25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Pendirian Perguruan Tinggi STAIB Tapteng Sudah Penuhi Syarat

TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) menyatakan, pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Barus (STAIB) Tapanuli Tengah, Sumatra Utara yang digagas Ketua Dewan Pembina Yayasan Matauli, Dr Ir Akbar Tandjung, telah memenuhi syarat minimal.

“InsyaAllah, perguruan tinggi ini bisa kami usulkan ke Kemenag, bahwa ini telah memenuhi syarat minimal. Kemudian nanti akan diproses Kemenag ke BAN PT, seterusnya akan turun surat izin operasional oleh Menteri Agama, sehingga perguruan tinggi ini bisa menerima mahasiswa baru dan mengadakan perkuliahan,” kata Asesor BAN PT, Supriyadi, di sela visitasi asesmen lapangan di kampus STKP Matauli di Pandan, Selasa (4/10/2022).

Pria bernama lengkap Dr H Supriyadi Ahmad MA dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta yang datang bersama rekannya Aseseor BAN PT, Dr H Rizal MAg CRP dari UIN Mahmud Yunus, Batusangkar, menjelaskan, pihaknya ditugasi Kementerian Agama melakukan visitasi asesmen lapangan.

“Tetapi, kami berdua sebagai Asesor BAN PT, tugas kami adalah memverifikasi data sebagaimana yang tertulis pada Borang pengajuan institusi baru. Dari sana, kami mempelajari dan memberikan penilaian, setelah itu kami mengkonfirmasi data di lapangan, apakah sudah sesuai atau tidak. Kami juga memberikan masukan kepada perguruan tinggi baru ini untuk melengkapi data,” kata Supriyadi.

Misalnya, sarana prasarana di dalam Borang belum tertulis secara rinci, maka harus dirinci berapa luas ruang dosen, ruang administrasi, ruang mahasiswa dan sebagainya sesuai dengan peraturan Mendikbud nomor 7 tahun 2020.

Kemudian tentang dosen, itu ada syaratnya, satu prodi minimal harus ada 5 dosen yang pendidikan terakhirnya linier. “Ketika kami melihat ada satu atau dua dosen yang belum linier (serumpun), maka ini harus diberi tambahan dosen di prodi itu,” tambahnya.

Wakil Ketua II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan STAIB, Dr Abdusima Nasution MA, menjelaskan, asesmen lapangan yang dilakukan Tim Asesor BAN PT untuk pendirian institusi STAIB Tapteng berlangsung 2-6 Oktober 2022.

Dikatakan, hal ini sebagai salah satu syarat untuk pembukaan perguruan tinggi baru. Sebelum dikeluarkan izin operasional, maka Tim Asesor BAN PT turun untuk mengkonfirmasi hal-hal yang dilaporkan sesuai tertulis pada Borang pengajuan institusi baru.

“Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar. Jadi proses ini diharapkan akan memberikan legalitas formal sebuah perguruan tinggi bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus di Tapteng,” ungkap Abdusima.

Dia menjelaskan, pendirian STAIB Tapteng merupakan keinginan besar Ketua Dewan Pembina Yayasan Matauli, Akbar Tandjung untuk menyahuti tentang peradaban Islam. Apalagi Barus merupakan titik nol masuknya agama Islam di Indonesia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada tahun 2017.

“Jadi ini harus kita dukung bersama untuk menggali berbagai nilai sejarah yang belum terkuak. STAIB Tapteng membuka dua prodi, yaitu Studi Agama dan Sejarah Peradaban Agama Islam,” paparnya.

Ketua pelaksana pembangunan STAIB Tapteng, Dr Fahriany bersyukur dengan visitasi asesmen lapangan oleh Tim Asesor BAN PT tersebut setelah 16 bulan melakukan segala persiapan.

“Ya, mulai Borang dan dokumen pendukungnya, kemudian rekomendasi dari Kopertais Wilayah IX Sumatra Utara, pengajuan ke Kementerian Agama, BAN PT dan akhirnya hari ini dilakukan penilaian lapangan. Harapan kita hasilnya akan baik,” kata Fahriany.

Banyak masukan disampaikan Tim Asesor untuk memperbaiki persyaratan minimum, terutama sarana dan prasarana walau hanya dua prodi yang dibuka, tetapi sesuai aturan BAN PT, harus ada laporannya. Kemudian, harus ada pustakawan, laboran dan teknisi IT, dan ini harus segera di follow up (tindaklanjuti).

“Sebagai panitia, kita akan berkordinasi dengan pihak yayasan yakni membuka rekrutmen untuk pustakawan, laboran, dan teknisi IT. Karena ini penting sekali, apalagi setelah covid, pembelajaran secara hybrid sangat booming dilaksanakan oleh hampir semua lembaga pendidikan,” tandasnya.

Ketua Yayasan Matauli, Fitri Krisnawati Tandjung mengatakan, pendirian STAIB Tapteng memperkuat didirikannya tugu kilometer nol masuknya Islam di Indonesia di Kota Barus, dengan sebuah institusi perguruan tinggi.

“Sebagai institusi pendidikan yang sudah 30 tahun lebih mengabdi di Pantai Barat Sumatra Utara, khususnya Tapteng, kita ingin memberikan sumbangsih kepada daerah dan masyarakat. Semoga terus membawa manfaat yang baik,” sebut Fitri.

