26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Cerita Haru Perempuan Paruh Baya Kala Jumpa JR Saragih

Foto: Tonggo/Metro Siantar/SMG
Juniarti, ibu kandung Muhammad Saudi, anak mengidap epilepsi, tersenyam lebar saat bertemu dengan Bupati Simalungun JR Saragih, di Tapian Dolok Simalungun, Sumut. Pasalnya, JR Saragih membantu dirinya mendapatkan pertolongan buat kesembuhan anaknya.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO –  “Alhamdullilah, Bapak JR Saragih mau membantu anak saya,” ucap Juniarti, ibu kandung Muhammad Saudi, anak penderita epilepsi. Ucapan syukur inilah yang muncul dari perempuan paruh baya saat berjumpa bertemu dengan Bupati Simalungun JR Saragih.

Kehadiran Bupati Simalungun JR Saragih di Tapian Dolok selalu memberikan kejutan maupun tangan terbuka bagi siapapun yang dibutuhkan apalagi saat melakukan pelayanan kepada masyarakat.

Dengan wajah bersedih dan selalu menangis ini seraya ingin mendapatkan bantuan dari orang nomor satu di Kabupaten Simalungun tersebut. Ternyata, rasa tak kenal lelah ada dalam diri istri Suhardi yang terus mengejar JR Saragih guna mendapatkan pertolongan buat kesembuhan anaknya Muhammad Saudi.

“Dari awal tahun saya selalu mencari Bapak JR Saragih, anak saya (Muhammad Saudi) menderita Epilepsi saat baru lahir. Saya enggak tahu lagi harus mencari kemana lagi buat kesembuhan anak saya ini,” ungkapnya sambil menangis di Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, belum lama ini.

Sambil menangis, Juniarti pun berbagi cerita perihal penyakit epilepsi yang diidap anaknya tersebut. Kala itu di usianya baru menginjak dua bulan, Muhammad Saudi yang lahir kembar ini menderita kejang-kejang dan panas tinggi.

“Saat itu saya lahir kembar, Muhammad Saudi lahirnya belakangan. Kala itu, saya lahir di bidan. Setelah lahir Muhammad Saudi tidak mengeluarkan tangisan, saya panik dan dibawa ke RS Horas Insani. Sesampainya di sana, dokter menyarankan harus rawat inap dan di inkubator selama dua bulan,” urainya sambil mengusap air mata.

Selama di rumah sakit, perempuan berjilbab ini seperti disambar petir. Bagaimana tidak, dokter pun mengatakan bahwa putera kelahiran 8 Maret 2008 ini mengidap Epilepsi. Meski dilanda kesedihan, dirinya terus berjuang demi membuat sang anak sembuh.

“Siapa sih yang tidak sedih, hati saya ini seperti disayat saat mendengar anak saya mengidap Epilepsi, awalnya dokter bilang bahwa anak saya kekurangan oksigen inilah yang membuat lahirnya lebih lama satu jam dari anak yang pertama. Hancur hati saya mendengarnya,” bebernya lagi.

Perjuangan untuk membuat anaknya terus sehat telah dilakukannya. Bahkan, lebih dari delapan dokter yang dijumpainya mulai dari di Siantar hingga ke Medan sekaligus. Pada akhirnya di tahun ketiga, biaya yang dimilikinya sudah tidak ada lagi, harapan untuk menyembuhkannya pun pupus sudah.

“Saat dana tidak ada lagi, saya hampir menyerah seperti enggak tahu lagi harus berbuat apapun. Sampai akhirnya, saya baca koran, menonton di televisi sampai ada saudara dan kerabat saya bilang “kenapa tidak menjumpai Bapak JR Saragih, dia kan suka bantu orang-orang yang kesusahan”. Dari situlah harapan saya langsung bangkit buat kesembuhan anak saya ini,” paparnya.

Foto: Tonggo/Metro Siantar/SMG
Juniarti, ibu kandung Muhammad Saudi, anak mengidap epilepsi, tersenyam lebar saat bertemu dengan Bupati Simalungun JR Saragih, di Tapian Dolok Simalungun, Sumut. Pasalnya, JR Saragih membantu dirinya mendapatkan pertolongan buat kesembuhan anaknya.

