25 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Warga Munthe Minta Pelangkah Gading Dipromosikan

iSTimewa/sumut pos
DIABADIKAN: Bupati Karo Terkelin Brahmana foto bersama jajaran OPD saat mengunjungi objek wisata Pelangkah Gading di Desa Kuta Mbaru, Kecamatan Munte.

SUMUTPOS.CO – Kepala Desa Kuta Mbaru, Kecamatan Munte, Benyamin Sembiring menggandeng Bupati Karo Terkelin Brahmana SH menggarap dan mempromosikan objek wisata Pelangkah Gading melalui program pembangunan daerah.

Hal itu diungkapkan Kades Kuta Mbaru Benyamin Sembiring, saat menyambut kedatangan rombongan Bupati Karo Terkelin Brahmana SH bersama Asisten 1 pemerintahan Drs Suang Karo Karo, Ir nasib Sianturi Msi, Kadis DPMD Abel Tarawai Tarigan, Kadis Pertanian Sarjana Purba dan Kadis Peternakan Metehsa Purba, Senin (4/3), di Desa Kutambaru Munte.

Diterangkan Benyamin, lokasi objek wisata Pelangkah Gading ditawarkan desanya ke Pemkab Karo, agar dapat dibantu menjadi desa agro wisata.

Objek wisata Pelangkah Gading tambahnya, merupakan aset daerah Kutambaru dengan luas 42 Hektare, dan memiliki akses jalan masuk sejauh 2,5 Km dari Kutambaru. Sedangkan lebar jalan sudah ada pelepasan dari masyarakat selebar 10 meter.

Hanya saja katanya, kondisi jalur akses jalan ke dalam masih jalan berbatuan dan tanah, belum diaspal, sementara jika naik ke atas puncak Pelangkah Gading, maka kendaraan yang diutamakan doubel gardan.

“Apalagi hujan turun, ini kekurangan saat bagi kendaraan belum doubel gardan,” tutur Benyamin kepada bupati. Rencana ke depan, pihak desa akan memanfaatkan lahan Pelangkah Gading 1 Ha untuk ditanami bunga jenisnya berbagai macam dengan menggunakan Dana Desa Kutambaru 2019.

“Selain itu, kita juga akan terus mengembangkan lokasi step by step (pelan pelan) Pelangkah Gading ini akan kita bangun lokasi offroad mobil, sepeda motor dan lintas sepeda, begitu juga membangun homestay dan fasilitas fasum terutama toilet umum,” imbuhnya.

Menyahuti paparan Kades Kutambaru, Terkelin Brahmana memastikan pihaknya mendukung apa yang dilakukan pihak desa.

“Misalnya akses jalan sepanjang yang dilalui masuk dari simpang Kutambaru ke wisata Pelangkah Gading, buatkan surat pernyataan tidak keberatan minimal jalan tersebut dibebaskan selebar 12 meter dari masyarakat, untuk menjaga di kemudian hari,” ujarnya.

“Ini pengalaman, jangan nanti seperti tongging sudah ada surat pernyataan yang ditanda tangani, ketika akan dibenahi oleh Pemda Karo melalui dana Pusat, masih ada masyarakat yang komplain, bagaimana mana mau maju, jika komitmen seperti ini saja masyarakat ingkar dari kesepakatan,” ungkitnya.

Dirinya juga mengingatkan, pelaksana jangan hanya mengandalkan dana desa dalam mengelola wisata Pelangkah Gading ini. “Cari investor swasta untuk ikut bergabung menanam sahamnya, supaya pembangunan dan promosi Pelangkah Gading cepat terakses masyarakat luas,”katanya

Menurut Terkelin, alangkah baiknya wisata Pelangkah Gading ini juga melibatkan Bumdes (Badan usaha milik desa) agar masyarakat setempat dapat menikmati hasil wisata daerahnya melalui UKM (usaha kecil menengah) yang sudah ramai dikunjungi para wisata lokal khususnya dan mancanegara umumnya. “Untuk itu, kami Pemkab Karo sementara belum bisa mengucurkan dana dari APBD Karo, mengingat butuh proses dan kajian SKPD terkait nantinya, sepanjang ada Regulasi yang mengizinkan kita siap bantu baik dalam 3A selaku penunjang Desa Wisata,” tambahnya. (deo/han)

iSTimewa/sumut pos
DIABADIKAN: Bupati Karo Terkelin Brahmana foto bersama jajaran OPD saat mengunjungi objek wisata Pelangkah Gading di Desa Kuta Mbaru, Kecamatan Munte.

