32.9 C
Medan
Tuesday, April 30, 2024

Unggas Peliharaan Diberi Vaksin

Foto: TEDDY AKBARI/SUMUT POS
BERI VAKSIN: Petugas dari Dinas Peternakan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Binjai memberi vaksin kepada unggas peliharaan milik warga.

SUMUTPOS.CO – Sebagai upaya pencegahan virus dan wabah penyakit mematikan kepada unggas, ratusan unggas peliharaan warga diberi vaksinasi oleh petugas kesehatan hewan Dinas Peternakan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Binjai.

Upaya yang dilakukan pada akhir pekan lalu itu, sebagai antisipasi terjadinya penularan penyakit hewan kepada manusia. “Vaksinasi ini sebenarnya dilakukan dalam menyikapi laporan dari beberapa warga yang menyatakan, puluhan ayam peliharaan mereka mati mendadak dalam satu pekan belakangan terakhir,” ujar Kepala Seksi Kesehatan Hewan, drh Jefri Helmi, Selasa (2/5).

Selain mencegah penularan penyakit hewan terhadap manusia, sambung Jefri, juga menghindari kemungkinan kontaminasi virus hewan kepada daging dan telur. Sebab, hal tersebut menyusul kecenderungan peningkatan konsumsi produk hewani oleh masyarakat.

Terlebih, jelang bulan suci Ramadhan dan selama serta pasca ibadah puasa hingga Lebaran Idul Fitri. “Memang kita belum ada temukan indikasi kontaminasi virus, maupun penyakit berbahaya pada daging dan telur unggas yang dijual di pasar,” ujarnya, seraya menghimbau agar melaporkan kepada pihaknya jika ditemukan ada unggas yang mati mendadak. (ted/yaa)

 

Foto: TEDDY AKBARI/SUMUT POS
BERI VAKSIN: Petugas dari Dinas Peternakan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Binjai memberi vaksin kepada unggas peliharaan milik warga.

SUMUTPOS.CO – Sebagai upaya pencegahan virus dan wabah penyakit mematikan kepada unggas, ratusan unggas peliharaan warga diberi vaksinasi oleh petugas kesehatan hewan Dinas Peternakan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Binjai.

Upaya yang dilakukan pada akhir pekan lalu itu, sebagai antisipasi terjadinya penularan penyakit hewan kepada manusia. “Vaksinasi ini sebenarnya dilakukan dalam menyikapi laporan dari beberapa warga yang menyatakan, puluhan ayam peliharaan mereka mati mendadak dalam satu pekan belakangan terakhir,” ujar Kepala Seksi Kesehatan Hewan, drh Jefri Helmi, Selasa (2/5).

Selain mencegah penularan penyakit hewan terhadap manusia, sambung Jefri, juga menghindari kemungkinan kontaminasi virus hewan kepada daging dan telur. Sebab, hal tersebut menyusul kecenderungan peningkatan konsumsi produk hewani oleh masyarakat.

Terlebih, jelang bulan suci Ramadhan dan selama serta pasca ibadah puasa hingga Lebaran Idul Fitri. “Memang kita belum ada temukan indikasi kontaminasi virus, maupun penyakit berbahaya pada daging dan telur unggas yang dijual di pasar,” ujarnya, seraya menghimbau agar melaporkan kepada pihaknya jika ditemukan ada unggas yang mati mendadak. (ted/yaa)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/