25.9 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Tebingtinggi Perketat Pintu Masuk, Upaya Memutus Mata Rantai Covid-19

PERIKSA: Petugas kesehatan dari Dinkes Tebingtinggi melakukan pengukuran suhu tubuh kepada penumpang bus.
PERIKSA: Petugas kesehatan dari Dinkes Tebingtinggi melakukan pengukuran suhu tubuh kepada penumpang bus.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Menjelang perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah, Pemko Tebingtinggi semakin memperketat pintu masuk bagi warga yang datang ke Kota Tebingtinggi. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan di pintu-pintu perbatasan.

“Tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Tebingtinggi terus melakukan kerja sama dengan pihak Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, Dinas Kesehatan (Dinkes), Satuan Lalulintas Polres Tebingtinggi dan Koramil 13 0204/DS Tebingtinggi untuk terus melakukan pengawasan terhadap orang yang akan masuk ke Tebingtinggi,”ujar Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Tebingtinggi, dr Nanang Fitra Aulia, Sabtu (2/5).

Selain itu, kata Nanang, tim gabungan yang menyebar juga melakukan pengawasan di tiap kelurahan dan lingkungan, untuk memberikan laporan warga yang pulang kampung.

“Setiap hari di cek point pintu masuk dan Ops Ketupat Covid-19. Kami melakukan pemeriksaan kepada kendaraan penumpang mulai dari bis antar kota dan daerah yang membawa penumpang menuju Kota Tebingtinggi. Semua penumpang diperiksa kesehatannya mulai dari suhu badan, diberikan vitamin dan penyemprotan disinfektan,” jelasnya.

Bilang Nanang, pengawasan tersebut salah satu upaya Pemerintah Kota Tebingtinggi untuk mempersempit, dan memutus mata rantai penyebaran Covid -19 di Kota Tebingtinggi. Razia penumpang setiap hari dilakukan, dan apabila ada suhu tubuh badan penumpang melebihi 38 derajat, akan dikoordinasikan dengan puskesmas terdekat untuk melakukan tindakan medis tercepat dan rapid test.

“Kepada perantau yang sudah pulang ke Tebingtinggi akan didatangi ke rumahnya, dan mengajak melakukan karantina. Apabila keluarga setuju di karantina, Pemko menyediakan tempatnya yaitu di Gedung TC Sosial. Dan apabila melakukan karantina mandiri di rumah, pihak setempat akan melakukan pengawasan dengan ketat,”jelasnya. (ian/han)

PERIKSA: Petugas kesehatan dari Dinkes Tebingtinggi melakukan pengukuran suhu tubuh kepada penumpang bus.
PERIKSA: Petugas kesehatan dari Dinkes Tebingtinggi melakukan pengukuran suhu tubuh kepada penumpang bus.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Menjelang perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah, Pemko Tebingtinggi semakin memperketat pintu masuk bagi warga yang datang ke Kota Tebingtinggi. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan di pintu-pintu perbatasan.

“Tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Tebingtinggi terus melakukan kerja sama dengan pihak Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, Dinas Kesehatan (Dinkes), Satuan Lalulintas Polres Tebingtinggi dan Koramil 13 0204/DS Tebingtinggi untuk terus melakukan pengawasan terhadap orang yang akan masuk ke Tebingtinggi,”ujar Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Tebingtinggi, dr Nanang Fitra Aulia, Sabtu (2/5).

Selain itu, kata Nanang, tim gabungan yang menyebar juga melakukan pengawasan di tiap kelurahan dan lingkungan, untuk memberikan laporan warga yang pulang kampung.

“Setiap hari di cek point pintu masuk dan Ops Ketupat Covid-19. Kami melakukan pemeriksaan kepada kendaraan penumpang mulai dari bis antar kota dan daerah yang membawa penumpang menuju Kota Tebingtinggi. Semua penumpang diperiksa kesehatannya mulai dari suhu badan, diberikan vitamin dan penyemprotan disinfektan,” jelasnya.

Bilang Nanang, pengawasan tersebut salah satu upaya Pemerintah Kota Tebingtinggi untuk mempersempit, dan memutus mata rantai penyebaran Covid -19 di Kota Tebingtinggi. Razia penumpang setiap hari dilakukan, dan apabila ada suhu tubuh badan penumpang melebihi 38 derajat, akan dikoordinasikan dengan puskesmas terdekat untuk melakukan tindakan medis tercepat dan rapid test.

“Kepada perantau yang sudah pulang ke Tebingtinggi akan didatangi ke rumahnya, dan mengajak melakukan karantina. Apabila keluarga setuju di karantina, Pemko menyediakan tempatnya yaitu di Gedung TC Sosial. Dan apabila melakukan karantina mandiri di rumah, pihak setempat akan melakukan pengawasan dengan ketat,”jelasnya. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/