SUMUTPOS.CO – Kepala Desa Kuta Mbaru, Kecamatan Munte, Benyamin Sembiring menggandeng Bupati Karo Terkelin Brahmana SH menggarap dan mempromosikan objek wisata Pelangkah Gading melalui program pembangunan daerah.

Hal itu diungkapkan Kades Kuta Mbaru Benyamin Sembiring, saat menyambut kedatangan rombongan Bupati Karo Terkelin Brahmana SH bersama Asisten 1 pemerintahan Drs Suang Karo Karo, Ir nasib Sianturi Msi, Kadis DPMD Abel Tarawai Tarigan, Kadis Pertanian Sarjana Purba dan Kadis Peternakan Metehsa Purba, Senin (4/3), di Desa Kutambaru Munte.

Diterangkan Benyamin, lokasi objek wisata Pelangkah Gading ditawarkan desanya ke Pemkab Karo, agar dapat dibantu menjadi desa agro wisata.

Objek wisata Pelangkah Gading tambahnya, merupakan aset daerah Kutambaru dengan luas 42 Hektare, dan memiliki akses jalan masuk sejauh 2,5 Km dari Kutambaru. Sedangkan lebar jalan sudah ada pelepasan dari masyarakat selebar 10 meter.

Hanya saja katanya, kondisi jalur akses jalan ke dalam masih jalan berbatuan dan tanah, belum diaspal, sementara jika naik ke atas puncak Pelangkah Gading, maka kendaraan yang diutamakan doubel gardan.

“Apalagi hujan turun, ini kekurangan saat bagi kendaraan belum doubel gardan,” tutur Benyamin kepada bupati. Rencana ke depan, pihak desa akan memanfaatkan lahan Pelangkah Gading 1 Ha untuk ditanami bunga jenisnya berbagai macam dengan menggunakan Dana Desa Kutambaru 2019.

“Selain itu, kita juga akan terus mengembangkan lokasi step by step (pelan pelan) Pelangkah Gading ini akan kita bangun lokasi offroad mobil, sepeda motor dan lintas sepeda, begitu juga membangun homestay dan fasilitas fasum terutama toilet umum,” imbuhnya.

Menyahuti paparan Kades Kutambaru, Terkelin Brahmana memastikan pihaknya mendukung apa yang dilakukan pihak desa.

“Misalnya akses jalan sepanjang yang dilalui masuk dari simpang Kutambaru ke wisata Pelangkah Gading, buatkan surat pernyataan tidak keberatan minimal jalan tersebut dibebaskan selebar 12 meter dari masyarakat, untuk menjaga di kemudian hari,” ujarnya.

“Ini pengalaman, jangan nanti seperti tongging sudah ada surat pernyataan yang ditanda tangani, ketika akan dibenahi oleh Pemda Karo melalui dana Pusat, masih ada masyarakat yang komplain, bagaimana mana mau maju, jika komitmen seperti ini saja masyarakat ingkar dari kesepakatan,” ungkitnya.

Dirinya juga mengingatkan, pelaksana jangan hanya mengandalkan dana desa dalam mengelola wisata Pelangkah Gading ini. “Cari investor swasta untuk ikut bergabung menanam sahamnya, supaya pembangunan dan promosi Pelangkah Gading cepat terakses masyarakat luas,”katanya

Menurut Terkelin, alangkah baiknya wisata Pelangkah Gading ini juga melibatkan Bumdes (Badan usaha milik desa) agar masyarakat setempat dapat menikmati hasil wisata daerahnya melalui UKM (usaha kecil menengah) yang sudah ramai dikunjungi para wisata lokal khususnya dan mancanegara umumnya. “Untuk itu, kami Pemkab Karo sementara belum bisa mengucurkan dana dari APBD Karo, mengingat butuh proses dan kajian SKPD terkait nantinya, sepanjang ada Regulasi yang mengizinkan kita siap bantu baik dalam 3A selaku penunjang Desa Wisata,” tambahnya. (deo/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/