Meskipun usia Muhamad Saudi sudah 9 tahun, namun Juniarti tetap berjuang buat kesembuhan sang buah hatinya. Perjuangan buat jumpa JR Saragih pun tak sia-sia, pasalnya pria yang pernah mengemban tugas sebagai polisi militer dan paspamres ini memberikan semangat dan harapan baru buat dirinya dan anaknya.

“Alhamdullilah, Bapak JR Saragih mau membantu anak saya. Saya merasa bersyukur sekali, karena Bapak JR Saragih memberikan pertolongan dan jalan keluar. Tentunya, ini sangat berarti buat saya dan Muhammad Saudi untuk terus mempunyai semangat dalam menjalankan hidup,” ulasnya tersenyum.

Juniarti mengatakan bahwa bantuan yang diberikan oleh JR Saragih berupa kursi roda serta pengobatan Muhammad Saudi selama hidupnya. Harapan dan doa pun terucap olehnya buat pria berdarah Karo dan Simalungun ini.

Baginya, apa yang diinginkan oleh JR Saragih menjadi Gubernur Sumatera Utara bisa tercapai. Dirinya, berharap agar anak-anak cacat terus mendapatkan pertolongan serta perhatian khususnya dari sosok JR Saragih.

“Saya yang mengalami hidup seperti ini, selama lebih dari tiga tahun tidak bisa berobat. Bahkan, melalui semangat dan adanya kartu BPJS kesehatan yang dikeluarkan oleh Beliau (JR Saragih-red) sangat membantu kami, terlebih kursi roda dan berobat buat anak saya dibantu oleh Bapak JR,” tuturnya sambil mengucap syukur kepada Tuhan.

Bupati Simalungun JR Saragih mengatakan bahwa dirinya tidak pernah membedakan satu dengan yang lainnya. Untuknya, semua manusia berhak mendapatkan kehidupan yang layak.

“Anak-anak sama seperti manusia pada umumnya. Jangan lah menganggap rendah anak cacat, mereka memiliki talenta yang luar biasa dari Tuhan. Jadi, anak-anak cacat layak mendapatkan hak untuk hidup yang layak,” tukasnya. (osi)

Foto: Tonggo/Metro Siantar/SMG
Juniarti, ibu kandung Muhammad Saudi, anak mengidap epilepsi, tersenyam lebar saat bertemu dengan Bupati Simalungun JR Saragih, di Tapian Dolok Simalungun, Sumut. Pasalnya, JR Saragih membantu dirinya mendapatkan pertolongan buat kesembuhan anaknya.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO –  “Alhamdullilah, Bapak JR Saragih mau membantu anak saya,” ucap Juniarti, ibu kandung Muhammad Saudi, anak penderita epilepsi. Ucapan syukur inilah yang muncul dari perempuan paruh baya saat berjumpa bertemu dengan Bupati Simalungun JR Saragih.

Kehadiran Bupati Simalungun JR Saragih di Tapian Dolok selalu memberikan kejutan maupun tangan terbuka bagi siapapun yang dibutuhkan apalagi saat melakukan pelayanan kepada masyarakat.

Dengan wajah bersedih dan selalu menangis ini seraya ingin mendapatkan bantuan dari orang nomor satu di Kabupaten Simalungun tersebut. Ternyata, rasa tak kenal lelah ada dalam diri istri Suhardi yang terus mengejar JR Saragih guna mendapatkan pertolongan buat kesembuhan anaknya Muhammad Saudi.

“Dari awal tahun saya selalu mencari Bapak JR Saragih, anak saya (Muhammad Saudi) menderita Epilepsi saat baru lahir. Saya enggak tahu lagi harus mencari kemana lagi buat kesembuhan anak saya ini,” ungkapnya sambil menangis di Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, belum lama ini.

Sambil menangis, Juniarti pun berbagi cerita perihal penyakit epilepsi yang diidap anaknya tersebut. Kala itu di usianya baru menginjak dua bulan, Muhammad Saudi yang lahir kembar ini menderita kejang-kejang dan panas tinggi.