Pihaknya berharap, STAIB Tapteng dapat memberikan kontribusi positif bagi pencerdasan masyarakat, terutama kehidupan umat beragama di Kabupaten Tapteng. (mag-5)

TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) menyatakan, pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Barus (STAIB) Tapanuli Tengah, Sumatra Utara yang digagas Ketua Dewan Pembina Yayasan Matauli, Dr Ir Akbar Tandjung, telah memenuhi syarat minimal.

“InsyaAllah, perguruan tinggi ini bisa kami usulkan ke Kemenag, bahwa ini telah memenuhi syarat minimal. Kemudian nanti akan diproses Kemenag ke BAN PT, seterusnya akan turun surat izin operasional oleh Menteri Agama, sehingga perguruan tinggi ini bisa menerima mahasiswa baru dan mengadakan perkuliahan,” kata Asesor BAN PT, Supriyadi, di sela visitasi asesmen lapangan di kampus STKP Matauli di Pandan, Selasa (4/10/2022).

Pria bernama lengkap Dr H Supriyadi Ahmad MA dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta yang datang bersama rekannya Aseseor BAN PT, Dr H Rizal MAg CRP dari UIN Mahmud Yunus, Batusangkar, menjelaskan, pihaknya ditugasi Kementerian Agama melakukan visitasi asesmen lapangan.

“Tetapi, kami berdua sebagai Asesor BAN PT, tugas kami adalah memverifikasi data sebagaimana yang tertulis pada Borang pengajuan institusi baru. Dari sana, kami mempelajari dan memberikan penilaian, setelah itu kami mengkonfirmasi data di lapangan, apakah sudah sesuai atau tidak. Kami juga memberikan masukan kepada perguruan tinggi baru ini untuk melengkapi data,” kata Supriyadi.

Misalnya, sarana prasarana di dalam Borang belum tertulis secara rinci, maka harus dirinci berapa luas ruang dosen, ruang administrasi, ruang mahasiswa dan sebagainya sesuai dengan peraturan Mendikbud nomor 7 tahun 2020.

Kemudian tentang dosen, itu ada syaratnya, satu prodi minimal harus ada 5 dosen yang pendidikan terakhirnya linier. “Ketika kami melihat ada satu atau dua dosen yang belum linier (serumpun), maka ini harus diberi tambahan dosen di prodi itu,” tambahnya.

Wakil Ketua II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan STAIB, Dr Abdusima Nasution MA, menjelaskan, asesmen lapangan yang dilakukan Tim Asesor BAN PT untuk pendirian institusi STAIB Tapteng berlangsung 2-6 Oktober 2022.

Dikatakan, hal ini sebagai salah satu syarat untuk pembukaan perguruan tinggi baru. Sebelum dikeluarkan izin operasional, maka Tim Asesor BAN PT turun untuk mengkonfirmasi hal-hal yang dilaporkan sesuai tertulis pada Borang pengajuan institusi baru.

“Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar. Jadi proses ini diharapkan akan memberikan legalitas formal sebuah perguruan tinggi bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus di Tapteng,” ungkap Abdusima.

Dia menjelaskan, pendirian STAIB Tapteng merupakan keinginan besar Ketua Dewan Pembina Yayasan Matauli, Akbar Tandjung untuk menyahuti tentang peradaban Islam. Apalagi Barus merupakan titik nol masuknya agama Islam di Indonesia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada tahun 2017.

“Jadi ini harus kita dukung bersama untuk menggali berbagai nilai sejarah yang belum terkuak. STAIB Tapteng membuka dua prodi, yaitu Studi Agama dan Sejarah Peradaban Agama Islam,” paparnya.

Ketua pelaksana pembangunan STAIB Tapteng, Dr Fahriany bersyukur dengan visitasi asesmen lapangan oleh Tim Asesor BAN PT tersebut setelah 16 bulan melakukan segala persiapan.

“Ya, mulai Borang dan dokumen pendukungnya, kemudian rekomendasi dari Kopertais Wilayah IX Sumatra Utara, pengajuan ke Kementerian Agama, BAN PT dan akhirnya hari ini dilakukan penilaian lapangan. Harapan kita hasilnya akan baik,” kata Fahriany.

Banyak masukan disampaikan Tim Asesor untuk memperbaiki persyaratan minimum, terutama sarana dan prasarana walau hanya dua prodi yang dibuka, tetapi sesuai aturan BAN PT, harus ada laporannya. Kemudian, harus ada pustakawan, laboran dan teknisi IT, dan ini harus segera di follow up (tindaklanjuti).

“Sebagai panitia, kita akan berkordinasi dengan pihak yayasan yakni membuka rekrutmen untuk pustakawan, laboran, dan teknisi IT. Karena ini penting sekali, apalagi setelah covid, pembelajaran secara hybrid sangat booming dilaksanakan oleh hampir semua lembaga pendidikan,” tandasnya.

Ketua Yayasan Matauli, Fitri Krisnawati Tandjung mengatakan, pendirian STAIB Tapteng memperkuat didirikannya tugu kilometer nol masuknya Islam di Indonesia di Kota Barus, dengan sebuah institusi perguruan tinggi.

“Sebagai institusi pendidikan yang sudah 30 tahun lebih mengabdi di Pantai Barat Sumatra Utara, khususnya Tapteng, kita ingin memberikan sumbangsih kepada daerah dan masyarakat. Semoga terus membawa manfaat yang baik,” sebut Fitri.

Pihaknya berharap, STAIB Tapteng dapat memberikan kontribusi positif bagi pencerdasan masyarakat, terutama kehidupan umat beragama di Kabupaten Tapteng. (mag-5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/