BANJIR: Sejumlah siswa melintasi genangan banjir yang terjadi di sekolahnya.
SERGAI, SUMUTPOS.CO -Setelah diguyur hujan deras dan angin kencang, Kamis (2/11), sejumlah kawasan di Perbaungan, Serdangbedagai (Sergai), dilanda banjir setinggi 50 centimeter. Beberapa kantor pemerintahan dan sekolah juga terendam, seperti kantor camat, KUA, dan dinas pemadam kebakaran, termasuk 3 gedung sekolah, yakni SD Negeri 101931, SD Negeri 101929, dan SMP Negeri 1 Perbaungan. Alhasil, aktivitas pendidikan di 3 sekolah tersebut terpaksa dihentikan sementara, karena air menggenangi ruang kelas.
“Saat ini aktivitas belajar mengajar di tiga sekolah itu dihentikan sementara. Karena air masuk menggenangi ruang kelas, sehingga mengganggu proses pendidikan,” tutur seorang ibu guru bermarga Nasution, Jumat (3/11).
Menurutnya, untuk meminimalisir banjir yang terjadi, para guru bergotong-royong membersihkan saluran drainase di depan sekolah yang tersumbat akibat tumpukan sampah, sepanjang Jalan Rumah Sakit, Kelurahan Simpangtiga Pekan, Kecamatan Perbaungan.
Ia juga mengungkapkan, banjir sering terjadi di 3 sekolah tersebut saat musim hujan tiba. Namun hingga saat ini, tidak ada perhatian serius dari Pemkab Sergai. “Banjir itu terjadi mungkin karena saluran drainase yang tersumbat. Jadi air meluap dan memasuki ruasng-ruang kelas,” jelasnya, seraya berharap, Pemkab Sergai melalui Dinas PUPR Sergai, dapat segera menormalisasi draianse yang ada, agar air dapat mengalir lebih lancar.
Sementara Kepala KUPT Dinas Pendidikan Kecamatan Perbaungan, Sukardi mengungkapkan, di lokasi tersebut memang sering terjadi banjir, karena saluran drainase yang buruk, serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. “Jadi tadi pagi ada beberapa guru bersama pegawai kecamatan saya ajak bergotong-royong membersihkan saluran draianse ini. Banyak sampah yang kami angkut, karena menghalangi aliran air. Setelah dibersihkan, air pun berangsur surut,” pungkasnya. (sur/saz)