“Saat itu saya lahir kembar, Muhammad Saudi lahirnya belakangan. Kala itu, saya lahir di bidan. Setelah lahir Muhammad Saudi tidak mengeluarkan tangisan, saya panik dan dibawa ke RS Horas Insani. Sesampainya di sana, dokter menyarankan harus rawat inap dan di inkubator selama dua bulan,” urainya sambil mengusap air mata.

Selama di rumah sakit, perempuan berjilbab ini seperti disambar petir. Bagaimana tidak, dokter pun mengatakan bahwa putera kelahiran 8 Maret 2008 ini mengidap Epilepsi. Meski dilanda kesedihan, dirinya terus berjuang demi membuat sang anak sembuh.

“Siapa sih yang tidak sedih, hati saya ini seperti disayat saat mendengar anak saya mengidap Epilepsi, awalnya dokter bilang bahwa anak saya kekurangan oksigen inilah yang membuat lahirnya lebih lama satu jam dari anak yang pertama. Hancur hati saya mendengarnya,” bebernya lagi.

Perjuangan untuk membuat anaknya terus sehat telah dilakukannya. Bahkan, lebih dari delapan dokter yang dijumpainya mulai dari di Siantar hingga ke Medan sekaligus. Pada akhirnya di tahun ketiga, biaya yang dimilikinya sudah tidak ada lagi, harapan untuk menyembuhkannya pun pupus sudah.

“Saat dana tidak ada lagi, saya hampir menyerah seperti enggak tahu lagi harus berbuat apapun. Sampai akhirnya, saya baca koran, menonton di televisi sampai ada saudara dan kerabat saya bilang “kenapa tidak menjumpai Bapak JR Saragih, dia kan suka bantu orang-orang yang kesusahan”. Dari situlah harapan saya langsung bangkit buat kesembuhan anak saya ini,” paparnya.

Foto: Tonggo/Metro Siantar/SMG
Juniarti, ibu kandung Muhammad Saudi, anak mengidap epilepsi, tersenyam lebar saat bertemu dengan Bupati Simalungun JR Saragih, di Tapian Dolok Simalungun, Sumut. Pasalnya, JR Saragih membantu dirinya mendapatkan pertolongan buat kesembuhan anaknya.

Meskipun usia Muhamad Saudi sudah 9 tahun, namun Juniarti tetap berjuang buat kesembuhan sang buah hatinya. Perjuangan buat jumpa JR Saragih pun tak sia-sia, pasalnya pria yang pernah mengemban tugas sebagai polisi militer dan paspamres ini memberikan semangat dan harapan baru buat dirinya dan anaknya.

“Alhamdullilah, Bapak JR Saragih mau membantu anak saya. Saya merasa bersyukur sekali, karena Bapak JR Saragih memberikan pertolongan dan jalan keluar. Tentunya, ini sangat berarti buat saya dan Muhammad Saudi untuk terus mempunyai semangat dalam menjalankan hidup,” ulasnya tersenyum.

Juniarti mengatakan bahwa bantuan yang diberikan oleh JR Saragih berupa kursi roda serta pengobatan Muhammad Saudi selama hidupnya. Harapan dan doa pun terucap olehnya buat pria berdarah Karo dan Simalungun ini.

Baginya, apa yang diinginkan oleh JR Saragih menjadi Gubernur Sumatera Utara bisa tercapai. Dirinya, berharap agar anak-anak cacat terus mendapatkan pertolongan serta perhatian khususnya dari sosok JR Saragih.

“Saya yang mengalami hidup seperti ini, selama lebih dari tiga tahun tidak bisa berobat. Bahkan, melalui semangat dan adanya kartu BPJS kesehatan yang dikeluarkan oleh Beliau (JR Saragih-red) sangat membantu kami, terlebih kursi roda dan berobat buat anak saya dibantu oleh Bapak JR,” tuturnya sambil mengucap syukur kepada Tuhan.

Bupati Simalungun JR Saragih mengatakan bahwa dirinya tidak pernah membedakan satu dengan yang lainnya. Untuknya, semua manusia berhak mendapatkan kehidupan yang layak.

“Anak-anak sama seperti manusia pada umumnya. Jangan lah menganggap rendah anak cacat, mereka memiliki talenta yang luar biasa dari Tuhan. Jadi, anak-anak cacat layak mendapatkan hak untuk hidup yang layak,” tukasnya. (osi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/