25.6 C
Medan
Monday, June 17, 2024

SDN Bakal Gajah Dairi Kekurangan Guru

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Desa Bakal Gajah Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi, mengeluhkan kondisi sekolah dasar negeri (SDN) yang ada di desa mereka, hanya memiliki seorang guru.

Keluhan masyarakat itu disampaikan Kepala Desa Bakal Gajah, Humitar Sitorus di Kantor Camat Silima Pungga – Pungga, saat mengikuti rapat koordinasi yang diselenggarakan Pemerintah Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Rabu (5/2).

Humitar menerangkan, kondisi sekolah sangat memprihatinkan tanpa Kasek dan guru PNS. Jumlah siswa sebanyak 87 orang. Tahun 2019, 3 guru berstatus PNS dan telah pensiun.

Humitar menyebut, dapat kita pastikan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) pasti tidak efektif dan kualitasnya sangat diragukan. Pasalnya, ketiadaan Kasek serta minimnya guru berstatus PNS, terpaksa pihak sekolah dan komite mengangkat guru honor dan disiplin ilmu bukan keguruan atau hanya tamatan SMA. Mereka digaji sebesar Rp150.000 per bulan.

Kades mengaku, kondisi sekolah itu sudah pernah disampaikan langsung ke Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu dan Ketua DPRD, Sabam Sibarani, namun sampai sekarang tidak ada respons dan realisasi penempatan guru PNS.”Dan menyedihkan lagi, saya peroleh informasi pada penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun ini tidak ada ke SDN Bakal Gajah,”kesalnya.

Humitar mengaku, dalam rapat koordinasi yang dipimpim Camat Silima Pungga-Pungga, Sahat Maruli Tua Sinaga sudah menyampaikan agar bisa diteruskan ke Bupati.

Camat Silima Pungga-Pungga, Sahat Maruli Tua Sinaga kepada wartawan mengatakan, mengakui sudah mendapat laporan Kades terkait kondisi SDN Bakal Gajah.

Camat mengatakan, masalah kekurangan guru butuh kebijakan kepala daerah terkait pengalokasian atau penempatan guru.

Diakui Sahat, persolan guru di Kecamatan Silima Pungga-Pungga sangat luar biasa. Belum ada pemerataan guru. Misalnya, di satu sekolah terjadi penumpukan guru, sementara di sekolah lain kurang.

Disebutkan Camat, kekurangan guru status PNS juga terjadi di SDN Desa Lae Rambong dan SDN Desa Siratah.

“Masalah ini akan disampaikan langsung ke Bupati agar segera dilakukan penempatan guru kesekolah yang sangat membutuhkan guru berstatus PNS, pungkasnya. (rud)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Desa Bakal Gajah Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi, mengeluhkan kondisi sekolah dasar negeri (SDN) yang ada di desa mereka, hanya memiliki seorang guru.

Keluhan masyarakat itu disampaikan Kepala Desa Bakal Gajah, Humitar Sitorus di Kantor Camat Silima Pungga – Pungga, saat mengikuti rapat koordinasi yang diselenggarakan Pemerintah Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Rabu (5/2).

Humitar menerangkan, kondisi sekolah sangat memprihatinkan tanpa Kasek dan guru PNS. Jumlah siswa sebanyak 87 orang. Tahun 2019, 3 guru berstatus PNS dan telah pensiun.

Humitar menyebut, dapat kita pastikan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) pasti tidak efektif dan kualitasnya sangat diragukan. Pasalnya, ketiadaan Kasek serta minimnya guru berstatus PNS, terpaksa pihak sekolah dan komite mengangkat guru honor dan disiplin ilmu bukan keguruan atau hanya tamatan SMA. Mereka digaji sebesar Rp150.000 per bulan.

Kades mengaku, kondisi sekolah itu sudah pernah disampaikan langsung ke Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu dan Ketua DPRD, Sabam Sibarani, namun sampai sekarang tidak ada respons dan realisasi penempatan guru PNS.”Dan menyedihkan lagi, saya peroleh informasi pada penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun ini tidak ada ke SDN Bakal Gajah,”kesalnya.

Humitar mengaku, dalam rapat koordinasi yang dipimpim Camat Silima Pungga-Pungga, Sahat Maruli Tua Sinaga sudah menyampaikan agar bisa diteruskan ke Bupati.

Camat Silima Pungga-Pungga, Sahat Maruli Tua Sinaga kepada wartawan mengatakan, mengakui sudah mendapat laporan Kades terkait kondisi SDN Bakal Gajah.

Camat mengatakan, masalah kekurangan guru butuh kebijakan kepala daerah terkait pengalokasian atau penempatan guru.

Diakui Sahat, persolan guru di Kecamatan Silima Pungga-Pungga sangat luar biasa. Belum ada pemerataan guru. Misalnya, di satu sekolah terjadi penumpukan guru, sementara di sekolah lain kurang.

Disebutkan Camat, kekurangan guru status PNS juga terjadi di SDN Desa Lae Rambong dan SDN Desa Siratah.

“Masalah ini akan disampaikan langsung ke Bupati agar segera dilakukan penempatan guru kesekolah yang sangat membutuhkan guru berstatus PNS, pungkasnya. (rud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/