegiatan usaha di Tapanuli Selatan.
Per tanggal 17 Maret 2016, seluruh saham PT Agincourt Resources telah beralih kepemilikan kepada konsorsium yang dipimpin oleh EMR Capital. Komposisi kepemilikan saham adalah EMR 61,4%, Farallon Capital 20,6%, Martua Sitorus 11% dan Robert Budi Hartono & Michael Bambang Hartono 7%. Kepemilikan saham Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Provinsi Sumatera Utara (Pemda) tidak mengalami perubahan.
Presiden Direktur Tambang Emas Martabe, Tim Duffy menyatakan, “Kami gembira menyambut kehadiran para pemegang saham baru. Tambang Emas Martabe terus menjalankan kegiatan usaha seperti biasa dan tetap fokus memperhatikan para pemangku kepentingan eksternal kami, izin sosial dan beroperasi secara aman, efisien, dan berbiaya rendah.”
Tambang Emas Martabe merupakan investasi Indonesia dan Sumatera Utara senilai USD 900 juta yang telah dan akan terus memberikan manfaat substansial kepada Pemerintah Indonesia melalui pajak, royalti, dan deviden. Perusahaan ini menyediakan lebih dari 1400 pekerjaan kepada masyarakat setempat dan menjalankan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang bertujuan meningkatkan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
Tambang ini akan beroperasi setidaknya selama 10 tahun dan memberikan peluang pembangunan pada Batangtoru dan Muara Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan selama bertahun-tahun kemudian. Banyak keluarga yang akan mengalami peningkatan kualitas kehidupan sebagai dampak perkembangan Tambang Emas Martabe.
Perwakilan dari EMR yang ditunjuk sebagai Presiden Komisaris PT Agincourt Resources Owen Hegarty, mengungkapkan, “Konsorsium ini sangat mengenal Martabe karena kami memiliki sejarah panjang dalam pertambangan dan investasi di Indonesia. Kami mengakui kinerja Martabe yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, begitu juga dengan performa para stafnya, dan berharap akan terus mendukung perkembangan Martabe, kinerja operasional dan teknis, serta kinerja keuangan di tengah kondisi harga emas dunia yang sulit ini.”
Tambang Emas Martabe mengantisipasi produksi 260.000 ounce emas dan sekitar 2,3 juta ounce perak tahun ini. (rel/mea)